Setelah terjebak di tengah keramaian jalanan akhirnya aku memasuki halaman parkir apartment kemudian memarkirkan mobilku dan menguncinya lalu berjalan menuju lobby apartment. Aku merogoh tasku untuk mencari ponselku, setelah mendapatkannya aku menge-check ponselku dan mendapatkan sebuah pesan dari Emili.
From : Em
Ada apa? Apakah sesuatu terjadi padamu? Apa kau tidak bisa mengambil barangmu diatas lemari karena kau terlalu pendek untuk mencapainya ? HAHA. Tidak perlu menunggu jam 7. Aku akan ke apartment mu sekarang. Tunggu aku x
Aku menggeleng membaca pesannya. "Dasar Emili gila" gumam batinku.
To : Em
Damn it em. Stop for being stupid as fuck. Aku baik baik saja. Datanglah ke cafe Tous les Moi pukul 7 malam. Kami menunggumu x
From : Em
Haha baiklah aku hanya bercanda. See ya x
From : Em
Tunggu, kau bilang 'kami'? Siapa itu yang kau maksud dengan 'kami'? Kau dan Justin? Aye finallyyyyyyyy
To : Em
Diamlah dan jangan banyak bertanya. Datanglah, Em. See ya x
Setelah membalas pesannya aku langsung berjalan menuju lift lalu menekan tombol ber angka lima. Sesampainya di lantai lima aku berjalan menuju pinntu apartmentku dan membukanya.
Aku melepas boots ku dan meletakannya didalam rak sepatu kemudian masuk kedalam dan menemukan Justin sedang memakan sandwich nya di meja makan.
"Hei bagaimana kabarmu? Apa kau sudah enakan?" Tanyaku sambil meletakkan bahan makanan di atas meja lalu menggantungkan jacketku diatas coat hook.
"Hmmm yhea ihm mm goowhd. Whehre dhid yo hmmm go" katanya dengan mulut yang penuh dengan makanan. Menggemaskan sekali.
"Ditelan dulu makananmu, Justin" aku kembali kehadapannya.
Ia menelan makanannya kemudian meminum susu dan mengelap sisa saus di bibirnya. Aku tertawa kecil melihatnya dan ia menangkapku yang sedang tertawa ke arahnya ia membalas dengan cengiran dibibirnya. He looks like a kid sometimes. And its cute. Too cute.
"Hm where did you go?" He said.
"I just bought some foods and my monthly stuffs" dia hanya menggelengkan kepalanya.
Kemudian aku meletakan makanan didalam rak penyimpanan makanan untuk menghilangkan ke heningan yang terjadi di antara kami.
"Eh uhhh... im sorry" katanya yang berbicara terbata-bata sambil menatap ke arah piringnya. Aku berbalik untuk menatapnya hingga beberapa detik dia menaikkan kepalanya dan menatapku. Aku pun memalingkan pandanganku ke arah lain. Aku tidak sanggup menatap matanya yang berwarna hazel karena itu membuat jantungku berdegup kencang. Oh my God.. help me...
"Sorry for what?"
"For uhmmm last night" katanya seraya ia menggaruk tengkuk kepalanya.
"Oh.. you dont have to say sorry be-"
"Ya i have to. I was screamed at you. I did-"
"Hey its okay. Thats what friends are for, right?" Uh, friend.
"Hm yea but im so sorry it was just uhm ac-"
"Well its better you help me instead you just apologize to me" aku melempar sebungkus wafer padanya lalu ia tertawa kecil ke arahku.
![](https://img.wattpad.com/cover/61824427-288-k475523.jpg)