eight

67 14 15
                                    


Baru saja aku duduk di kursi yang tadi aku tempati tapi, aku merasakan setitik air di muka ku. Aku melihat keatas langit dan melihat langit yang sudah terlihat gelap. Ternyata gerimis. Aku segera berlari ke tempat yang tidak terkena basah dan hujan mulai menderas.

Aku menunggu jam pelajaran Biologi selesai dan aku baru boleh masuk ke kelas.

Brr, it's freezing out here.

Kenapa cuaca jadi sangat dingin seperti ini? Padahal tadi cuaca baik baik saja. Aku memeluk badan ku sendiri karna kedinginan. Aku melihati setitik titik air yang jatuh ke bawah tanah.

Sekarang aku menggigil kedinginan. Gigi ku tidak bisa berhenti bergemertak. It's fucking freezing.

Aku semakin mempererat pelukan ke badan ku sendiri. Okay, aku harus menahan rasa dingin ku. Setidak nya aku tidak akan mati kedinginan sampai pelajaran Biologi ku selesai.

Tibatiba ada sesuatu yang menempel di badan ku dari belakang. Aku melihat ke arah badan ku dan melihat ada yang menaruh jaket di badan ku. Saat aku menengok ke belakang, ada Louis sedang tersenyum ke arah ku.

"Hey kau ngapain di luar? Disini sangat dingin." Katanya.

"Aku disuruh keluar oleh guru Biologi ku karna aku terjatuh dari bangku saat jam pelajarannya." Ucapku membuat dia tertawa kecil lalu dia melihati hujan yang sedang berada didepan kita saat ini.

Aku tetap menggigil walaupun aku sudah di lapisi oleh jaket Louis. Seakan sadar, Louis menoleh ke arah ku yang sedang menggigil. Aku menoleh ke arah nya juga.

Lalu dia mendekat ke arah ku dan menarik tubuhku ke dalam dekapannya. Dia memelukku erat. Seketika aku merasakan kehangatan yang menyebar di sekujur tubuhku. Aku merasa baikan sekarang.

Aku menaruh tangan ku didepan dada nya agar tanganku terasa hangat juga. Dia menaruh dagu nya di atas kepala ku. I love this moment. Right now.

Sudah lumayan lama kami berada dalam posisi berpelukan.
Tibatiba ada seseorang yang berdeham dan membuat ku dan Louis melepaskan pelukan kita.

Aku dan Louis menoleh ke belakang dan melihat Lily dan Grace yang sudah berdiri di belakang kita. Mereka sedang tersenyum jahil ke arah kami. Sial.

"Oh maafkan aku sudah mengganggu waktu kalian. Silahkan menikmati kembali." Ucap Grace yang sepertinya di sengaja kan. Lalu mereka terkekeh. Aku memutarkan bola mata ku. Mungkin itu hobby ku dari dulu.

Aku mendengar Louis yang ikutan terkekeh di sebelah ku dan mulai merangkul bahu ku sambil tertawa.

"Iya kalian mengganggu tahu." Kata Louis membuat pipi ku memanas.

"Look, she's blushing ohmygod!" kata Lily membuat aku menahan senyum ku dan membuang muka dari mereka.

Ugh mereka ini. Mereka mungkin memang tahu kalau aku suka dengan Louis. Karna dulu mereka pernah menanyai ku apakah aku suka dengan Louis tapi aku selalu menjawab dengan jawaban 'tentu saja tidak, Louis adalah sahabat ku dari kecil.' tetapi mereka tetap saja tidak percaya dan aku hanya menghiraukan mereka yang masih tidak percaya sampai saat ini.

"Hey, love birds! Come on. Bel istirahat sudah berbunyi daritadi for your information."

Louis melepaskan rangkulan nya dari bahu ku dan berpaling ke arah tangan ku. Lalu dia menarikku ke arah kantin. Sampai di kantin, Louis duduk bersama kami.

Kami bercanda tertawa sampai aku melihat seseorang yang ber kacamata dengan gaya culun nya sedang makan di meja nya sendirian. Kenapa dia sendirian? Apa dia tidak mempunyai teman?

Tommo - L.T.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang