Awal Semuanya

303 10 1
                                    


      Aku terpaku didepan kelas pas ngeliat beberapa kakak tingkat ku yang tengah bermain basket dilapangan, memang sekolah ku agak aneh jadi entah tiba-tiba didepan kelasku ada sebuah lapangan basket.

Kakak tingkat itu terlihat nggak ada yang menarik perhatian, tapi nggak kusangka ada yang menarik, aku melihat wajah kakak tingkatku satu itu dengan kagum, dia, dia yang berambut seperti Shawn Mendes, dengan mata elang coklatnya dan juga hidung yang benar-benar mancung

Hatiku bergetar kencang melihatnya, aku sering kok melihat dia disekolah, tapi jujur kenapa pesonanya bermain basket sangat kuat sampai - sampai dia menarik perhatian ku. Dulu aku juga suka sama kakak kelas yang juga anak basket sekaligus fotografer, namanya gak usahla disebut lah, nah sampai sekarang aku belum bertemu yang cocok denganku.

Mungkin kakak kelas satu ini bisa jadi pujaan hati berikutnya, namun jarang aku menyukai orang sampai susah move on kalau aku nggak tau mereka itu gimana orangnya.

Janji, pulang sekolah aku akan mengepoi dia! Eh sekarang juga boleh, kan ada Annisa Khaira Zahira yang penghapal segala-segala kakak kelas.

"Katya! Kok bengong depan kelas sih ?!", seru seorang cewek yang tepat mengejutkan ku disaat hatiku berdetak kencang, serasa jantung mau copot aku segera menatap cewek itu.

Cewek berlambut lurus hitam dengan kulit putih, siapa lagi kalo bukan sahabat karibku yang selalu kusebut sebagai penghapal kakak kelas. Ya Annis.

Annis segera nyengir sambil menggerakan badannya kalo sudah gitu artinya Annis mau minta maaf.

Tapi aku segera membalas cengirannya dan menariknya jauh dari lapangan basket, aku mengajaknya menjauh untuk bertanya-tanya bagaimana cowok tadi dan tentu saja siapa nama cowok tadi ? Cowok itu benar-benar menyita mataku hanya untuk melihatnya bermain basket , pesonanya berbeda setelah dia bermain basket seakan mengajaku untuk mencintainya tepat didetik itu juga, apa maksudnya ini cinta sejati ? Eheh pacaran aja aku belum pernah udah sok bisa! Ugh. Apalah pikiran Katya ini !?

Segera pula aku menoleh kearah Annis yang tegang ketakutan aku akan memarahinya karena dia benar-benar mengejutkan ku tepat disaat jantung berdetak cepat setelah melihat cowok rambut Shawn Mendes, mata elang coklat, dan hidung semancung pedang

"Ehm, Annis. Kamu tau nggak siapa aja yang main bola basket tadi ? Sebutin dong nama-namanyaa", ucapku seraya memohon sambil mengubah ekspresi tegangku menjadi tersenyum ramah. Seketika juga wajah Annis berubah menjadi tersenyum licik seakan dia adalah psikopat yang baru menemukan korban selanjutnya. Dia pun berjalan sebentar mengintip anak-anak kakak tingkat cowok yang main basket, dia pun melihat serius dan sekarang ekspresinya seakan psikopat yang baru menemukan ide, seram sekali sahabatku ini.

Dia pun kembali mendekatiku, dan menatapku licik dengan cengiran jahatnya.
"Kau suka salah satu dari mereka kan ?", tanya nya licik. Wajahku berubah tegang, apa dia akan memberitahu cowok itu ? Habislah nyawaku kalau dia tahu aku menyukainya, resmi cowok itu akan menjauhi ku. Tolong tuhan, kuharap mulut Annis tidak sebocor ember ditoilet sekolah. Kumohon.

"Tenang gak usah tegang, mereka itu kelas 12 ipa 4, cowok-cowok itu namanya, Kevin, Dika, Adi, Reihan, Martin, sama satu lagi Gilbert. Emang kenapa ?", Annis tersenyum ramah, ternyata dia tahu apa maksud wajah ku ini yang tegang. Wajah Annis menenangkan kehidupanku, ternyata Annis gak seburuk yang aku kira, Lah ? Dia gak buruk kok, percaya deh eheheh.

"Jadi gini aku mau nanya, siapa sih kakak tingkat kita tadi yang main basket, yang rambutnya kayak shawn mendes, matanya coklat, terus hidungnya mancung bangettt", tanyaku dengan mata berkaca-kaca, kuharap dia nggak langsung teriak sambil nyebut-nyebut nama cowok itu, kuharap. Annis kaulah harapanku.

Annis pun berpikir perlahan-perlahan kemudian dia mengangguk-angguk dan kemudian wajahnya berubah menjadi terkejut, dia langsung tertawa terbahak-bahak.
"Astaga, kamu kagum sama Kevin Orlando ? Astagaaa gila banget kamu, Tya!", Dia tertawa terbahak-bahak sambil melihat wajahku yang bingung itu.

Annis pun terdiam setelah aku yang berdiam selama 2 menit ini.
"Ehm emang dia ganteng sih, salut deh samakamu,Tya" ucap Annis dramatis sambil memegang pundukku dengan satu tangannya.

*****
Aku terduduk dikasurku yang empuk, sambil memegang hp kesayanganku ini, aku memandang dinding kamar sambil berpikir apa yang aku lakukan setelah ini ? Menyukai orang yang bahkan tidak aku kenal ? Nggak. Aku harus mencari apapun tentang dia.

Kring.
Satu pesan dari sahabatku, Annis. Dia mengirim kontak Line bernama 'Kevin Orlando' Oh damn. Dan sekarang Annis memaksaku untuk berbicara dengan Kevin. Gila bangettt nggak mungkin itu terjadi nggak mungkin.

Aku pun mengetik pesan 'Hai Kak' ke kontak Kevin itu, tapi pesan ini nggak akan pernah ke-send kok, tenang aja.

"KATYAAA INI BAJU SIAPAA?!", teriakan seorang godzila betina terdengar.
Tanganku yang dari tadi bergetar ragu mengirim pesan atau tidak pun memencet tombol 'send'

TOMBOL SEND?'
ASTAGA TUHAN APA YANG HAMBAMU LAKUKAN.
Tidak, gimana nih ?
Dia pasti anggep aku orang asing.
Dia nggak akan tahu siapa aku!
Serius, dia nggak mungkin anggep aku adik kelas dia.

"KATYA CEPET KESINI", godzilla kembali berteriak.
Otakku kacau sekali. Aku segera berlari keluar pintu untuk berperang dengan godzilla betina ini.

Oh bodoh sekali aku? Menaruh baju didepan kamar mandi. Pantas godzila betina satu ini alias ibuku marah besar. Aku segera saja membersekan baju-baju berserakan didepan kamar mandi. Pikiranku kacau sekaliii, bagaimana bila Kevin menjawab ? Habislah nyawaku benar-benar habis.

Kring.
Tepat aku masuk kekamar, hp ku berbunyi.

✉️Kevin Orlando : Hai juga dek
✉️Kevin Orlando : Ini adek kelas 10 ipa 5 kan ?

Dia benar, Dia tahu aku yang mana, aku kelas 10 ipa 5.
Iya, ini awal semuanya.
Bahkan terlalu awal kawan.

****

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang