7

7.4K 262 1
                                    

"Ayooo.. Arisa juga udah mulai laper lagi nih mas, hehehe habisnya daritadi keliling-keliling mulu sih hihi" ucap Arisa antusias, "ayoo mas, udah nggak sabar.." karena sangat antusiasnya, Arisa langsung menggaet tangan Kevin untuk segera mengikuti langkahnya. 

Arisa bisa berjalan secepat ini karena selain lapar lagi, juga karena ia deg-degan waktu Kevin tiba-tiba mencium bibirnya yang membuat Arisa sampai mengeluarkan keringat dingin, maklum, itu adalah pertama kalinya untuk Arisa. Dan tidak hanya sampai disitu, ditambah Kevin yang memeluknya dari belakang kemudian mencium pipinya didepan banyak orang, Arisa masih belum percaya ini semua terjadi.

"Duh enak semua. Mhh aku mau es krim, kentang goreng, waffle, float, eh sosis bakar juga, eh itu juga ada fishburger, itu juga itu juga, terus crepes, kue cubit lava enak tuh kayanya.." Arisa sangat antusias sekaligus dibuat bingung karna banyaknya foodtruck dengan macam-macam pilihan menunya yang enak-enak yang sedang ada dihadapannya saat ini.

"Arisa, emang perut kamu muat makan segitu banyak? Kasian perut kamu nanti kalo makan itu semua, bisa-bisa meledak nanti, kan repot. Pilih yang paling kamu ingin aja yaa," sahut Kevin terkekeh melihat Arisa maruk menginginkan semua makanan itu.

"Duh mas, yang paling aku ingin sekarang ya semuanyaa.. Aku itu udah laper banget mas, dan juga makanannya enak-enak sih," jawab Arisa ketus, "lagipula yang buat aku kelaperan kaya nggak makan seminggu gini kan juga karna ulah mas Kevin," tambah Arisa menambah wajah judesnya.

"Oh, itu yang bikin kamu sampe kelaperan gini?" tanya Kevin dengan mengalungkan kedua tangannya dileher Arisa dari belakang dan berkata tepat disamping telinga Arisa.

Arisa mengerutkan dahi, "nah tuh mas Kevin tau. Mas.. Jangan gini dong, aku malu diliatin banyak orang mas," ucap Arisa.

Arisa meraih tangan Kevin yang masih melingkar manis dilehernya,  mencoba untuk melepaskan tangan Kevin darinya.

"Kenapa, huh? Aku suka seperti ini. Jadi.. Gimana rasanya?" goda Kevin.

"Gimana apanya?"

"Ciuman pertama kamu," jawab Kevin singkat.

Glek!

Apa perlu aku jawab pertanyaan kaya gini? Lagipula aku mau jawab apa?

"Ngghh.. Uh.."

Cup.
Dengan tiba-tiba bibir Kevin sudah mendarat dipipi Arisa sekilas.

"Aku sayang sama kamu," Kevin melontarkan kalimat yang membuat Arisa sontak membelalakkan mata.

"Apa?!" sahut Arisa benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Aku.sayang.sama.kamu, Arisa," ucap Kevin memperjelas dan menekankan tiap katanya.

Arisa merasakan pelukan Kevin dilehernya mulai mengendor, dan kini Kevin sudah berada tepat didepan Arisa dengan memindahkan tangannya yang semula melingkar dileher Arisa kini berada melingkar manis dipinggangnya.

"Lalu.. Apa boleh aku jadi orang spesial di hati kamu, Arisa?" lanjut Kevin menatap Arisa tajam.

Argh matanya, tatapannya tajem banget, bisa apa aku kalo udah ketemu sama matanya gini? Luluh bang, luluh. Eits tapi ini gimana?

"Err.. Mas Kevin.. Jadi, ini, nembak aku?" tanya Arisa terbata-bata.

Kevin menaikkan sebelah alisnya, "menurut kamu?" dengan terus mengumbar senyum manisnya.

"Oh-oh-uhm. Gimana kalo kita makan es krim dulu?" sahut Arisa masih terbata-bata, mengulum senyumnya untuk mengalihkan pembicaraan, Arisa masih bingung harus menjawab apa.

"Haha.. Oke, ayo?" jawab Kevin singkat melepas pelukannya.

Keduanya pun berlalu untuk memesan es krim dan mencari tempat duduk. Seperti biasa Arisa memesan es krim favoritnya, rasa vanilla. Ukuran besar, ukh salah, porsi super besar. Dengan topping dark chocolate with choco crispy rice and froot loops. Hmm yummy!

Oke back to our topic.

Arisa dan Kevin duduk santai menikmati es krimnya masing-masing dengan suasana ramai ber-atapkan langit malam indah bertaburkan bintang.

"Kamu nggak kebanyakan tuh porsinya segitu?" tanya Kevin memecah keheningan diantara keduanya.

"Eh? Enggak lah.. Ini porsi aku banget. Biasanya ditempat es krim langganan aku, aku juga pesennya porsi ini, sampe-sampe abangnya yang punya kedai es krim itu hafal banget sama aku."

"Kamu nggak takut gemuk malem-malem gini makan es krim? Ditambah porsi super besar kamu itu? Biasanya wanita-wanita yang aku kenal selalu jaga porsi makan mereka, katanya sih biar nggak gemuk."

"Ngapain harus takut? Kalo emang mau bahagia ya nggak boleh pilah-pilih, dan harus berkorban juga. Kalo aku sih lebih milih bahagiain diri aku sendiri daripada aku kesiksa nggak bisa makan ini-itu. Ya kan?" jawab Arisa.

"Hmm ya-ya. Ini yang buat aku makin tertarik sama kamu, dan menambah nilai plus kamu dimata aku."

Arisa yang mendengar perkataan Kevin jadi makin merasa tersipu, pipinya mulai memerah. Arisa mengulum senyumnha, dan sesekali menggigit kecil bibir bawahnya.

Oh God! Bantu hambamu ini dari serangan gombal yang tidak terduga.

"Oh iya, aku mau nyobain es krim kamu dong?" sahut Kevin melirik es krim Arisa.

"Boleh. Cobain deh, ini enak banget-nget-nget."

"Aaaa...." Kevin membuka lebar mulutnya, menyuruh Arisa untuk menyuapinya.

Langsung saja Arisa mengambil sesendok penuh es krim vanillanya, dan memasukkan kedalam mulut Kevin.

"Mhhh.. Huah.. Aaa.. Di-ngin ba-ng-nget," ucap Kevin terbata-bata dengan menampilkan wajah strange nya, walaupun sebenarnya tetep cakep sih.

"Huahahahaha.. Hahaha.." Arisa tertawa terbahak-bahak melihat Kevin seperti itu, pasti rasanya sangat-sangat dingin.

"Kamu tuh ya, jail banget sama mas. Dingin banget tau. Dasar.. Awas ya aku bakal bikin perhitungan sama kamu, lihat aja, Arisa. Siap-siap aja okay," sahut Kevin yang sudah menghabiskan seluruh es krim dalam mulutnya dan Arisa masih saja tertawa tak memperdulikan perkataan Kevin.

"Udah jangan ketawa terus. Tuh es krim kamu leleh. Cepat habiskan ya, kita pulang setelah ini. Mama kamu tadi pesan sama aku jangan bawa kamu sampai larut malam."

Arisa pun mengangguk dan menghabiskan cepat es krim vanillanya.

***

Arisa dan Kevin berjalan kembali menuju mobil Kevin, seperti sebelumnya, Kevin menggenggam erat tangan Arisa. Sesampainya diluar mobil, Kevin mempersilahkan Arisa untuk duduk.

Kevin memacu mobilnya melenggang dijalanan kota terbesar kedua di Indonesia ini, mengantarkan tuan putri pulang kerumahnya dengan selamat.


I Feel, I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang