Mistake.

1.8K 124 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 9 malam, dan kelompok Clara masih sedang berdiskusi.

"Kita udah nemuin pelakunya. Lantas kita harus apa?" ujar James dan yang lainnya berpikir.

"Kita datengin ke tempat tempat dimana si pelaku itu ada, kita sergap dia!" celetuk Alex menggebu gebu.

"Jangan. Dia pasti punya bodyguard yang kuat. Kalo kita langsung sergap, misi kita akan gagal." Grace menatap semua teman temannya.

Clara yang sedari tadi hanya diam langsung mengeluarkan suara. "Aku ada ide."

Semua menatao Clara dengan tatapan bertanya tanya. Clara pun memberitahukan idenya itu.

×××

Kini Clara dan kawan kawan sudah berada di depan club malam. Ya, mereka menjalani misi Clara. Awalnya mereka menolak, terutama Steve. Namun Clara meyakinkan mereka hingga mereka pun menyetujuinya.

Grace dan James menunggu di mobil. Sedangkan Clara, Steve, Alexia, dan Alex memasuki area club.

Dentuman musik yang sangat berisik langsung menyambut mereka. Alexia merapat pada Alex. Sedangkan Clara mencoba menenangkan dirinya.

Misi ini harus berhasil. Yakinnya dalam hati.

Hingga target pun terlihat sedang bercumbu dengan para wanita jalang disana. Clara meneguk ludahnya susah payah. Steve menatapnya seperti berbicara 'jika kau tak sanggup, biarkan misi ini gagal.' .

Clara menatap Steve sambil tersenyum. "Aku sanggup. Dan aku hanya gugup" bisik Clara tepat ditelinga Steve.

Steve merinding saat merasakan nafas Clara ditengkuknya. Steve tersenyum untuk menyemangati Clara yang kini sudah mendekati sang target.

Clara terus berdo'a dalam hati agar tak terjadi hal hal yang tidak diinginkannya. Lalu Clara duduk tak jauh dari target. Dan benar saja, karena pakaian Clara yang benar benar memperlihatkan lekuk tubuhnya itu berhasil membuat target tertarik padanya.

"Hai" ucap pria itu tepat di dekat telinga Clara.

Clara mencoba untuk tidak gugup saat ini dan mencoba untuk lebih tenang.

"Aku ingin mencicipimu. Mari ikut aku." pria itu menarik lengan Clara. Clara pun mengikuti pria itu sampai di sebuah kamar.

Clara mencoba untuk rileks dan berharap semoga teman temannya datang secepatnya.

Pria itu memberikan Clara sebuah gelas berisi vodka . "Minumlah, agar kau lebih tenang." ujar pria itu sambil menyeringai.

Clara mau tak mau meneguknya hingga suara dobrakan pintu mengangetkannya.

"Kau sudah terkepung. Angkat tangan!" ucap polisi yang datang.
"Shittt!!!" Pria tadi menatap Clara kesal lalu mengangkat kedua tangannya dan langsung di tangkap oleh para polisi itu.

Semua mengikuti tersangka kecuali Steve. Dan kini tinggal Steve dan Clara yang masih berada di kamar itu.

Steve mendatangi Clara yang sedang menunduk. "Apa kau tak apa?"

Clara menatap Steve. "Badan ku terasa panas sekali." ucap Clara seperti desahan.

Steve menahan gejolaknya. Ia adalah pria normal yang akan terangsang jika melihat wanita se seksi Clara dan desahan seperti itu.

Clara mengalungkan tangannya ke leher Steve lalu mencium Steve dengan rakus dan tak sabar.

Clara membuka satu persatu kancing baju Steve. Steve masih tak mengerti apa yang terjadi dengan Clara. Di mata Clara terlihat kilatan gairah disana.

Steve langsung melihat segelas vodka di nakas. Ia menggeram, dan melempar gelas itu hingga terjatuh dan pecah. Clara menatap pecahan itu. Beberapa detik kemudian Ia kembali melanjutkan aksinya.

"Clara kumohon jangan seperti ini. Kau harus melawan gairahmu itu." Steve menahan tangan Clara.

Clara memberontak karena badannya terasa panas minta pelepasan. Namun Steve menahannya. "Kita pulang." Ucap Steve dingin sambil menggendong Clara bak karung beras

---

Hai para Readers ku yang setia:'3 please jangan jadi silent reader yaa.. Kasi satu vote aja udah bikin aku seneng dan semangat ngetiknya.

So, hargain aku ya..

Hope you enjoy this part;3

Xoxo^^

Love Starts With A MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang