"Ngomong-ngomong kenapa 3 hari yang lalu loe mau bunuh diri?"tanya Raka
"Ortu gue sekarang jadi ga pernah merhatiin gue,disekolah gue ga suka bergaul,dan sekarang gue punya penyakit yang udah parah,sebenernya dokter udah nyuruh ke ortu gue buat segera melakukan tindakan operasi,tapi ortu gue malah lupain hal itu,sehingga kemungkinan gue mati secara tiba-tiba lebih besar"jawab gue dengan nada sedih.
"Emang ortu elu kerja jadi apa sih?pembunuh bayaran?"ujar Raka sambil tertawa.
"Astaga Raka,ortu gue ga mungkin kaya gitu lah!"ucap gue sambil memasang ekspresi marah.
"Yaelah trin gue cuma bercanda kali"ucap Raka sambil memasukan udang asam manis ke mulutnya.Gue pun liatin Raka terus menerus,seolah mata gue ga bisa gerak kemana-mana lagi*jhaa lebay.
"Katrin,jawab pertanyaan gue!"ucap Raka dengan nada tegas.
"Loe nanya apa Raka?"ucap gue sambil masang muka bingung dicampur kaget.
"Ortu loe kerja apa?"tanya Raka.
"Bokap gue pemilik dan bos dari perusahaan properti,ibu gue sutradara ternama di Indonesia"
Jawab gue."Banyak uang dong loe"tanya Raka sambil mengunyah makanan yang ada dimulutnya.Dan gue jawab dengan senyuman.
"Loe anak keberapa di keluarga loe?"ucap Raka.
"Gue anak tunggal"jawab gue sambil senyum dikit.
"Enak dong"ujar Raka sambil senyum,gak lupa dia mamerin lesungnya yang ngebuat gue nge-fly*udah ah lebaynya.
"Oh iya Raka,loe sekarang kuliah?"tanya gue,dan dibalas anggukan dari Raka.
"Kalo elo?"tanya Raka
"Iya,gue kuliah di universitas padjajaran dibandung"jawab gue sambil senyum.
"Wah iya!?,berarti kita deketan dong,gue kuliah di ITB tau..."jawab Raka dengan muka kaget.Tapi gue bales dengan sekedar senyuman.
"Loe masuk jurusan apa?"tanya gue.
"Teknologi lah,namanya juga ITB,kalo elo?"jawab Raka sambil senyum sinis ke gue.
"Kedokteran"jawab gue diiringi senyum khas gue.
Akhirnya gue sama Raka pergi dari restaurant itu dan pergi menuju menara eifel.
Terus bantu vote&comentya biar lebih semangat bikin ceritanya lagi,love you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Temani Aku Hingga Akhir Waktu
RomanceDimulai dari gue yang mencoba bunuh diri karena penyakit yang diderita gue,tapi saat gue mencoba untuk melompat dari lantai 20,seorang cowok nyelamatin gue.Dari situ gue jadi orang yang super aktif dan jadiin cowok itu sebagai penyemangat hidup gue...