When We Will Married, Kai?

190 11 0
                                    

Hyunji sudah siap dengan masakannya. Ia membawanya ke sofa dimana Kai duduk disitu.

"Taraaaa~ udah jadi, nih." ucap Hyunji yang datang dengan membawa satu piring Jjangmyeon, dia duduk di sebelah Kai.

"Hmm, baunya enak. Tapi, kenapa cuma satu?" tanya Kai.

"Ya~! Memangnya aku harus buat berapa? Ini kan cuma buat aku, wlek." balas Hyunji dengan menjulurkan lidahnya.

"Mwo? Cuma untukmu? Lalu, aku?" Kai menunjuk dirinya sendiri.

"Buatlah sendiri, bisa kan? Haha." Hyunji sedikit tertawa.

"Apa kau bilang? Dasar kau." Kai mendekati Hyunji dan menggelitik pinggang Hyunji. Hyunji tertawa kegelian.

"Ahaha, hei! Udah, cukup. Geli tau! Ini aku sengaja buat cuma satu. Hehe."

"Apa maksudmu?" tanya Kai yang tangannya masih berada di pinggang Hyunji.

"Ya~ aku hanya ingin makan bersama denganmu. Sepiring, berdua. Kau tidak mau?"

"Ahaha, aigoo. Kau ini lucu sekali, baiklah ayo kita makan. Aku ingin tau apa masakanmu benar-benar pantas untuk dimakan." Kai mulai menyantap jjangmyeon itu.

"Ya~! Aku bisa masak, kau tau itu. Meskipun waktu kecil aku tidak seperti gadis biasa, tapi nyatanya sekarang aku mulai bersikap seperti gadis normal. Ck." Hyunji mengalihkan wajahnya, melipat kedua tangannya.

"Haha, ya-ya aku tau itu. Jangan marah, aku kan hanya bercanda. Dari kecil sampai sekarang kau sama saja." Kai tersenyum memandang wajah Hyunji.

"Sama bagaimana maksudmu?" Hyunji menoleh ke arah Kai.

"Sama cantiknya." Kai mendekat ke wajah Hyunji, dan tersenyum.

"Haish, gombal."

"Itu benar!"

"Ya, baiklah. Lebih baik kau makan dulu."

"Mwo? Kau tidak makan?"

"Aku sudah kenyang melihat wajahmu."

"Kenapa? Karena aku tampan?" Kai tersenyum lebar ke arah Hyunji.

"Karena kulitmu hitam, hahaha." Hyunji tertawa.

"Ya~!! Awas kau!" Kai mendekat ke arah Hyunji, menggelitikinya. Hyunji tertawa. Mereka tertawa bersama. Mereka masih benar-benar bahagia karena saling menemukan satu sama lain.

**

"Lalu, aku tidur dimana?" tanya Kai yang sedang membuntuti Hyunji yang tengah merapikan kasur untuk Kai tidur.

"Selesai. Nah, kau tidur disini. Kau sudah tau isi rumahku kan dari dulu? Jadi, jangan sampai merepotkanku." ucap Hyunji memegang kedua pundak Kai.

"Ck, aku kira kita akan....."

"Akan apa?" seketika Hyunji melepas tangannya dari pundak Kai.

"Haha, tak apa. Lupakan."

"Ya~! Jawab aku!" Hyunji menatap Kai.

"Dasar kau ini. Aku kira kita akan tidur bersama." bisik Kai.

"Mwo?! Apa kau bilang? Dasar mesum!" Hyunji memukul badan Kai dengan bantal.

"Haish, aku juga sudah bilang lupakan aja."

"Ck, tidurlah. Ini sudah malam." Hyunji berjalan ke kamarnya, tapi Kai menahan tangannya.

"Bisakah, kau tidur denganku? Aku hanya, tidak terbiasa tidur sendiri." Kali ini, Kai serius.

"A-apa?" Hyunji berbalik. Tapi tangannya belum terlepas dari tangan Kai.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang