Woman's Blood

Chapter 1

Dalam kesendirian hidup ditemani dengan rembulan
Dalam kegelapan malam disetiap kehidupan.
Meminum sesuatu yang menjijikan.
Dihina dan selalu dikucilkan.

Saat ini aku masih berusia 7 tahun. Aku tinggal bersama claire, seekor anjing jenis korean jindo.

Aku tinggal di sebuah rumah yang bertingkat dua dengan dekorasi yang lebih modern. ia ini adalah rumah orang tuaku dulu, aku hidup dan makan layaknya manusia.

Dengan identitas sebagai Kayla Rinston, bersekolah dan memiliki teman itu bagiku sangatlah gampang.

Terkadang ada yang bertanya padaku
" mana orang tuamu?, apa pekerjaannya?, dari keluarga mana?." dengan sedih aku berkata "Orang tuaku sudah meninggal dan mereka meninggalkanku harta warisan, rumah dan yang lainnya, setiap aku butuh apapun aku menghubungi tante di jakarta."

***

Malam hari aku berburu di belakang rumah dengan anjingku, lumayan untuk santapan malam kami. Temanku yang setia hanya claire saja, kami tumbuh dan besar bersama.

Dulu claire adalah anjing yang dibuang dan di terlantarkan oleh pemiliknya, aku menyelamatkannya dari seekor ular yang ingin memangsanya.

Semenjak itu aku dan claire sudah seperti teman. Claire selalu menemani aku berburu dan saling berbagi, aku hanya membutuhkan darah saja dan dagingnya untuk claire.

***
10th kemudian

"Wow......!! Luar biasa sangat...... Cantik sekali."

"Apaan sih kamu, kayak melihat malaikat jatuh dari langit aja!''

"kalau lagi marah kamu makin manis aja"

"gak usah bawak pusing dengan mereka, kita kekantin aja yuk? Aku sudah lapar nih, kamu traktir ya...ya...? "

"kamu selalu aja gitu, aku terus yang bayarin kamu. Sekali-sekali kamu bayar sendiri dong."dasar nggak mikirin orang lagi kesal apa.

Dikelasku hanya stevi sendiri yang menjadi sahabatku, sedangkan yang lain hanya teman yang hanya melihatku Dari fisik aja.

Dikantin ini aku selalu berpura-pura memakan makanan manusia yang sebenarnya makanan itu tidak bisa aku cerna seutuhnya.

"Habiskan kay, ini makanan terenak yang pernah kucoba disini." dengan rasa lapar stevi menyantap makanan selahap demi selahap.

"Ia lah enak, inikah gratis tanpa dipungut bayaran" aku juga menyantap makananku dengan pelan-pelan.

Perutku mulai terasa aneh, dengan segera kakiku bergerak kekamar mandi. Hampir seluruh makanan tadi aku muntahan, seluruh badanku letih dan mataku mulai berkubang-kunang.

***

"Kay bangun, kalau kamu tidak bangun siapa yang akan berteman denganku dan mentraktirku setiap paginya?" memegang pundak kayla sambil menggoyangkan tubuhnya.

Suasana menjadi tegang dengan datangnya kak gea, ia seorang doktor yang bekerja di dinas kesehatan anak.

Dalam beberapa waktu aku terperangkap dalam mimpi mengerikan saat aku bersama ibu saat berbelanja.