Rasa, untuknya

637 25 0
                                    

Siang tadi, tanpa sengaja aku berpapasan dijalan dengannya.
Seketika dalam hitungan detik, aku terpaku dan terpana.
Pada siapa lagi, kalau bukan dia.

Siang tadi, hatiku bergetar dibuatnya.
Lengan kemeja yang dilipat separuh hingga siku, menambah hadirnya sebuah rasa; yang ku sebut cinta.

Sadar atau tidak sadar, aku semakin jatuh pada sosoknya yang hadirkan tenang dalam hidupku.
Ada banyak perubahan yang ku lihat padanya; berbeda saat pertama bertemu.
Dia menjadi semakin lebih memikat- terlebih pada hatiku.

Allah,
Salahkah bila aku diam-diam memperhatikannya?
Salahkah bila diam-diam aku bahagia saat tau engkau masih ada dalam hatinya?
Dia tidak seburuk yang aku sangka.
Dan yang aku lihat padanya, dia lelaki yang baik.
Tapi, aku tau- engkau yang maha tau mana yang terbaik dan mana yang buruk untukku (?)

Allah,
Engkau yang ciptakan rasa itu untukku, lalu salahkah aku yang menyimpan rasa itu sendirian?

Pertemuan siang tadi, membuat rasa yang kau ciptakan semakin besar, lalu salahkah aku yang masih saja memperhatikannya diam-diam?

Aku belajar untuk diam; mencintainya dalam diam- lalu mendoakannya dalam sujud, adakah itu salah?

Allah,
Alasan apa yang bisa membuat aku untuk tidak menambah rasa itu lagi?
Sedangkan yang ku lihat padanya adalah perubahan dijalanmu.
Sedangkan yang tampak padanya adalah perbaikan disyariatmu.

Allah,
Ajarkan aku bagaimana cara mencintainya dengan baik, agar aku tak salah mengartikan cinta yang kau hadirkan.
Agar aku bisa selalu mendoakannya meski tak ada tanda-tanda dia pun sama; mencintaiku.

Mungkin nanti, jawaban kedua untuk doaku darimu.

-maa

Kalimat Hati♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang