PART 5

54.1K 2.3K 15
                                    

Pagi ini Aini bangun dengan awal lagi, ia merasakan sesak nafas dan tak bisa bergerak yang konon dinamakan ketindihan, Aini melihat dengan jelas sosok yang menindihinya, bukan seperti biasanya sosok hitam dengan badan yang sangat besar hingga menutupi langit-langit kamarku, namun sosok ini berupa wanita berwajah hancur berjubah putih namun tetap saja Aini merasa takut.
Aini memilih untuk bergegas ke sekolah agar bisa melupakan kejadian pagi ini. Seusai mandi Aini menemukan tulisan di kaca kamarnya bertuliskan.

Be carefull sweety.

Aini tak tau siapa yang menuliskan itu,  tulisan itu terbuat dari darah segar karena bau anyir yang tercium saat Aini mendekati kaca kamarnya. Segera Aini berlari ketakutan keluar kamar seraya membawa seragam dan tas sekolahnya.

Di perjalanan Aini masih berusaha menenangkan dirinya walau hasilnya nihil, Aini tetap ketakutan.

Buk

Entah itu batu keberapa yang hampir mengenai Aini seolah-olah ada seseorang yang sengaja berusaha melemparkannya kearah Aini, namun bila melihat sekitar tidak ada orang sama sekali. Aini merasa takut akhir-akhir ini banyak kejadian aneh yang terjadi padanya.

Sesampainya di pintu gerbang sekolah Aini melihat ada Febriano sedang menoleh ke kanan dan ke kiri yang sepertinya jelas menuggu seseorang, dia pun memutuskan untuk menghampiri Febriano.

"Hey! kamu nyariin orang atau nungguin orang ?," tanya Aini.
"Nungguin kamu lah siapa lagi," jawabnya.

"Wih baik banget yaudah yuk ke kelas.”

“ayo."

Sesampai di kelas Aini merinding dengan alasan yang  tidak masuk akal, hanya karna suasana didalam kelas yang terasa sangat ramai padahal hanya sekitar 7 orang saja didalam kelas itu. Melangkahkan kakinya ke arah tempat duduk miliknya diikuti Febriano di belakang.

“udah sarapan?,”  tanya Febri setelah mendudukkan didirinya di kursi.
“Udah, kamu?.”

“perutku sudah namun bagianku yang lain belum.”

“hah?,” Febriano bertingkah sedikit aneh dan anehnya itu membuat Aini penasaran.

Forget it.”

Aini merasa mengantuk dan menelungkupkan tangannya diatas meja sambil memejamkan mata, suara ramai kelas perlahan memudar dan hilang.

You will die Aini.

He is not a good person.

Bayangan hitam menusukkan pisaunya kearah perempuan yang terduduk terikat dikursi.

Bri stop dont hurt me anymore.

It’s your turn baby girl.

“Hah!.”

Aini tersertak dari tidurnya wajahnya penuh dengan bekeringat yang banyak dan sialnya mimpi itu terasa nyata. Aini tau mimpi hanya sekedar bunga tidur namun dia berfirasat buruk,  berharap ini hanya mimpi biasa, Aini tak ingin hal-hal buruk terjadi kepadanya maupun keluarganya.

“kamu kenapa?,” Suara Febri kembali menariknya ke dunia nyata.

“Ngga papa just nightmare,” balas Aini berusaha agar tidak berfikir yang macam-macam.

“makanya jangan tidur disekolah, katanya disekolah banyak setannya.”

“apaan sih Feb, jangan bikin takut deh ya,” tangan Aini reflek memukul ringan pundak Febriano.

“aku hanya bercanda,” suara tawa Febri sangat sopan masuk ke telinga Aini, sepertinya Febriano mulai menarik perhatiannya.

“He jangan pacaran pas jam pelajaran napa,” Gita menyeletuk dengan nada kesal.

“Yee siapa juga yang pacaran,” Aini membantah ucapan Gita.

“Ya kalianlah” kesal Gita, namun tidak mendapatkan respon apa-apa.
Jam istirahat tiba , tidak biasanya Febri pergi ke kamar mandi cukup lama, Tak mau pusing memikirkannya Aini memakan bekal yang tadi ia beli diperjalanan sekolah.

“Gua dapet mangsa baru boss.”

“Nanti dah gua kasih tau, mantep nih.”

“tenang, bentar lagi juga gua ngajak dia ke tempat main kita.”

“Nanti gua beli gergaji mesin baru oke?.”

“Tapi dia kayaknya indigo boss, keluargnya rada aneh, mungkin dia rada idiot.”

“Oke sabar kalo waktunya tepat bakal gua bawa tenang aja, gua tutup dulu ya.”

“Aini, kamu harus bantuin aku makan cimol sebelum bel bnyi, aku belinya kebanyakan,” suara Gita mengadu membuat Aini tersadar dengan suara yang sebelumnya dia dengar samar-samar.

“Ngga ah, aku kenyang,” Aini menolak permintaan Gita.

“Kamu tega lihat aku kekenyangan ngabisin ini,” Gita menunjuk cimolnya yang masih tersisa banyak.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Follow my instagram:
@januarin_dna

MY FAMILY IS A GHOST [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang