Author's POV
Sudah satu jam lamanya Tomoya dan Ryota menunggu depan sebuah pintu apartemen yang bertuliskan nomor "609" itu. Apartemen bernomor 609 itu adalah milik Nyonya Masako, ibu Taka. Mereka mengetahui keberadaan beliau melalui bartender yang semalam ditemui Tomoya. Meskipun selamam Tomoya tidak mengaku bahwa ia mengenal Nyonya Masako, bartender itu tetap memberikan alamat tersebut.
***
Pagi tadi, Tomoya melihat Toru yang sedang duduk sendirian di kelasnya. Toru memang sering datang terlalu pagi, bahkan menjadi yang pertama berada di kelas. Saat itu, Tomoya melihat wajah Toru yang muram. Sebenarnya ia ingin lewat saja dan tidak peduli, namun kali ini ia malah menghampiri Toru, dan duduk disebelahnya.
"Hei! Ada apa?" Tomoya mulai bertanya dengan nada santai, dan sok melupakan masalah mereka berdua.
"Kau?" Toru pun mulai menunjukkan ekspresi terkejutnya, "Mengapa kau kemari? Bukanya kau sudah tidak peduli denganku?"
"Maafkan aku. Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal."
"Hei! Apa kau tidak tahu?"
"Sepertinya memang banyak hal yang tidak kuketahui."
"Kau tidak tahu kalau Taka sakit, kan?"
DEG! Jadi, apa yang dikatakan bartender itu benar. Bahkan Nyonya Masako juga mengatakan kalau anak sulungnya sedang sakit. Dan kini, Toru mengkonfirmasi semua informasi tersebut.
Tomoya pun menundukkan kepalanya yang kini mulai terasa berat. Wajahnya tidak menunjukkan eksprei terkejut, melainkan kekhawatiran.
"Memangnya dia sakit apa?" Ini kesempatan Tomoya untuk menanyakan hal itu.
"Kau yakin mau tahu?"
"Mengapa tidak?" dengan sedikit berat, Tomoya juga mengatakan, "Dia juga sahabatku."
"Baiklah," walaupun Toru terkejut, ia tidak menunjukkannya, "Ia sakit kanker paru-paru, dan sudah hampir tiga tahun. Sekarang ia sedang sekarat."
Kini hati Tomoya terasa hancur. Inilah awal dimana ia mulai ingin kembali bersama sahabat-sahabatnya, namun kenyataan bahwa suatu garis takdir yang tidak akan menyatukan mereka berempat kembali telah menghancurkan hatinya. Toru pun juga menceritakan segala hal yang telah menimpa salah satu sahabatnya itu kepada Tomoya. Hal itu menjadi penguatan akan cerita yang didengarnya semalam, di suatu bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby (a One Ok Rock Fanfiction)
FanfictionAku hanya ingin tidur. Tidur, dan melupakan rasa sakit ini.