Happy Reading~
***
Author POV
Hoshi duduk dengan cemas diruang tunggu. Ia membawa Soojun pergi kerumah sakit, karena UKS tutup saat jam pelajaran usai.
Sudah kesekian kalinya Soojun berbaring diranjang seperti itu. Dan itu semua karena Hoshi. Hoshi merutuki dirinya sendiri karena tak bisa menjaga Soojun dengan baik.
Pintu ruang pasien pun terbuka menampilkan seorang dokter dengan dua orang suster dibelakangnya.
"Apakah ada kerabat dari saudari Soojun Oh?" Tanya sang dokter.
"Ne, apa yang terjadi padanya?"
"Ia shock dan memiliki banyak beban pikiran sehingga membuatnya sering kelelahan. Apa anda tau apa yang biasa dipikirkan saudari Soojun" sahut sang dokter. Hoshi terdiam sejenak, ia benar-benar tak tau apa yang selama ini dipikirkan oleh gadis itu.
Hoshi menggeleng. "Baiklah, kau bisa menemuinya. Dan sudah bisa pulang hari ini. Anak muda, Jadilah teman curhatnya. Aku yakin dia butuh seseorang untuk menceritakan semua masalahnya" pesan sang dokter sebelum berlalu pergi.
"Ne" Hoshi membungkuk hormat. Setelah itu ia masuk kedalam ruangan secara perlahan agar tak mengganggu Soojun.
Kini ia sudah duduk dikursi tepat disebelah ranjang. Ia dapat melihat wajah pucat milik Soojun yang tidur dengan tenang. Tangan Hoshi bergerak menggenggam tangan Soojun.
"Apa yang kau pikirkan selama ini sehingga membuatmu seperti ini?"
"Apa itu semua karenaku?"
"Ceritalah. Aku akan menerimanya"
"Maafkan aku, Soojun-a. Aku belum bisa menjagamu dengan benar. Aku sering menyakitimu dan membuatmu menangis"
"Maafkan aku. Percayalah kejadian tadi adalah ulah Hyerim. Aku benar-benar terbawa suasana. Maafkan aku"
Hoshi menunduk, ia menangis untuk pertama kalinya. Ia akui ia gagal menjalankan kesempatan kedua yang diberikan Soojun.
"Soojun-a" panggil Hoshi lirih, ia mengusap kasar air matanya.
"Lihatlah betapa lemahnya diriku haha, bahkan karena saking lemahnya aku tak bisa menjagamu"
Tubuh Hoshi bergetar hebat. Ini kali pertamanya ia menangis setelah ia beranjak dewasa.
"Mianhae Soojun-a"
Tanpa Hoshi sadari Soojun telah sadar semenjak dua menit yang lalu. Karena posisi Hoshi yang menunduk, ia tak dapat menjangkau Soojun.
Soojun hanya melempar tatapan datarnya pada Hoshi. Perasaan Soojun benar-benar tak karuan, ia sedih namun disisi lain ia bahagia.
Jujur, kejadian tadi membuat Soojun membenci gadis bernama Hyerim. Namun entah kenapa ia tak dapat membenci laki-laki yang kini menangis dihadapannya. Walaupun ia membenci Hyerim bukan berarti ia harus melakukan hal buruk pada gadis itu. Sebatas menjaga jarak sudah lebih dari cukup.
Senyum simpul terpampang diwajahnya. Soojun rasa ia harus meluangkan lebih banyak waktu untuk Hoshi. Ia tau laki-laki yang sedang dalam masa-masa seperti sangat rentan terhadap nafsu jadi Soojun mencoba untuk memakluminya. Jika benar, Hoshi sudah melakukannya diluar batas mungkin Soojun tidak akan memaafkannya.
"Hoshi-ya" panggil Soojun pelan.
"Kau menangis eoh?" tanya Soojun mencoba setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [Hoshi FF] Completed✔️
FanfictionDunia ini memang sempit-Soojun Aku bahkan baru menyadarinya- Hoshi Lihatlah, kita berakhir seperti ini! Hidup dan matiku hanya kau! Ya kau!- Hoshi&Soojun Work by Junita Paramita- 151208