Meninggalkan suami karena dia menghamili wanita lain.
Dan pada akhirnya aku bertemu dengan seorang psikopat berambut putih seputih salju. Ku akui jika dia tampan tapi sifatnya yang berubah-ubah membuat ku sering menepis bahwa dia adalah orang baik...
Menikah dengan seseorang yang tidak pernah kau cinta, Bagaimana menurut kalian? Begitulah aku, alih-alih ingin bersama dengan seseorang yang sangat aku cintai dan nyatanya aku justru menikah dengan seorang pria dingin yang setiap malam Hanya menginginkan tubuhku. Jangan khawatir aku masih suci dari suami brengsek itu sampai saat ini. Dia adalah Kwon Ji-yong.
Walaupun setiap wanita akan bertekuk lutut padanya atau banyak wanita sampai mengaku mengandung anaknya. Aku tidak akan pernah menerima dia. Lagi pula dia juga sangat membenciku, karena menikah denganku dia juga harus berpisah dari wanitanya.
Awalnya aku adalah seorang wanita bebas pada layaknya, namun sejak Perjodohan konyol itu, kebahagiaanku seakan pupus begitu saja. Apa kalian tau untuk apa? Hanya untuk hubungan bisnis mereka rela merebut kebahagiaanku. Kedua orang tua yang aku anggap tidak berguna.
Melvin.. maafkan aku, ini adalah ketidak berdayaanku. Kuharap kau mengerti.
Seandainya aku mati.
Aku ingin kehidupan baru.
Bersama dengan seorang yang sangat aku cintai.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author POV##
Korea Selatan.
Seorang wanita cantik benama sara Kim Harus menerima kenyataan bahwa dirinya menikahi seorang pria Tanpa dasar cinta. Walaupun begitu dia tetap menjalani kehidupan berat tanpa seorang pun untuk menjadi penggangan nya.
Ji-yong pulang kerja pada malam hari dan pergi pada pagi buta karena dia adalah seorang direktur utama di kantornya dan harus memberikan contoh pada para karyawannya. Dia tipe pria disiplin, tak heran jika bisnisnya kian berkembang pesat.
Sara menyiapkan pakaian untuk Ji-yong yang akan berangkat ke kantor. Walaupun di hatinya dia merasa tidak Sudi sedikit pun melayani Ji-yong. Begitu pula dengan Ji-yong yang benci akan istrinya sara, pernah muncul dalam benaknya untuk membunuh sara dan menikahi kekasihnya Jennifer, tapi niat itu dia urungkan.
Usai bersiap Ji-yong langsung pergi ke kantor tanpa sarapan pagi di rumah. Sara sudah tau jika Ji-yong akan makan bersama dengan kekasihnya. Untuk apa perduli dengan itu pikirnya.
***
Sebuah undangan tergeletak di meja ruang tamu. Seperti biasa pelayan rumah pasti yang menaruh undangan itu di sana. Usai mengambil apel di kulkas, sara menyambar undangan itu dan dibacanya dengan teliti. Seketika air matanya jatuh, hatinya hancur melihat nama calon mempelai yang tertera di undangan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melvin yang sangat dia cintai kini akan menikah dengan orang lain. Seketika isakan sakit hati keluar dari mulutnya. Rasanya sangat sakit hingga ia memegangi dadanya. Harapannya untuk hidup sudah pupus bak tertiup angin. walaupun Melvin adalah semangat hidupnya, karena sara tidak mempunyai kakak ataupun adik dia anak satu-satunya.
Malam pun tiba, hingga jam pulang Ji-yong datang. Sara berfikir untuk menerima kenyataan bahwa dirinya tidak bisa berkutik pada takdir hidupnya dan harus menerima Ji-yong sebagai suami.
Jam berlalu hingga menunjukkan pukul setengah satu malam. Tapi dengan sabarnya sara menunggu Ji-yong. Hingga tertidur di sofa ruang tamu.
Suara gebrakan pintu membuat mata mungil sara mengerjap kaget. Matanya memburu keberadaan seseorang tak lain adalah Ji-yong. Ji-yong datang dengan keadaan berantakan. Baju kantor yang sudah tidak rapi lagi, dan tubuhnya juga basah.
"Kenapa kau pulang dengan keadaan seperti ini?!" Tanya sara khawatir dengan Ji-yong yang baru pertama kali pulang dengan keadaan seburuk ini.
"Sese.. sebenarnya Jennifer hamil. Apa yang harus aku lakukan, sara?" Suara Ji-yong bergetar.
Mendengar pertanyaan itu membuat sara ambruk ke lantai. Dia tidak menyangka hidupnya akan seburuk ini. Apa salahnya di kehidupan sebelumnya hingga dia merasa sesengsara ini. Bahkan dia berfikir untuk membuka diri untuk Ji-yong namun yang dia dapati bahwa kekasih Ji-yong hamil dan mau tidak mau Ji-yong harus bertanggung jawab atas anaknya.
"Aku akan meninggalkanmu. Kau harus bertanggung jawab atas anakmu, dia butuh seorang ayah" lirih sara menahan isakan yang susah payahnya ia redam.
"Tapi bagaimana dengan dirimu?!" Tanya Ji-yong.
"Aku akan pergi, anggap saja aku mati." sara berlari menuju kamar dan mengemasi barang-barang miliknya. Lalu keluar dari rumah itu tanpa melirik Ji-yong sedikit pun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
