Pesawat yang di tumpangi Kay dan Stevi sudah mendarat, mereka di jemput oleh seorang pria yang tinggi, putih, dan tentu saja sangat tampan.
"Hai Lihat itu adalah orang yang menjemput kita. " Stevi menunjuk kearah seseorang yang memanggil namaku.
"Ha! kenapa dia repot menjemput kita kesini padahal ada banyak pelayan."
"Memang dia siapa? " kata Stevi
"dia! kau akan tau nanti."kata Kay.
Orang itu langsung memeluk Kay setelah ia melihat nya, dia sangat gembira seakan sudah lama tak jumpa.
"Oppa, lepaskan aku." Pelukan oppa nya membuat Kay merasa sesak kenapa tidak oppa nya memeluk sangat erat sampai adiknya sulit bernafas.
"Oh, maafkan aku. Aku terlalu merindukan dirimu selama ini, sudah sekian tahun kita tak bertemu." Melepaskan pelukan nya.
"Kenapa kau tak mengunjungi ku di Indonesia, apa semua baik-baik saja di sini dan apa dia masih membenci diriku."
"Kau tahu sendiri kalau aku tak bisa pergi karena nenek selalu berusaha agar aku tak pergi."
"Jadi begitu, sepertinya oppa harus memesan hotel untuk kami, aku tak ingin pulang kerumah."
"Apa maksudmu, dan dia siapa? " menunjuk kearah Stevi, dia mencoba mencium aroma darah Stevi.
"Apa yang kau lakukan, sebaiknya kita pergi dari sini dulu nanti aku ceritakan semuanya." menarik tangan oppanya keluar dari stasiun.
Oppa Kay mengantarkannya ke sebuah hotel ternama di Korea yaitu milik Hyesin Grup, lokasi ruangan di tempat ini sangat luas untuk 2 orang.
"Ini hotel atau rumah sih? Rumah ku aja kecil dari tempat ini. "Kata Stevi kagum saat melihat semua isi ruangan itu."
"Hai nona muda kau siapa? "Kata oppa ku.
"Aku! "
"Ia kau.? "
"sahabat Kay di sekolah dan akan menjadi adiknya dan adikmu. Sebentar lagi. "
"Ha.... Ha... Dia bilang tadi adik nggak salah dengar, kau tahu siapa kami berani berkata adik . Jika kau tau siapa kami pasti lari terbirit birit karena takut " sambil tertawa dan setelah itu memasang wajah serius.
"Aku tau siapa kalian, kalian vampir kan. " Kata stevi mendekatkan wajah nya sehingga wajah mereka berdekatan melihat itu oppa stevi mendorong nya sampai ia terjatuh."Sakit tau." kata stevi memegang buntut nya yang sakit.
"Siapa suruh kau langsung seperti tadi ," malu dan wajahnya mulai memerah.
"Kalian sudah selesai bertengkar, aku perkenalkan ini Stevi Putri Ananda anak yang akan di adopsi oleh ayah dan ini oppa ku namanya Karl Rinstone yang akan menjadi oppa mu juga." memperkenalkan mereka.
"Kay dia manusia dan kita vampir kau tau mereka membenci kita."
"Dia sudah menjadi setengah vampir oppa, dia tidak akan mengecewakan keluarga kita karena dia juga berhutang nyawa padaku."
"Setengah vampir apa maksudmu? Aku tak bisa mempercayainya. " kata Karl tak percaya.
"Dia pernah di gigit vampir jadi untuk menyelamatkan nyawanya aku berikan dia darahku supaya virus itu tak menyebar semua ke darahnya, tanpa ku sadari dia menjadi setengah vampir. "
"Tapi aku tak bisa mencium aroma darah nya. "
"Aku mana tau, soal penciuman mu. Kau harus menyayangi dirinya seperti kau sayang padaku"kataku "Dia baru kehilangan ibunya. " membisikkan ketelinga Karl.
Mendengar itu Karl terdiam dan berkata kepada Stevi " Kau bisa menganggap kami , apa boleh aku bertanya satu kali saja "
"Tentu. " balas Stevi
"Kenapa kau bisa berteman dengan Kay yang sifatnya dingin itu ?dan ketika kau tau dia vampir apa kau tak merasa takut kalau dia akan meminum darahmu?. " kata Karl
"Itu pertanyaannya bukan satu tapi dua kak. '' kata stevi.
Aku tertawa entah karena oppa yang manis set memberikan pertanyaan dengan serius atau karena stevi yang menjawabnya dengan lugu.
"Kau kenapa? "
"tidak ada, aku hanya tertawa saja. " kataku.
"dua pun tak masalah akan kujawab. Itu karena hanya dia yang selalu baik padaku dan dia tak dingin dengan ku, soal vampir aku tak tau tapi aku selalu percaya padanya karena dia sahabatku."balasnya.
"Oppa kau sudah hubungi appa kalau aku sudah tiba?"
"Sudah. Mungkin sebentar lagi dia datang, kau tau kan dia sibuk melakukan operasi. "
"Ia aku tau, kami istirahat dulu nanti kalau appa tiba bangunkan."
"Oke manis." mencium kening Kay.
Kay pergi ke kamar nya di ikuti oleh Stevi di belakang baru mau dua langkah Karl memanggil Stevi.
"Hai kemari! "
Stevi mendekat ke Karl "Ada apa? "
"Mulai sekarang panggil aku oppa bukan kakak di sini korea kau harus terbiasa dengan bahasa nya." Karl mencium kening Stevi dan berkata selamat istirahat di rumah baru dan keluarga baru melihat itu Kay tersenyum.
***
Malam hari telah tiba appa Kay datang dengan pakaian dokter, appa Kay langsung pergi ke hotel tanpa sempat mengganti pakaian."Kay! Sayang appa datang. "
"Sudah Tahu dari tadi, aroma appa tercium ."Kata Kay.
Saat Kay keluar dari kamar appa nya melentangkan tangannya Kay pun mendekat dalam pelukan appa nya.
"Sayang kau tambah cantik, apa kau bahagia di sana tanpa kami? " kata appa nya yang sedang memeluk Kay.
Kay mendongakkan kepala "apa aku bahagia terpisah dari kalian?, aku dari awal sudah tidak mau pergi tapi nenek memaksa terus mau tak mau aku harus menjalani kehidupan dengan berpura -pura seperti manusia biasa. Appa tau rasanya aku harus memakan makanan manusia yang tak bisa ku cerna itu?. "
"Maaf kan appa tapi itu untuk kebaikan dirimu, nenek mu sayang sekali sama kamu walau dia tak memperlihatkannya." kata appa yang lalu mencium kening ku.
"Appa ini Stevi yang ku bicarakan di telepon." kataku memperkenalkan Stevi .
"Oh.. Sayang dia cantik, apa dia sudah tahu keluarga kita. "
"Sudah, apa Appa sudah membereskan semuanya termasuk universitas dan tentang stevi " terhenti.
"Sudah kau tenang saja, sepertinya dia setengah vampir . Nak ,kau boleh panggil kami seperti Kay memanggil kami. "
"Terimakasih om. eh, Appa. "
Di kamar Kay dan Appanya berbicara tentang stevi yang setengah vampir.
Beberapa tahun telah berlalu, Kay dan Stevi sudah tumbuh menjadi perempuan yang hebat dan cantik.
-
-
-Lanjutkan membaca ceritaku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman's Blood
RomanceKayla Rinston adalah seorang vampire yang sangat cantik dan baik hati, ia ingin mengubah pendapat semua orang tentang dirinya dengan menyembunyikan identitas aslinya. Walaupun begitu ada juga yang mengecap dirinya wanita dingin.