Kejutan 2

53 8 0
                                    

Pagi berikutnya, Ara menatapku dengan ekspresi aneh. "Lo belum buka Twitter?"

Aku menggeleng, tiba-tiba mendapat firasat buruk. Kurogoh saku seragamku untuk meraih ponsel. Ara menahan tanganku.

"Kenapa, Ra?"

Dengan satu tarikan tubuhku sudah dalam pelukannya. Ara berbisik lirih, "dia balikan sama mantannya."

Tak perlu kujelaskan bagaimana perasaanku. Sakit sekali untuk menulisnya kembali.

P E S A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang