Heart Beat

Still Love You, Hyunji.

Sedikit catatan ya. Di chapt ini bakal dimulainya konflik. So, happy reading. Please untuk vote dan comment. Gomawo^^

---------------------------ooo----------------------------

Sudah seminggu pernikahan Hyunji dan Kai berlalu. Mereka mulai terbiasa dengan kehidupan baru mereka. Memulainya bersama-sama, mereka benar-benar bahagia. Tidak ingin ada satupun hal yang mengganggu kehidupan mereka. Sudah seminggu, dan Kai juga sudah memulai lagi pekerjaannya. Pekerjaan di sebuah perusahaan ternama di Korea.

'Oh~ so lucky to have you, so lucky to be your love~'

Ponsel Hyunji yang tiba-tiba berbunyi, membuat Hyunji dengan segera mengambil ponselnya. Menerima panggilan telefon dari seseorang di seberang sana.

'Yeobosseyo?' Hyunji membuka bicara.

'Ah, Hyunji. Dimana kau? Maaf aku sudah lama tidak memberimu kabar. Aku sangat sibuk dengan pekerjaanku. Apa kau mau pergi ke kedai kopi siang ini?' Ucap seseorang di seberang telefon. Ya, dia Chanyeol. Seseorang yang pernah menyukai Hyunji. Dan saat ini pun, dia masih sangat menyukainya. Apa Chanyeol tau Hyunji sudah menikah? Entahlah.

'Em, eee... ta-tapi, aku harus...'

'Sudahlah, aku tau kau mau. Aku tunggu disana, ne. Dah~ Hyunji, saranghae.' Chanyeol menutup telefonnya.

"Haish, bagaimana ini. Tidak apa-apakah aku pergi dengan Chanyeol? Tapi, Kai hari ini juga bekerja. Mungkin tidak apa-apa, lagian juga hanya sebentar." Gumam Hyunji yang masih memegang ponselnya.

Kai selesai dengan sarapannya, dia terlihat sangat maskulin saat ini. Mengenakan setelan jas hitam, dengan rambut yang tertata rapi. Perfect.

"Aku harus berangkat bekerja, kau hati-hati dirumah ne, Chagi-ya. Aku akan segera kembali." Kai mengecup dahi Hyunji, lama. Hyunji memejamkan matanya. Membiarkan bibir Kai menempel di dahi nya.

"Kau juga harus hati-hati, ya. Jangan nakal selagi di kantormu, aku akan mengawasimu." Hyunji mencubit pipi Kai.

"Ya~ sayang sekali tidak ada cctv disana, jadi aku bisa mendekati bawahanku atau bahkan sekretarisku yang secantik penyanyi korea, Hyuna." Ucap Kai dengan sedikit nada mengejek. Tentu dia hanya bercanda dan menggoda istrinya. Dia tersenyum jail.

"Baiklah, aku juga bisa mendekati pria-pria tampan nanti. Wleee." Hyunji menjulurkan lidahnya. Kai tiba-tiba memeluk Hyunji. Erat.

"Jangan lakukan hal seperti itu, aku tidak suka. Kau hanya milikku, begitupun seterusnya. Jangan nakal, Chagi-ya. Aku mencintaimu." Kai mengusap rambut Hyunji. Memeluk tubuh Hyunji yang mungil, namun memberinya banyak kehangatan.

"Aku tau, Kai. Aku hanya bercanda. Aku juga mencintaimu." Kai melepaskan pelukannya.

"Baiklah, aku berangkat ya." Kai beranjak keluar dari rumah dengan Hyunji yang menyusul di belakangnya. Memandangi Kai yang masuk ke mobilnya, dan tersenyum padanya. Kai melambaikan tangannya. Begitupun Hyunji.

----

Dering ponsel Hyunji kembali berbunyi. Dia tau siapa yang menelefon. Hyunji segera mengangkatnya.

'Yeobosseyo? Ada apa, Chan?' Hyunji membuka bicara.

'Ah, tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahumu, aku tunggu kau di kedai kopi biasanya, ne. Siang ini, pukul 11. Dan berdandanlah yang rapi.' Ucap Chanyeol di seberang sana.

Entah apa maksudnya dia ingin menemui Hyunji, tapi Hyunji berpikir bahwa Chanyeol hanya ingin sebatas bertemu. Selama ini, Hyunji hanya membiarkan Chanyeol menyukainya. Tidak ada respon penolakan dari Hyunji, karena sejak Hyunji ditinggal pergi oleh Kai beberapa tahun silam, dia mulai bisa membuka hatinya sedikit. Sangat sedikit. Itupun kepada Chanyeol. Tapi disisi lain, Hyunji begitu menyayangi Kai. Dia tidak ingin kehilangan Kai lagi untuk kedua kalinya. Perasaan Hyunji kepada Chanyeol biasa-biasa saja. Tapi terkadang Hyunji juga merasa membutuhkan Chanyeol untuk menenangkannya saat ia sedang dihadapkan dengan masalahnya. Karena Chanyeol mempunyai hati yang hangat, mempunyai pribadi yang tenang dan juga ramah. Itu yang Hyunji suka dari Chanyeol. Tapi tetap saja, dia mencintai Kai. Sangat.