Be Mine by Hannah

567 29 2
                                    




Six months gones im still reaching

Even though i know you're not there...

I was playing back with thousand memories baby.

Thinking about everything we've been through.

**

Enam bulan. Enam bulan sudah aku menjalani perasaan ini dengan penuh tanda tanya. Enam bulan sudah aku menunggu seseorang yang berjanji akan selalu bersamaku. Penat sudah dengan apa yang ku rasakan. Tak ada lagi harapan di hatiku.

Menjadi seorang secret admirer memang tidaklah mudah. Kau harus bisa merelakan hatimu, untuk hancur dan panas ketika melihat orang yang kita cinta bersama orang lain. Ingin rasanya tanganku memukul, menjambak , menampar orang itu. Namun apa daya, apa hak ku untuk melakukan hal itu?.

Namun semua telah berubah. Di saat orang yang ku kagumi selama Junior high school. Ternyata perlahan mulai membalas perasaanku.

Ethan Dolan.

Cowok yang ku kagumi selama ini memang terkenal sebagai cowok yang paling cuek dan sangat dingin. Tapi entah mengapa gadis sepertiku dapat menyukainya. Bahkan aku menjadi seorang secret admirer hanya karena dia. Kau mungkin berfikiran jika aku telah mengagumi cowok yang salah. Tidak. Ethan adalah segalanya.

But if this was a movie you'd  be here by now.

Lagu itu lagi. Entah mengapa aku sering memutar lagu itu dari ponselku. Hanya saja, aku rasa lagu ini mengawali segala perasaanku terhadap Ethan. Ya, sudah enam bulan aku tidak bertemu dengannya. Bahkan berkirim pesan sekalipun. Aku rasa hanya sampai disini saja hubungan ku dengannya.

Ethan pergi ke California dengan kakaknya,  Grayson. Alasan mereka untuk pindah karena mereka akan kuliah disana. Dan Ethan berjanji untuk selalu memberi kabar jika ada waktu. Namun kenyataannya itu tidak akan mungkin terjadi.

"Abby, ada temanmu di ruang tamu" , teriak mama dari luar kamarku.

"Aku akan segera kesana. Tunggu sebentar", balasku.

Hari jum'at , biasanya setiap hari jum'at  Danne -sahabatku- akan selalu berkunjung ke rumah dan bermain dengan adikku, Catrine. Karena di hari jum'at , sekolah libur.

"Hey, Abby. Aku ingin mengajakmu ke mall. Kau tahu, untuk persiapan hari Valentine di hari minggu besok", ujar Danne sambil mengelus rambut adikku yang tengah tertidur di sofa.

"Uhm, entahlah. Aku sangat malas keluar rumah. Kau tahu..."

Danne menghembuskan nafasnya berat, "jangan kau bilang bahwa kau masih memikirkan Ethan".

Bibirku terasa ngilu, aku tak tahu harus menjawab apa. Tapi aku hanya mengagguk lemah.

"Aku tahu, enam bulan rasanya berat bagimu. Dan kau seharusnya tidak membiarkan awan kelabu itu terus memenuhi ruang fikiranmu. Percayalah, Ab. Aku tahu jika Ethan merasakan hal yang sama denganmu".

"Bagaimana jika ia tidak seperti halnya denganku?", tanyaku.

"Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan orang itu. Berhati-hatilah dalam melangkah. Kau mungkin benar tapi kau juga mungkin salah".

Danne benar. Akulah yang memulai semua ini. Akulah yang pertama kali meragukan perasaan Ethan. Aku juga yang selalu meragukan dirinya. Dan semua awan kelabu yang ada di fikiranku, itu semua juga kubuat sendiri.

"Kau benar Danne. Semua ini terjadi karena diriku. Jika saja aku mempercayai nya, pasti tidak akan serumit ini".

"Kau juga tidak bisa menyalahkan dirimu juga,Ab. Berhentilah untuk selalu menyalahkan diri sendiri. Aku akan selaku disampingmu jika kau butuh aku", ucap Danne.

Valentine ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang