Dia bersandar si sebuah tiang listrik tua yang tiada yang tahu umurnya. Seperti kilat, sebuah pesan muncul di layar PDA-nya.
"Liat depan"
- Da_shuraIa membuka tudung jaketnya, memperlihatkan rambut merah-lavender yang membelai sisi kanan kepalanya dan meninggalkan sisi rambut sangat pendek di sisi kirinya.
Tak lama, asura muncul.
"Hai." katanya mencoba setengah imut dengan tanduk dan proporsi badan yang cocok bagi seorang pegulat -- bukan wirausahawan.
"Ok" balas Vera. "Gua juga perlu drone buat misi gua, bagusnya apa?"
"Itu masalah nanti, sekarang mari masuk, mba."Ia membawa vera ke sebuah bangunan tua bergaya modern era 2010-keatas. Dindingnya putih tulang dengan atap rata dan sebuah jendela di lantai 2 dan 3.
Asura mengeluarkan kunci dari sebuah ruang kosong di pergelangan tangan dari tangan kanannya dan memasukkan kunci kedalam sebuah lubang bercelah di sebelah kanan dan memutarnya kearah kiri dan mendorongnya.
Mereka masuk ke sebuah lorong dengan pintu di kedua sisinya, dan sebuah ruang dengan kursi di kanan, dan HoloScreen di dinding kiri dan beberapa bangku, serta tangga spiral yang bersebrangan dengan mereka.
"Sekarang ngapain? Ke lantai 3?"
"Kita kebawah."
Asura berjalan kearah tangga dan menekan sebuah tombol di proyektor HoloScreen. Dengan desisan lembut, anak-anak tangga melipat ke atas dibarengi tiang tangga yang berputar ke samping, memperlihatkan sebuah deretan anak tangga lain di bawahnya."Anyway," kata Asura sambil berjalan di lantai bawah. "Gua ada klien yang tadi gua bilang tadi. So..."
"Oke oke. Ada dimana?"
"Di sana." Ia menunjuk ke sebuah pintu besi geser diantara 5 pintu lainnya yang kelihatan seperti di film Star Trek.
"Harganya ada di VM-nya, yaa. Bye. Take your time."Vera memasukki sebuah ruangan sebesar ruang keluarga dan melirik sekeliling. Ia melihat beberapa HoloStand seperti piring metalik yang tersebar di sekitar sebuah VM biru-hitam yang mencuat dari dinding dan didepannya sebuah kursi. Tidak ada tulisan atau apapun yang menyatakan ini penjual drone. Ia duduk didepan VM dan membaca merek-merek drone.
Ia sampai kepada sebuah drone compound berbentuk seperti setengah-lingkaran yang ditempeli zirah besi berbentuk neko(kucing) dengan sepasang kaki depan horizontal dengan cakar hitam dan roda yang berada di sisi dalam kaki yang paralel yang membuatnya tampak seperti patung sphinx.
Pasangannya berbentuk seperti tapak kaki kerbau dengan segmen sayapnya yang memendek dan terlipat kebelakang. Dalam flight mode, sayapnya berputar kesamping, segmen-segmennya memanjang dengan serat karbon yang memanjang dari segmen dan segmennya mengeluarkan plasma untuk memacu dalam kecepatan tinggi.Tentunya dengan harga yang mahal, dia memilih ini. Ia lalu mengunduh file untuk konfirmasi pembelian kedalam PDA-nya
Setelah ia sampai di ruang dengan HoloScreen, ia disambut dengan Asura yang sedang duduk menikmati HoloScreen dan sebuah kaleng minuman merah berpola gelombang putih berada digenggamanya. Ia menggerakan matanya kearah Vera.
"So, what did you pick?" Katanya bernada malas. Vera mengeluarkan PDA-nya dan mencari file tadi. Asura langsung bangkit dari bangku, dan mencondongkan diri agar dapat melihat.
"Ntap." Katanya dengan persetujuan. "Tadi gua udah selese dari tadi. Nah, lu mau masang sekarang kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Valkyrie Network
Science FictionVera, atau "Truth_Under_Shadows" ,namanya di Matriks Kegelapan, mendapat sebuah kejutan ketika sebuah misi infiltrasi menjadi lebih sulit dari yang ia kira. Nb: im rewriting this shit