2. met a psychopath man.

17.8K 434 5
                                    

Karena aku selalu berdoa supaya yang melakukan votmen semoga, panjang umur, sehat selalu, di mudahkan perkaranya. Aminn......😻

Happy reading my sweet heart 😁


***

Sara berlari menuju jalan sambil menyeret kopernya, walaupun Ji-yong terus memanggil namanya dengan tersedu-sedu. Dia terlanjur sakit hati mana mungkin dia akan berbalik dan memaafkan Ji-yong. Mungkin dia akan kembali tapi ada seorang anak yang perlu di pertanggung jawabkan di sana, dia pun mengurungkan niatnya.

Sudah satu jam lamanya dia berjalan gontai Gangnam tanpa tujuan. Mana mungkin dia kembali ke rumah. Sebisa mungkin dia harus terlihat menghilang. Jika Ji-yong yang bersalah mengapa sara yang harus menanggung akibatnya.

Di jalan sepi dan jam pun menunjukkan pukul 2 pagi. Nampak kesuraman di jalan yang di sekelilingnya terdapat pohon-pohon besar yang membuat siapapun yang melintas di sana bergidik ngeri.

Samar-samar sara melihat seseorang sedang memukuli sesuatu, matanya kembali memperkuat penglihatannya. Teriakkan sara pecah begitu saja saat melihat seseorang berambut putih seputih salju sedang memukuli seseorang yang sudah terbaring bersimbah darah bahkan terlihat kepala orang itu sudah pecah menampakkan mata yang sudah keluar dari tengkoraknya.

"Kyaaaaa.. apa yang kau lakukan!" Teriak sara pada laki-laki berambut putih itu, hanya rambut putih itu yang bisa sara lihat karena wajah laki-laki itu tersamar oleh kegelapan. Namun tidak ada jawaban justru laki-laki itu berbalik dan menuju ke arah tempat sara berdiri kaku. Betapa mengerikannya seseorang mengenakan pakaian yang serba hitam serta membawa sebuah tongkat bisbol yang berlumuran darah.

"Jagan berjalan kearah ku, kumohon jangan sakiti aku. Aku janji tidak akan memberi tau siapapun." laki-laki itu hanya mengeryitkan keningnya di kegelapan dan makin mempercepat langkahnya.

Hingga pada saatnya laki-laki itu sudah berada di depan wajah mungil sara yang menggigil hebat karena ketakutan. Laki-laki itu mengayunkan pelan tongkat bisbol itu ke arah sara.
"Kumohon biarkan aku pergi,"

Bukk..

Dengan satu hantaman keras ke arah kepala, sara tumbang seketika dengan keningnya yang berlumuran darah.

***

Mata sara mengerjap, tubuhnya terasa kaku ditambah kepalanya yang terasa sangat pusing. Dia menggelengkan kepalanya guna mempertajam penglihatannya, tapi nyatanya dia hanya melihat kegelapan. Dia terduduk kaku dengan kondisi badan terikat dengan tali.

Aku dimana, mataku? Kenapa mataku di tutup?!  Siapapun tolong aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku dimana, mataku? Kenapa mataku di tutup?!  Siapapun tolong aku..

Sara berteriak meminta tolong, yang hanya terdengar seperti,
"Emm..emm.." suara yang teredam akibat mulutnya yang diikat dengan kain.

Tidak lama suara derap langkah kaki yang sungguh mengintimidasi membuat sara diam hingga langkah itu terdengar sudah sangat dekat dengannya. Seketika penutup mata dan mulut sara di lepas dengan kasar dan menampilkan sosok yang semalam dia lihat, oh tidak ini sudah siang!

"Kau sudah melihat aksiku semalam, maka kau harus mati!" Kata laki-laki itu dalam bahasa Inggris, tangannya mencengkram rahang sara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah melihat aksiku semalam, maka kau harus mati!" Kata laki-laki itu dalam bahasa Inggris, tangannya mencengkram rahang sara.

"Kumohon jangan sakiti aku, lepaskan aku, aku janji tidak akan memberi tau siapapun." lirih sara.

"Enak saja! Kau pikir aku akan percaya padamu?! Dasar bitch"

Laki-laki itu mengeluarkan semacam benda tajam menyerupai jarum dari dalam saku celananya. "Apa yang akan kau lakukan?!" Sara berontak namun sia-sia karena ikatan di tubuhnya terlalu kuat,

"Bersenang-senang". Jawab singkat laki-laki itu. Lalu menorehkan benda tajam itu di lengan mulus sara. Sara memekik kesakitan saat benda tajam itu menembus kulitnya. Tapi laki-laki berambut putih itu hanya tertawa menyaksikan mahakarya terukir di kulit putih sara.

M-I-N-E

Empat huruf yang menyatakan bahwa sara adalah milik laki-laki itu.

Darah mengucur dari lengannya, teriakkan kesakitan seakan sudah tidak bisa dia lontarkan karena tubuhnya melemas, bahkan sekedar berkata pun dia sudah tidak mampu. Malangnya nasib sara, bahkan di setiap saat hidupnya sengsara. Hanya air mata di wajah pucat pasi yang masih mampu menggambarkan betapa dia sangat amat tersiksa dengan perlakuan yang di lakukan oleh laki-laki ini. Seketika kepalanya jatuh begitu saja, menandakan bahwa kesadaran sara menghilang.

Aku ingin mati tuhan, tolong cabutlah nyawaku.

Aku ingin mati dan tidak menderita lagi.

Aku ingin mengakhiri cobaan hidup ini.

Tuhan cabutlah nyawaku, aku ingin pergi ketempat yang damai di sisi Mu.

Tuhan cabutlah nyawaku, aku ingin pergi ketempat yang damai di sisi Mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvis Pov##.

Gadis ini! Si jalang kecil yang sudah melihat aksiku semalam, membunuh Alexander Hem jadi terganggu. Untuk apa cemas aku cukup senang untuk membunuhnya, hitung-hitung sebagai pelampiasan hasrat untuk balas dendam.

Aku menorehkan pisau kecil bahkan hanya sebesar sebuah pensil ke tangan mulus itu. Saat aku menyentuh tangannya entah perasaan apa yang menghampiriku. Aku merasa kebingungan sendiri, cepat-cepat aku menepis pemikiran bodoh itu. Tapi hatiku kembali merasa sakit saat dia meringis menahan sayatan pada kulitnya, membuat tanganku bergetar hebat. Tidak biasanya aku seperti ini.

Aku bernapas lega saat aku mengetahui bahwa kesadarannya hilang, perasaan ini perasaan yang pertama kali aku rasakan. Dengan iseng aku menempelkan bibirku pada bibir ranum milik gadis ini, hoaa.. tubuhku menegang bibirku bergetar aroma cerry blossom di tubuhnya membuat ku candu dan ingin melahap seluruh bibirnya.

Besok aku harus kembali ke Amerika, gadis candu ini.. akan kubawa ke sana sebagai mainan ku.

TBC.

Jangan lupa untuk vote and comen.
Apa sih susahnya buat pencet ikon bintang di pojok kiri bawah. Apa kalian akan kejang-kejang habis itu? Gak kan?. Tolong lah guys aku bergadang untuk menulis cerita ini 😭 kasihanilah aku 😭😭

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang