Saranghae, Hyunji.

149 3 0
                                    

Hyunji berhambur memasuki rumahnya. Menutup pintunya dengan sedikit keras. Hatinya sedang tidak baik saat ini. Ia harus cepat-cepat menghapus air matanya sebelum Kai pulang. Ya, dia baru saja menangis. Setelah pertemuannya dengan Chanyeol yang membuatnya merasa bersalah saat ini. Ia ingin meminta maaf pada Chanyeol tapi entah bagaimana dia harus melakukannya.

Hyunji mengganti pakaiannya, merapikan penampilannya agar Kai tidak menanyakan pertanyaan yang mungkin ia tidak sanggup menjawabnya.

Hyunji menuruni anak tangga, menuju ke ruang keluarga. Sudah pukul 3 sore dan Kai belum pulang. Mungkin masih ada pekerjaan yang belum selesai. Hyunji memutuskan untuk berbaring di sofa. Ia sedikit lelah hari ini. Selagi menunggu Kai.

"Hft, Kai lama sekali. Mungkin aku akan tidur sebentar." gumam Hyunji.

---

Waktu terus berlalu, jam menunjukkan pukul 7 malam. Kai baru saja pulang. Dia sudah sampai dirumahnya, setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Ia memasuki rumahnya. Dan tersenyum saat mendapati Hyunji tengah tertidur di sofa ruang keluarga. Kai mendekati Hyunji, duduk disampingnya dan mengusap rambut Hyunji pelan.

"Sayang, bangunlah. Pindahlah ke kamar. Angin malam begitu dingin untukmu." ucap Kai lembut.

"Ehm, oh- Kai, kau sudah pulang? Maaf aku tertidur disini. Kau ingin minum apa?" Hyunji yang beranjak duduk dan mengedipkan matanya. Masih sedikit berusaha membuka matanya. Memperjelas penglihatannya.

"Tidak, tidak usah. Tidurlah, kau terlihat sangat ngantuk."

"Ah, bukan begitu. Aku akan membuatkanmu minuman dan menyiapkan makan malam. Mandi dan gantilah pakaian." ucap Hyunji seraya mengusap wajah Kai lembut.

"Tidak apa-apa kah?"

"Iya, tidak apa-apa." Hyunji tersenyum.

"Baiklah, aku mandi dulu, ne." Kai mengusap rambut Hyunji dan mengecup dahi Hyunji pelan. Hyunji tersenyum dan kemudian beranjak dari sofanya.

Kai selesai mandi, ia menghampiri istrinya yang sedang menyiapkan makan malam untuknya, dia tersenyum. Kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Hyunji. Hyunji yang menyadari itu seketika kaget namun dia sedikit tenang.

"Apa kau lelah?" tanya Hyunji.

"Ya, sebelum sampai rumah aku sangat lelah. Tapi melihatmu, lelah itu hilang seketika."

"Ck, gombalan macam apa ini." Hyunji terkekeh.

"Ya~! Itu benar, Chagi-ya." Seketika Kai melepaskan tangannya dari pinggang Hyunji.

"Haha, ya-ya baiklah. Sekarang makanlah, kau pasti lapar dan lelah." Hyunji duduk di kursi meja makan, berhadapan dengan Kai.

"Arrasseo, chagi-ya." Kai tersenyum dan mulai melahap makanannya.

"Chagi-ya, badanku sedikit tidak enak kali ini. Boleh aku ke kamar duluan?" ucap Hyunji yang sedari tadi memijat kepalanya yang pusing.

"Oh, kau kenapa? Apa kau baik-baik saja? Tidurlah, aku akan menyusul." Kai mengusap wajah Hyunji.

"Aku tidak apa-apa, mungkin sedikit kelelahan. Istirahat juga pasti sembuh." Hyunji tersenyum dan beranjak menuju kamarnya.

"Istirahatlah, chagi."

--

Hyunji merasa ada yang salah dari tubuhnya. Kepalanya terasa pusing, mungkin seperti sedikit meriang. Tapi, Hyunji merasa mual. Ada apa ini?

"Haish, badanku terasa tidak enak sekali." gumam Hyunji sehabis dari kamar mandi. Dia merasa mual saat ini. Bahkan muntah-muntah.

"Mungkin jika aku tidur, aku akan sembuh besoknya." lanjut Hyunji.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang