2. Overtake

1.9K 160 14
                                    

Author POV

Setelah berpamitan pada petugas perpustakaan yang biasa disapa Jung ahjumma, Kyuhyun segera masuk kedalam mobilnya dan berpikir keras bagaimana caranya menemukan gadis itu. Dia bahkan tidak mempunyai informasi apapun tentang gadis itu.

Kyuhyun mendecih pelan. Kenapa dia bodoh sekali? Kenapa dia tidak mencari siapapun orang di Seoul yang bernama Kim Yoora? Dan dengan menyebutkan beberapa ciri-ciri tentu akan sedikit memudahkannya menemukan Yoora-nya.

Kyuhyun mencari nama Henry di daftar panggilannya.

"Kau cari yeoja di Seoul yang bernama Kim Yoora, dia seusiaku." perintahnya.

"Siapa dia presdir? Apa dia teman lama mu?" jawab Henry di seberang sana.

"Ya."

"Kalau begitu ada kemungkinan dia pindah dari Seoul, bisa saja dia ke Mokpo atau kota lainnya."

Kyuhyun tertegun sejenak. Henry benar. Petugas perpustakaan itu bilang Kim Yoora tidak pernah kesini lagi sejak saat itu. Mungkin dia pindah. Ya! Itu mungkin. Baiklah sudah di putuskan.

"Kalau begitu kau cari saja di seluruh Korea Selatan."

"Presdir ada ba-"

"Aku mau data-data itu ada di mejaku besok!"

PIP! Kyuhyun memutuskan sambungan sepihak. Oh malang sekali sekertaris Kyuhyun itu, pasti tidak mudah mengerjakan ini itu yang diperintahkan Kyuhyun.

°°°

"Dasar tukang suruh!" gerutu namja bermarga Lau. Mata sipitnya segera melirik secangkir mocca di atas meja di depannya. Itu meja sekertaris Min, dia termasuk wanita yang garang. Mocca panas itu terlihat menggoda. Aku tidak peduli itu milik sekertaris Min, aku kan kepala sekertaris, dia bisa apa. Batin Henry sombong.

Dengan penuh hawa nafsu, Henry menyambar secangkir mocca itu. Dan hanya dalam sekali tegukan mocca panas itu telah sampai di perut Henry. Sungguh penuh hawa nafsu.

Henry kembali ke kursinya dan meletakkan jari-jarinya yang lincah kemudian mengetik 'Kim Yoora'.

"Yak! Siapa yang meminum mocca ku?!"

Namja sipit itu hanya memasang wajah serius sambil memandang layar komputer. Dia berpikir mungkin sebaiknya dia menjadi aktor, akting nya bagus juga.

BRAKK

Henry terkejut dengan gebrakan di mejanya. Ketika dia mendongak, Ya Tuhan wajah sekertaris Min sangat menyeramkan. Baiklah, tunjukan bakat akting luar biasamu Henry.

"Kenapa kau menggebrak mejaku?" tanya Henry

"Apa kau yang meminum mocca ku, kepala sekertaris Lau?" dia bertanya dengan penuh penekanan pada kata 'kepala sekertaris'

"Apa maksudmu? Kau tidak lihat aku sedang sibuk?!" jawab Henry sok tidak terima.

"Ah maaf kepala sekertaris Lau, aku hanya sedang marah karena secangkir mocca ku telah diminum seseorang. Berani sekali dia membuat aku marah. Lihat saja nanti, kalau ketahuan akan ku tembak dan ku potong-potong dagingnya lalu ku berikan pada bulldog tetanggaku!"

Henry bergidik ngeri membayangkan dirinya akan dibunuh sesadis itu jika ketahuan. Pantas kau disebut perawan tua, mana ada yang berminat dengan wanita galak dan sadis sepertimu.

The Day We Felt The Distance (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang