11

5.8K 220 3
                                    

...

"Tuh kan! Dia emang bener-bener sayang banget sama kamu, Ris! Buktinya dia kasih voicenote segala!" teriak Widya kencang hingga membuat semua orang yang sedang berada dikantin pun menoleh.

Mereka baru saja mendengarkan pesan suara dari Kevin secara seksama.

"Widya! Berhenti teriak-teriak gak?!" pekik Keila memarahi Widya.

"Oi malu oi malu.." ucap Arisa sambil menutup muka dengan kedua tangannya karna malu.

"Oi somplak! Nggak usah teriak-teriak napa!" teriak salah satu siswa yang juga sedang berada di kantin.

"Tuhkan! Gara-gara sapa nih kita jadi diliatin kaya gini," ucap Lisi pelan.

"Iya-iya deh, maaf.. Hehe.. Tapi yang aku bilang itu bener kan?"

"Mhh.. Mungkin," jawab Arisa singkat.

"Yah walaupun masih mungkin, tapi aku yakin kok kemungkinannya itu 99 persen," ucap Widya antusias.

"Aku juga mikir kaya gitu sih, Ris," sahut Lisi.

"Coba deh kasih kesempatan dia satu kali lagi, Ris," ucap Keila.

"Mhh.. Gimana ya? Ah.." jawab Arisa frustasi.

Disaat yang bersamaan, terdengar suara bel yang menandakan jam istirahat telah selesai dan harus segera kembali ke kelas.

***

Setelah selesai jam pelajaran hari ini, Arisa, Lisi, Keila dan Widya berjalan keluar menuju tempat parkir sekolah.

"Gais, aku duluan ya? Bye.." ucap Lisi meninggalkan teman-temannya yang lain sambil melambaikan tangannya.

"Yaudah kalo gitu, aku juga ya, mau cepet-cepet mandi, udah gerah nih hehe. Bye guys!" sahut Arisa meninggalkan Keila dan Widya berdua.

"Arisa!" teriak seseorang dari kejauhan saat Arisa berjalan menuju mobilnya.

Memang sedikit sulit melihat siapa yang telah memanggil Arisa karena ada sedikit dedaunan pohon yang menghalangi, tapi Arisa yakin bahwa yang memanggilnya tadi adalah laki-laki.

Karena tak kunjung mendapati siapa gerangan yang memanggilnya, Arisa pun mengabaikan teriakan itu, mungkin sang peneriak hanya mau menyapa tapi buru-buru pergi hingga Arisa tidak melihatnya.

Arisa langsung saja mengalihkan perhatiannya dan mulai menekan tombol buka kunci otomatis mobilnya saat ia sudah dekat dengan mobil.

"Arisa!" teriak seseorang lagi.

Arisa mengedarkan pandangannya dan mendapati bahwa Kevin sedang berjalan mendekat kearahnya, ngapain dia kesini?!

"Hei," ucap Kevin saat berada masih sedikit jauh dari Arisa.

"Hai.." sapa Kevin sambil mengangkat tangan kanannya ke udara melambai pada Arisa. Kini Kevin telah berdiri berhadapan dengan Arisa.

"Ma-mau ngapain?" tanya Arisa to the point, bahkan Arisa tak membalas sapaan Kevin.

"Mau jemput lo."

Arisa memiringkan kepalanya.

"Eh maksudnya, aku kesini mau jemput kamu. Maaf, kebiasaan gue-lo di Jakarta," ulang Kevin lagi memperbaiki kesalahannya.

"Its ok, tapi buat apa?" tanya Arisa singkat.

"Kamu belum makan siang kan? Kita cari makan yuk."

I Feel, I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang