Evelyne POV
Hari ini kita lagi dijalan , jalan menuju arah pulang.
Ada Deva yang sedang nyetir, ada juga Rafael dan Tita yang sedang karaoke
"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALADO TERASA PEDAS TERASA PANAS" Tita bernyanyi dan dilanjut Rafael
"SAMBALA SAMBALA BALA SAMBALO MULUT BERGETAR, LIDAH BERGOYANG , CINTA MU SEPERTI SAMBALADO AAH AAH AAH, ENAK NYA CUMA DIMULUT SAJA AH AH AH, JANJI MU SEPERTI SAMBALADO AH AH AH ENAK NYA CUMA DI LIDAH SAJA OH WUHOWW"
Lalu mereka bernyanyi bersama
"COLAK COLEK SAMBALADO ALAMAK OI DICOLEK SEDIKIT, CUMA SEDIKIT TETAPI MENGGIGIT UJUNG-UJUNG NYA BIKIN SAKIT HATI, HUUWUHU UJUNG UJUNGNYA SAKIT HATI"
Rasanya aku ingin menendang mereka ke luar.
Kalau suara mereka bagus sih aku fine fine aja.
Lah ini suara nya sama sama kaya tikus kejepit bikin yang denger langsung mules.
❇❇❇
"Eve pulang" kataku sambil membuka sepatu converse milikku
"Hai sayang, gimana liburannya?" kata mama sambil berjalan ke arahku
"Rame mah, Eve seneng disana bisa ketawa ketawa bareng temen, pokoknya seru deh"
"Yaudah kalau gitu kamu istirahat ya" kata mama sambil mencium puncak kepalaku
"Iya mah, yaudah ya Eve keatas dulu"
Aku pun berjalan ke kamarku
Sesampainya di kamar aku langsung terlelap
Hingga malam tiba aku terbangun karna suara lemparan batu di jendelaku
Aku langsung ke balkon kamarku
Dan mataku sukses membulat kaget.Dibawah ada Deva yang sedang tersenyum polos
"Ga akan nyuruh gue masuk nih? Leher gue udah serasa mau potong liat keatas mulu"
"Bentar Dev gue kebawah"
Aku pun kebawah dan langsung keluar mengampiri Deva ,Di malam hari yang gelap muka Deva malah terlihat cerah, ketika aku menghampirinya, dia langsung menghampiriku dan menyodorkan makanan yang dia bawa
"Martabak Nutella datang princess" katanya sambil tersenyum membuat pipiku memerah
"Dev lo memang moodboster gue, ayo masuk"
Aku dan Deva pun berjalan ke kamarku
Sesampainya dikamar aku langsung memakan Martabak Nutella pemberian Deva
"Iwni ewnwak bwanget Dev, makawsih ya"
"Telen dulu baru ngomong, kaya anak kecil aja deh" katanya sambil mengacak ngacak rambutku
"Ih Deva gue memang anak kecil wlee"
"Pantes, makan aja belepotan sini sini" Deva membersihkan coklat di ujung bibirku
Membuatku membeku sesaat.
Deva sudah membersihkan sisa coklat di ujung bibirku , tapi dia tidak berkutik di tempatnya.
Mukaku dengan muka Deva hanya berjarak 5cm
Bahkan aku bisa merasakan deru nafasnya.
Hingga kami tersadar posisi kami sudah terlampaui batas untuk sekedar hubungan sahabat.
Deva menjauh dari mukaku seraya menggaruk tenguknya dengan canggung
"Hm Lyn gitar lo mana coba?" tanyanya dengan pipi merah
Aku pun mengambil gitar milikku dan memberikannya ke Deva
"Kita nyanyi bareng ya" ucapnya seraya mulai memetik gitar
Dan dia mulai bernyanyi
Right from the start
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victimAku melanjutkan nyanyiannya
I let you see the parts of me
That weren't all that pretty
And with every touch you fixed themKami bernyanyi bersama-sama
Now you've been talking in your sleep oh oh
Things you never say to me oh oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our loveJust give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent
And we can learn to love againSelesai bernyanyi kami langsung tertawa dan dia langsung merangkulku dengan eratnya
Membuatku terbang setinggi-tingginya.
Rasanya aku ingin memberhentikan waktu sesaat karna ingin lebih lama bersama Deva.
❇❇❇
Bandung 12.2.16
Jangan lupa voment nya yaWith love
EvaLesty
P.s Di mulmed ada Deva nongol

KAMU SEDANG MEMBACA
Evelyne
Подростковая литератураKarna aku hanyalah bayanganMu. Yang tidak kamu rasakan, Yang tidak kamu anggap, Hingga suatu saat kamu akan tau. Kamu terlalu lama untuk sadar bahwa Kamu telah kehilangan bayanganmu.