part 8 - kabur

14K 591 72
                                    


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Author bikinnya pake pikiran yg agak mentok. ngenext part ini juga buru-buru ya, yang penting pada gak nunggu lama. Hehehe. Maaf banget kalo bosen dan aneh ya. Untuk part selanjutnya bakal pendek-pendek ya.

Gak ngedit ya

---

Syinsin mendengar suara bising dari luar kamar orangtuanya, teriakan murka dari sang ibu jelas sangat mengganggu pendengarannya, ia telah sadar dari pingsangnya.

Dengan berat hati dan mata yang belum terbuka dengan sempurna, Syinsin menghampiri asal dari kebisingan itu.

Saat membuka pintu kamar, Syinsin terkejut melihat kakaknya, Alani, yang tengah dijejali pertanyaan oleh ibunya.

"JAWAB ALANI!!!" Amukan Najwa membuat Alani dan Delard gugup.

"Sabar mom, mungkin aja anaknya kembar" Aldine sempat meringis karena mendapat pelototan dari ibunya, Najwa.

Ketika Alani mencari jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan Najwa, matanya menangkap tubuh Syinsin yang terlihat berbeda, bahkan terlihat seperti orang hamil.

"Hamil?!!..."

***

"Hamil apa?" Tanya Martin.

"JAWAB ALANI!!
JANGAN MENGALIHKAN PEMBICARAAN!" Najwa terlihat sangat mengerikkan di mata Syinsin.

"Apa mommy gak aneh sama badan Syinsin yang gendutan" Alani berbicara pada Najwa dengan hati-hati, takut dimarahi oleh Najwa.

Tanpa disangka, Najwa mengikuti arah pandang mata Alani. Di sana, di depan pintu kamar miliknya, Syinsin berdiri dengan wajah baru bangun tidur.

"Kenapa dengan dia Alani?
Apa kamu sedang mengalihkan pembicaraan lagi?" Najwa kembali memandang Alani & Delard dengan wajah bengisnya.

Alani beranjak dari sofa, berjalan menuju Syinsin dan membawa Syinsin ke tengah ruang keluarga, otomatis semuanya bingung dengan tingkah Alani. Alani memutari pelan tubuh Syinsin, layaknya juri yang memutari pemenang miss universe.

"Alani, apa yang kamu lakukan?!" Najwa mendekati Alani dan Syinsin.

"Mom, look at her stomach, she looks like a pregnant woman" Perkataan Alani membuat semuanya kaget dan arah mata mereka langsung tertuju pada perut Syinsin yang buncit.

"Mungkin aja busung lapar" Aldine tertawa karena pernyataan yang Alani sampaikan tidak mungkin terjadi pada adiknya yang berusia 13 tahun.

"DIAM GERALDINE!!" Najwa memegang perut Syinsin, keras. Perutnya Syinsin keras.

"Sayang, kamu tau hamil?" Najwa bertanya dengan lembut pada Syinsin yang dijawab gelengan oleh Syinsin.

"Gak mungkin dia nggak tau hamil. Atau jangan-jangan, dia ke Ausie untuk nutupin kehamilannya!" Entah dari mana Alani mendapatkan opini seperti itu.

Najwa, Martin, Aldine, Zenin dan Delard pun memikirkan apa yang Alani ucapkan, sedangkan Syinsin tidak mengerti arah pembicaraan mereka.

"Bener kamu hamil, sayang?" Martin berjalan ke tempat Syinsin. Syinsin menggeleng karena ia tidak tau kenapa dia bisa hamil dan tumbuh rasa takut yang kentara di diri Syinsin.

"Sayang, ikut mommy ke kamar" Najwa menarik tangan Syinsin ke kamarnya.

***

Di kamar, Najwa menyuruh Syinsin ke kamar mandi dan memberikan testpack pada Syinsin, Syinsin merasa asing dengan benda dan test yang dilakukan Najwa, karena pada pasalnya ia hanya remaja yang tidak mengerti dengan serangkaian test yang dilakukan ibunya.

Too Young For PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang