-5-

1.1K 102 3
                                    

South Korea, Seoul. 4 September 2012.

Raizel duduk di sebuah sofa empuk yang ada di Ruang Tamu. Lelaki itu menyilang kakinya dengan anggun. Tangannya mengambil secangkir teh yang ada di atas meja.

Raizel menyesap tehnya. Seorang lelaki tampan berambut pirang berdiri dengan setia di sebelah raizel. Frankenstein. 

Dan juga seorang lelaki berambut abu-abu duduk di sofa satunya. M-21.

"Frankenstein," panggil raizel.

"Iya, tuan?" sahut franken.

"Apa kau percaya dengan renkarnasi?" tanya raizel.

"Renkarnasi? Aku pikir hal seperti itu tidak ada, tuan." Jawab franken.

"Lalu, apakah di dunia ini ada orang yang berwajah sama?" tanya raizel lagi. Frankenstein memiringkan kepalanya sedikit.

"Kalau itu, sepertinya ada." Jawab franken.

"Bagaimana menurutmu, M-21?" tanya raizel.

"Kalau menurutku. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jadi, orang yang berwajah sama pasti ada." Jawab M-21.

"Kalau boleh tau, kenapa tuan bertanya seperti ini?" tanya franken.

"Aku hanya ingin bertanya." Jawab raizel.

Frankenstein menoleh kearah M-21.

"Bagaimana tadi hari pertamamu bekerja di Sekolahku?" tanya franken pada M-21.

"Rasanya, asing. Aku belum pernah bekerja menjadi keamaan sekolah sebelumnya." Ujar M-21.

"Tentu saja kau merasa asing. Selama ini kau bekerja di Union sebagai bawahan dan juga mereka menganggapmu sebagai Eksperimen yang gagal..."

"...Sebenarnya, kau bukan eksperimen yang gagal. Kau memiliki kekuatan yang cukup hebat, M-21. Jadi, ambillah waktumu untuk beradaptasi dengan pekerjaan barumu." Ujar frankenstein sambil tersenyum.

"Terima kasih, frankenstein."

-----

Seorang gadis cantik bermata cokelat cerah sedang menatap dirinya di cermin. Gadis itu mengecek seragam yang ia pakai. Gadis itu merapikan rambutnya sedikit lalu ia mengangguk mantap.

"Yosh, aku sudah siap. Waktunya berangkat!"

Gadis bermata cokelat itu keluar dari apatermentnya, ia mengunci pintu apatermentnya setelah itu ia pergi.

Gadis itu memakai seragam SMA berwarna biru muda dan putih. Gadis itu berjalan sambil menatap smartphonennya.

"Hhmm, ini jalan menuju sekolah baruku." Ujar gadis itu.

*Gggrrr~*

Gadis itu berhenti, ia memegangi perutnya. Gadis itu mendesah kecil.

"Aku lapar. Tadi aku terlalu semangat sampai lupa sarapan." Ujar gadis itu.

Gadis itu menengok kesana kemari, lalu matanya melihat Supermarket.

"Lebih baik aku beli roti dulu."

Seorang lelaki berambut merah berlari dengan kencang. Lelaki itu terlihat buru-buru.

"Sial! Aku terlambat lagi! Hari ini Pedor yang jaga gerbang!" ujar lelaki berambut merah itu.

Lelaki itu akhirnya sampai di SMA Ye Ran. Tapi sayangnya, gerbang SMA Ye Ran sudah tertutup.

"Ah! Aku gerbangnya sudah di tutup! Sial!" umpat lelaki itu. Lelaki itu mendesah berat. Lalu.

Yours Truly "Noblesse"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang