"Semoga di Hari Kasih Sayang ini, semua sumbangan yang kami berikan untuk yayasan ini bisa menjadi simbol bahwa kami peduli, kami juga turut berbagi kasih. Terimakasih." Aku menuruni panggung setelah menutup pidato. Kamera sana sini mengerlipkan sinar blitz nya. Aku memasang senyum semanis mungkin agar nantinya wajahku tampak bagus di portal berita online ataupun cetak.Bodyguardku, Taron, lantas menarik tanganku melewati kerumunan paparazzi dan para tamu setelah merasa acaraku selesai. Dia berbicara lewat walkie talkie nya kepada seseorang yang kuyakin adalah petugas keamanan diluar, agar segera stand by.
Taron membukakan pintu limosin putih milikku sebelum selanjutnya ia juga turut masuk dan duduk di seberangku.
"Aku kemana selanjutnya, Taron?" Tanyaku pada pria yang masih sibuk memeriksa kanan kiri memastikan aku berada di dalam dengan aman.
"Ke acara pertunangan Kendall Jenner, Nona . Kau mau membatalkannya? Ayah dan Ibu Nona berharap Nona datang karena keluarga Jenner merupakan relasi dekat. Sayangnya Ayah dan Ibu Nona sedang berada di luar negri."
"Tidak. Aku akan datang saja. Boleh aku minta tas ku?" Taron pun memberikan totebag Prada ku. Aku mengambil beberapa peralatan make up disana untuk memulas ulang riasanku. Tanpa disuruh, Taron menyalakan lampu mobil sehingga aku mendapat cukup penerangan.
Setelah merapikan make up ku, aku mengecek ponselku. Terdapat pesan dari Ibu dan Ayah yang mengucapkan Selamat Hari Valentine disertai permintaan maaf karena mereka tidak bisa menemaniku, yang merupakan anak satu-satunya, di hari kasih sayang ini. Aku pun membalas pesan mereka lalu menyimpan kembali ponselku ke dalam tas.
Pandanganku berpindah ke luar lewat jendela mobil. Pukul tujuh malam waktu New York, banyak remaja berpasang-pasangan duduk manis di cafe dan resto untuk merayakan Hari Valentine. Aku tersenyum melihat kebahagiaan mereka walau dalam hati aku sangat iri.
Dua puluh dua tahun seorang Amelie Grant, sibuk menghadiri meeting sana sini, pertemuan antar kolega keluarga di kota sana dan sini bahkan acara penggalangan dana di ujung dunia sekalipun. Mungkin banyak yang mengira hidupku sempurna, tapi nyatanya, aku sepi.
Di mansion mewahku serba ada, kecuali orang terdekat. Jumlah pegawai lebih banyak daripada pemilik rumah. Bahkan saat Ayah dan Ibu ada pun, kami jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.
Aku ingin menjadi orang normal pada umumnya. Berteman dengan banyak orang, bepergian dengan bebas.. Namun apa daya.. Sebagai anak pengusaha tambang ternama sekaligus anggota dewan pemerintahan, rasanya itu tidak mungkin.
"Kau tidak punya kencan di hari Valentine, Taron?" Tanyaku tiba-tiba memecah kesunyian.
"Maaf, Nona?" Taron pun kaget, lebih ke bingung menanggapi pertanyaanku.
"Kau mendengarku."
"Oh. Tidak, Nona. Aku bekerja." Jawabnya diakhiri senyum. Entah itu sindiran karena aku merepotkannya hari ini atau memang ia benar-benar tidak punya kekasih. Sepertiku. Oh kekasih, nampaknya sulit ada di kamusku. Memangnya ada pria yang mau dengan wanita super sibuk sepertiku? Lagipula pasti ujungnya nanti Ayah dan Ibu sudah menyiapkanku jodoh agar bisa meneruskan perusahaan mereka. Ya, kaku sekali hidupku.
"Kita sudah sampai, Nona." Taron bersiap keluar dari mobil dan membukakan pintu untukku. Setelah itu ia tidak melepaskan genggamannya dariku, lagi-lagi untuk melindungiku dari orang-orang yang berniat mencelakaiku. Setelah menunjukkan undangan, aku dan Taron masuk. Seperti biasa, jika di pesta atau keramaian berbentuk undangan, Taron menjauhiku namun dalam posisi aman dan tetap mengawasi.
Aku pun menghampiri Kendall dan tunangannya, personil One Direction, Harry Styles, memberi mereka selamat serta gift yang sudah disiapkan.
Setelah itu aku menuju pojok minuman untuk mengambil wine. Seperti pesta pada umumnya, acara ini ramai dengan para public figure, beberapa diantaranya sempat basa basi menyapaku. Tak lupa banyak juga yang memamerkan harta kekayaan, gaun yang mereka kenakan, dan obrolan mereka pasti seputar pencapaian pendapatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valentine Project
Historia Corta"Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage." ― Lao Tzu. First project from Fanfiction ID, written by 5 amazing writers. Thanks for reading! You can join on another project. Enjoy the book!