part 2 - that feeling

28K 909 55
                                    

WARNING!!

16++ DIKIT

Maaf Kalo Jelek, Ini Mentok Banget. Gak Berharap Apapun, Cuma Takut Pada Gak Suka Dan Bilang Ceritanya Makin Ke Sini Makin Aneh.

MAKASIH

***

Entah apa yang ada di dalam pikiran gadis kecil berusia 13 tahun yang memiliki nama Syinsin itu, selama 1 tahun ia menyukai kekasih kakaknya yang terpaut usia 11 tahun.
Awalnya ia merasa tidak yakin terhadap perasan yang ia miliki untuk pria tersebut, bisa sajakan hanya cinta monyet? Tapi, semakin sering pria tersebut berkunjung ke rumahnya, semakin membuatnya merasa tertarik dan salah tingkah bila sang pria mengajaknya berbicara, membuat ia yakin bahwa cinta bisa datang kapan saja dan pada siapa pun, termasuk umur yang menjadi penghalang. Namun, tetap saja semua ini salah, ia menyukai seorang pria yang telah memiliki kekasih dan kekasih pria tersebut adalah kakaknya sendiri.
Ia sadar, bahwa ia tak pantas bersanding dengan pria yang terlampau tua darinya.
Terkadang Syinsin merasa muak dan sakit di dadanya, saat melihat kemesraan kakaknya dan pria yang ia sukai, seperti sekarang ini.
Ya, mereka tengah bercanda di hadapan Syinsin.

"Delard, kamu cinta gak sama aku?"
Tanya Alani pada Delard yang tengah memainkan ujung rambut miliknya.

"Kamu gak yakin sama perasan aku? Kita udah 3 tahun dan kamu masih gak percaya sama aku? Iya??" Delard melumat ujung bibir Alani dengan lembut.

"Malu ih Delard, diliatin Syinsin lagi kan?!" Alani menunduk malu, bersembunyi di lekuk leher Delard.

Pasangan yang romatis, pikir Syinsin. Ia larut dalam pikiran dan menepuk dadanya yang terasa sakit, lebih tepatnya ulu hatinya yang sangat pedih.

"Syinsin.."

Suara itu, suara terindah yang ia dengar dan mampu membuatnya merinding. Apakah malaikat akan mencabut nyawanya?
Syinsin semakin memukuli dadanya yang terasa sangat pedih dan sakit.

"Syinsin...."

Ia merasa hawa di tubuhnya panas, apakah ia akan masuk neraka?

Tolong jangan cabut nyawaku, Tuhan. Jerit Syinsin di dalam hati.

"Syinsin!!!!
Kamu kenapa mukulin dada terus?? Ada yang Sakit?" Ternyata suara itu adalah suara Delard yang menghampirinya dengan cemas.

Dengan sigap Delard membawa Syinsin ke dalam pelukannya.
Syinsin sempat meronta karena tak enak pada Alani. Seakan tau isi pikiran Syinsin, Delard berkata sesuatu padanya.

"Syinsin kan adeknya Alani, ngapain juga Alani cemburu sama Syinsin? Lagian kakak juga udah nganggep Syinsin sebagai adik tercantik kakak"

BOOM..

Ucapan yang dilontarkan Delard bagaikan bom yang terbuat dari ratusan bahkan ribuan pisau yang menancap di hati Syinsin, membuat hatinya terasa sangat sakit melebihi rasa sakit yang tadi.

Delard kembali menarik Syinsin ke dalam pelukannya. Keduanya menikmati kehangatan yang tercipta.
Pelukan yang indah bagi Syinsin, namun pelukan ini hanya sebatas pelukan kakak terhadap adik bagi Delard.

Delard mengelus punggung Syinsin dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus tangan Alani yang berada tepat di belakang Syinsin.

Jika dilihat, mereka bertiga seperti pasangan kekasih yang sedang berselingkuh.

Setelah sekian lama Delard mengelus punggung Syinsin, ia merasa pelukan Syinsin merenggang dan terdengar dengkuran dari mulut kecil miliknya. Melihat situasi rumah yang sepi, sepintas pikiran mesum menghampiri otak Delard.

Too Young For PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang