"Hei, namamu Bambam?" Bambam mengangguk pada Tao yang duduk di bangku yang berhadapan dengannya. Sekarang jam makan siang, Bambam dan Tao pergi bersama ke kantin. Pelatihan yang diberikan Jinhwan selama 2 jam cukup melelahkan.
"Marga mu? Chou?" Bambam tersenyum tipis, lalu ia memakan kembali burgernya.
"Boleh aku lihat kartu tanda pengenalmu?" Bambam mengeluarkan dompetnya dari saku celananya, kemudian ia memberikan kartu pengenalnya pada Tao.
"Hyung, disini margamu 'Koo'. Tapi kenapa di name tag mu menjadi 'Chou'?. Ya! Kata nenekku tidak boleh mengubah marga sembarangan!"
"Tao-ya, aku sudah menikah. Kau lihat cincin ini?" Bambam memperlihatkan jari manis di tangan kanannya pada Tao. Pria bermata panda itu percaya jika Bambam sudah menikah karena melihat cincin di jari manis Bambam. Tapi yang ia bingungkan adalah...
"T-tapi hyung, bukannya istri saja yang mengubah marga mengikuti marga suami? Seharusnya margamu tetap Koo. Dan istrimu yang berubah marga" ucap Tao sambil mengembalikan kartu pengenal milik Bambam, lalu ia meminun lemon tea nya.
"Aku berbeda, Tao-ya. Aku menikah dengan seorang pria"
Pffft!
Bambam memejamkan matanya saat Tao menyeburnya. Kenapa Tao melakukan itu? Itu karena Tao terkejut dengan ucapan Bambam. Apa lagi saat itu Tao sedang minum, dan pastinya Tao akan refleks menyemburkan air minum itu.
"M-mian hyung. Jeongmal mianhaeyo" Tao mengambil tisu dan membersihkan wajah serta kemeja Bambam dengan tisu itu. Tao terus mengucapkan kata maaf pada Bambam, dan dibalas anggukan oleh pria bertubuh mungil itu.
"Gwaenchana" Bambam tidak menyalahkan Tao karena pria bermata panda itu menyeburnya. Ia sendiri juga akan sama terkejutnya jika mengetahui seorang pria gay. Padahal di Korea hubungan Gay itu masih sangat tabu.
"Aku sangat minta maaf, Hyung. Aku... cukup terkejut karena kau... gay"
"Aku mengerti itu. Kajja! Kita kembali ke ruang pelatihan" Bambam menarik lengan Tao sambil tersenyum, tentu saja Tao hanya bisa tersenyum kaku. Apa Bambam hyung tidak marah? Batin Tao heran.
.
.
"Mwo!? Kau bercanda!? Ya! Wang Jackson! Ini sangat tidak lucu!"
"Ya! Ya! Ya! Kau ingin menakut-nakuti kami dan karyawan lain?!"
"Ya! Junhoe-ah! Jinhwan hyung! Bisakah kalian percaya!? Aku serius! Besok, sajangnim kembali ke Korea. Dan beliau akan kembali bekerja disini. Bisnisnya di Spanyol sudah selesai!" Ucap Jackson frustasi karena Jinhwan dan Junhoe tidak mempercayainya. Bambam, Tao, Xiumin, dan Yixing yang baru datang hanya bisa terdiam bingung menatap ketiga sunbae nya itu.
"Ahh~ aku tidak percaya. Sajangnim itu sangat sibuk! Dia pasti masih tetap di Spanyol!" Ucap Junhoe sambil bertolak pinggang. Oh ayolah, para karyawan disini sudah tenang selama 2 bulan tanpa direktur utama yang galak itu.
"Ah sudahlah! Pokoknya besok kalian harus memakai kemeja berwarna putih dan jas hitam! Sajangnim akan tiba di Korea pukul 9 pagi" Jackson pergi meninggalkan Junhoe dan Jinhwan yang masih belum parcaya pada omongannya.
"Sunbae-nim, apa yang terjadi? Apa benar besok sajangnim akan datang?" Tanya Tao pada Junhoe dan Jinhwan.
"Tidak ada dan aku tidak tau. Ayo masuk, kita mulai pelatihan lagi" ucap Jinhwan yang duluan masuk kedalam ruang pelatihan karyawan baru.
.
.
"Jungkook-ssi"
"Ne, Bujangnim?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REBORN | MARKBAM [✔]
Fanfiction-Masih di revisi- SAYA HANYA ME REPOST DENGAN PEMERAN YANG BERBEDA. SAYA JUGA SUDAH MENDAPAT IZIN DARI PENULIS ASLINYA YAITU @real__chanbaek SILAHKAN BACA FF ASLINYA DENGAN JUDUL YANG SAMA DAN CAST 'CHANBAEK' ...