Masa Lalu

69 12 0
                                    

"Lawanmu adalah aku! " Menahan tangan yang siap menghancurkan siapa saja di depannya.

Tidak cukup dengan tangan, kayla melayangkan kaki kearah kepala orang itu, "rasakan kemarahanku hiaaa!!!!" tangan kay ditahan olehnya tangan laki laki itu. "Berani kau menahanku, mati kau!!! " kaki kayla mengenai orang yang menahannya tepat di kepalanya.

Tangan satu lagi ia lancarkan tepat di wajah pria itu dan tak cukup disana salah satu kaki sudah dilancarkan mengenai tepat dikepalanya.

Pria itu pun terjatuh, tapi pembunuh ibunya sudah tidak ada lagi disana. Pria itu pun masih bisa bergerak, dengan segera tangan yang berkuku tajam bagaikan pisau itu menusuk tepat di jantung pria itu.

Srek

Darah pria itu memancur keluar dan membasahi wajah kay, ia pun mati dan jasadnya berubah menjadi abu.

Vampire lemah berani melawan aku, aku adalah vampire pilihan. Lebih baik kau bermimpi saja dulu dan tunggu ribuan tahun untuk bisa membunuhku.

Kay menghampiri stevi yang tergeletak dan membawanya pergi dari sana, ia menggunakan kemampuannya untuk berpindah dengan cepat, Agar nyawa stevi bisa di tolong.

***
Pov Kayla

Setiba di rumah aku mengobati luka gigitan di leher stevi dengan darahku, perlahan lahan luka stevi menutup. Syukur penjahat itu tidak menghisap darah stevi banyak jika lebih dari ini ia pasti mati.

Mataku mulai berkubang kunang, semua terlihat bergerak memutar dan kepala ini sangat berat, apa yang terjadi denganku.

Bruk.

''Dimana aku sekarang? Apa yang terjadi denganku? "

Ini dikorea selatan cuacanya sangat mendung, hujan mulai turun. Seorang anak keluar dari toko baju dengan wajah yang sedih disusul dengan seorang wanita cantik yang mengejar dari belakang.

Aku pernah melihat mereka berdua, tapi dinamakan aku pernah melihatnya. Sesuatu mengingatkanku pada satu satunya foto keluarga yang aku punya.

"Itu eomeoni dan aku, apa ini semua. Aku harus mencari tahu semua ini." mengejar sosok yang ia kenal.

Anak itu terhenti disebuah gang sempit, didepannya seseorang mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.

Duuuar...... Duuuar........ Suara tembakan berbunyi dua kali, tembakan itu menuju anak kecil tapi sang ibu dengan segera memberikan tubuhnya untuk sasaran tembakan.

Sang ibu memeluk anaknya, dua tembakan tepat mengenai jantung sang ibu. Ibu itu pun balik menyerang orang yang menembak itu, tapi dengan kekuatan yang hampir terkuras sang ibu berhasil membuatnya pingsan.

Ibu pun berbalik dan mengangkat sang anak menjauh dari tempat itu, darah terus mengalir dari tubuhnya. Sang anak kelihatan syok atas kejadian tadi.

"Eomeoni, mianhae!!! Ini gara aku, mianhae." anak itu menangis tersedu sedu di dalam pelukan ibunya.

"Mianhae ibu kay, ibu tidak bisa melindunginya. Tapi kamu harus janji sama ibu kalau setelah ibu sehat, kamu jangan membenci manusia yang jahat sama kamu." masih memeluk kay dan terbang menuju sebuah rumah besar yang sangat kuno.

"Aku janji, dan ini janji kay pada ibu. Aku tidak akan membuat orang tahu siapa aku sebenarnya, jika mereka tahu ini sangat menyakitkan ibu. "

"Itu janji kay pada ibu ya dan satu hal lagi, jika kay besar nanti ibu harap kay bisa seperti ibu. Seorang penyelamat bagi orang yang sakit dan jangan pernah memandang orang dari uangnya. "

Woman's Blood Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang