"Kenapa kaget gitu sih? Tadi kan kamu sendiri yang bilang kalo tangan kamu masih lemes, yaudah sini aku suapin," ucap Kevin sembari mengaduk bubur.
"Aku bisa makan sendiri," Arisa berusaha mengambil alih mangkuk buburnya dari tangan Kevin.
"Udah diem aja. Tinggal buka mulut aja apa susahnya sih," ucap Kevin ketus menarik mangkuk buburnya menjauh dari tangan Arisa.
Kenapa jadi dia yang marah sih.
"Ayo buka mulut. Aaa.." Kevin mulai menyodorkan sesendok penuh bubur dengan mencontohkan untuk membuka mulut.
"Ada kacangnya," sahut Arisa sambil menunjuk ke sendok tersebut.
"Terus?"
"Aku nggak suka kacang tanah, jadi singkirin dulu itu kacangnya."
"Yaudah," ucap Kevin dan mulai menyingkirkan semua kacang tanah ke nampan, "udah nih, sekarang makan ya. Aaa.."
Arisa membuka mulutnya dan mulai melahap habis buburnya.
"Ini minum dulu," ucap Kevin mengambilkan gelas air minum untuk Arisa, "mau minum obat dulu apa makan apelnya?"
"Apel," jawab Arisa singkat.
"Oke," balas Kevin dan mulai mengupas kulit apelnya.
"Ini apelnya," Kevin memberikan satu potongan apel pada Arisa. Arisa menerimanya dengan senang hati dan memakannya hanya sebatas dua potong saja karena ia enggan untuk menghabiskan apel itu sendiri.
"Oke sekarang minum obatnya ya—"
"Euh.. Nanti! Nunggu mama balik," sahut Arisa menghentikan gerakan Kevin yang sedang mengambil beberapa obat.
"Kenapa? Kan udah makan, jadi langsung minum obatnya sekarang, Arisa."
"Ehm, uhh.. Pokoknya nunggu sampe mama balik aja deh. Nah sekarang, mas Kevin mending pulang aja, ya? Oke? Pulang ya?" ucap Arisa mencoba mengusir Kevin cepat-cepat dari sini.
"Kenapa sih? Aku nggak akan pulang sebelum mama kamu balik. Aku nggak mau ninggalin kamu sendirian. Aku nggak mau kamu kenapa-napa lagi, karna-aku-sayang-sama-kamu," ucap Kevin menekankan tiap kata pada bagian terakhirnya.
Kevin menatap mata Arisa tajam, "ehm oke sekarang minum obatnya ya," sahut Kevin membuyarkan keheningan yang terjadi sambil menggaruk tengkuknya seperti mengerti bahwa apa yang baru saja dikatakannya membuat kecanggungan diantara mereka berdua.
"Nggak bisa, mas! Aku udah bilang kan, nunggu mama balik," ucap Arisa kesal.
"Memangnya kenapa sampai harus nunggu mama kamu?"
"Euh.. Ehm.. Soalnya.. Anu.. Itu.." ucap Arisa terbata-bata.
"Anu? Anu kenapa sih, Arisa?" tanya Kevin terlihat mulai penasaran.
"Uh.. Soalnya.. Aku.. Euh.. Nggak.. Nggak bisa minum obat yang bentuknya pil sama kapsul," ucap Arisa dengan sekali tarikan nafas.
Hancur sudah reputasiku dihadapan mas Kevin.
"Bhhpp.." Kevin menahan tawanya setelah mendengar perkataan Arisa.
"Kalo mau ketawa ya ketawa aja, nggak usah ditahan-tahan segala, dasar.." ucap Arisa kesal dengan mengerucutkan bibirnya ditambah dengan memasang raut wajah yang benar-benar kesal.
Huh sialan.. Arisa merutuki betapa sialnya ia sekarang.
"Beneran?" tanya Kevin disertai tawa kecil yang ditutup-tutupi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Feel, I'm In Love
RomanceArisa Felice Agatha, telah berjanji tak akan lagi mencintai Kevin. Namun nyatanya, ia kembali mencintai pria yang sebenarnya tak boleh ia cintai. Setelah beberapa saat Arisa dan Kevin menjalin hubungan, tak disangka, Kevin kembali mengulang sebuah...