Charles's Pov.
Namaku Charles. Charles Hartson. Aku tak begitu mengenal orang tua ku, dan aku yakin bahwa 'Hartson' bukanlah nama keluargaku. Sebenarnya, aku ini anak adopsi. Beruntungnya kedua pasangan yang sekarang menjadi orang tua ku, sangat menyayangiku. Tak banyak yang aku tahu tentang diriku, bahkan, aku tidak tahu rahasia diriku sendiri. Sungguh menyebalkan menjadi anak adopsi.
Well, setiap malam, aku tidak dibolehkan main keluar rumah. Katanya, di malam hari, kaum vampire mencari makanan. Dan siapa pun yang ingin hidup, kuncilah rumahmu. Dan jangan izinkan mereka untuk masuk.
Keluarga Hartson sangat membenci kaum Vampire. Sebenarnya, salah manusia karena memperbolehkan manusia dan vampire hidup berdampingan. Para vampire dewasa tidak pernah menghisap darah manusia, mereka lebih menyukai darah binatang. Yang selalu menyerang manusia di malam hari adalah vampire remaja. Vampire remaja memang keras kepala, mereka tidak menyukai peraturan yang dibuat oleh para kepala vampire. Sudah banyak vampire remaja yang dihukum oleh kepala vampire karena melanggar peraturan yang sudah disepakati.Kata ibu, darah milikku sangat spesial. Jika ada vampire yang menghisapnya, aku tidak akan berubah menjadi vampire, dan vampire yang menghisap darahku akan selalu mengikutiku dan menghisap darahku lebih banyak dari yang sebelumnya. Karena aku memiliki darah abadi dan aku yang terakhir dalam kaum darah abadi. Jika aku sudah dihisap darah nya untuk kedua kali, vampire itu akan menyulikku dan membuatku menjadi budak nya. Tentunya, aku tidak ingin menjadi budak siapa siapa. Hal itu membuatku sangat takut dan aku sama sekali tidak berani menginjakkan kakiku keluar di malam hari.
Author's Pov.
Charles membuka kunci loker nya. Ia berniat memasuki kelas kalkulus. Belum lama ia membuka loker itu. Ben, temannya, mengagetkan Charles hingga ia tersentak.
"Hey!"
"Apa mau mu, Ben?" Balas Charles dengan sinis
"Ugh. Kamu pagi pagi udah kayak begini. Gak asik ah!
Oya. Aku dengar, ada gadis pindahan dari Transylvania yang sangat cantik lho..."Charles mengerutkan kening "Transylvania? Kau yakin ia bukan vampire?"
"Aku tak yakin. Iris nya sih tidak berwarna merah. Sepertinya ia manusia biasa"
"Kau yakin? Terakhir kali kau mengenalkanku dengan seorang perempuan, ternyata ia seorang vampire yang rakus. Hampir saja ia menghisap darahku" Charles menutup lokernya
"Ah. Kamu berlebihan, Charles. Susan akhirnya kan ditangkap oleh kepala Vampire. Kamu ini suka melebih lebihkan masalah" Ben menggerutu gak jelas
Ben berhenti dan terpaku "itu dia! Alice Gingerson!" Charles ikut melihat kearah gadis itu. Memang benar, gadis itu sangat cantik. Rambutnya semerah darah, matanya berwarna coklat bening dan ditambahkan dengan kulit yang seputih berlian "hey, Alice!" Ben memanggil nya untuk menghampiri mereka berdua
Gadis itu berwajah angkuh. Dia berjalan dengan mengangkat dagu.
"Apa?" Wajahnya sangat mengganggu. Ia mengibaskan rambutnya dan membuat dirinya tampak semakin menyebalkan."Aku ingin memperkenalkanku kepada temanku. Namanya adalah..." belum Ben menyelesaikan perkataannya, Alice sudah mendekatkan badannya kepada Charles. Dan mencium cium aroma di sekitar laki-laki itu.
"Hartson." Ujar perempuan itu "Charles Hartson" katanya lagi
"Ya. Kau benar. Darimana kau tahu?"
"Pemilik darah abadi terakhir di lingkungan ini pastinya sangat populer" jawab Alice
Charles menelan ludahnya. "Kau itu vampire ya?"
Iris mata Alice berubah merah "kau pintar sekali. Oya, usahakan kau tak keluar di malam hari, aku tak ingin vampire lain yang menghisap darahmu" Alice memegang tangan Charles dan menyentuh denyut nadinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Blood
FantasyCharles Hartson adalah pemilik darah abadi terakhir yang jatuh cinta kepada Alice Gingerson, seorang vampire bangsawan yang angkuh,licik, dan tentunya, haus darah.