Lucky

9K 292 7
                                    

Liana Pov

*nyiittttt* Suara lemari dibuka perlahan

*DEG* Aku merasakan jantungku berhenti saat mendengar pintu lemari dibuka. Tangan yang awalnya kugunakan untuk menutup mulut wanita itu akhirnya kualih fungsikan untuk memegang tangannya. Dapat kurasakan seluruh tubuhnya gemetar. Reflek aku sedikit meremas tangannya ketika salah satu orang berbadan besar itu mulai menggerser-geser pakaian yang ada dilemari ini. Saat ia hendak menggeser pakaian yang tepat berada di depan kami...

"Frans, John ayo pergi dari sini. Sepertinya wanita jalang itu sudah melarikan diri"

"Siap Bos"

*nyiittttt*suara lemari kembali ditutup

"Haahh" Nafasku lega

Langkah kaki mereka terdengar semakin menjauh. Aku hendak melangkah untuk berjalan keluar, tapi wanita itu menahanku

"Jangan dulu"

"Kenapa?" tanyaku pelan

Wanita itu hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya. 

"Benar Bos, mereka sudah tidak ada disni" Kata salah satu dari mereka

Aku langsung menatap wanita itu. Mengapa dia bisa tahu kalau masih ada orang di depan sana?

Kami sepakat untuk tidak keluar untuk sementara waktu. Tubuh kami saling berhadapan. Hembusan nafasnya yang menggebu terasa di leherku. Mungkin dia masih merasa takut. Tiba-tiba ia menyenderkan kepalanya di bahuku. Tangannya ikut memeluk pinggangku. Aku cukup kaget dengan perlakuannya.

"Kita udah bisa keluar sekarang?" Tanyaku

"heem" jawabnya

Akhirnya kami berdua melangkah keluar. Kami langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya. Setelah beberapa lama menenangkan diri aku langsung menelepon teknisi yang ada di apartemenku.

"Hallo pak, bisa datang ke apartemen nomor 209 sekarang?"

"Oke, saya tunggu ya"

Tidak berapa lama teknisi sudah ada didepan apartemenku

"Tolong betulin pintu saya ya Pak"

"Siap, Bu"

Aku bersyukur karena teknisi yang memperbaiki pintuku tidak menanyakan apa yang terjadi hingga berakibat seperti ini. Selama teknisi memperbaiki pintu kami, aku dan wanita itu hanya diam. Kejadian yang aku alami tadi benar-benar diluar dugaanku

........................

"Sudah selesai ya, Bu"

"Terima kasih ya Pak, ini uangnya" Aku mengambil uang seratusan sebanyak 5 lembar

"Ini terlalu banyak Bu, Biayanya hanya 300 ribu"

"Tidak apa, ambil saja Pak sisanya"

"Terima kasih, Bu. Selamat malam"

"Malam" kataku sambil menutup pintu.

Aku pergi ke dapur untuk memasak spaghetti instan. Perutku sudah meminta jatah sedari tadi. Wanita itu juga pasti lapar

"Mau kubuatkan makanan?"

"Tidak usah repot-repot. Aku akan mencari makanan keluar"

"Duduklah di meja makan, akan kubuatkan spaghetti"

Wanita itu menurut saja dan langsung duduk dimeja makan

Tidak sampai 10 menit spaghetti ini sudah jadi, aku langsung membawanya ke meja makan.

"Ini punyamu" 

"Thanks"

Selama makan,kami fokus dengan makanan kami masing-masing.  Hanya terdengar suara dentingan dari garpu dan piring yang beradu. Suasana sangat canggung. Aku tidak pernah suka dengan suasana yang seperti ini. Akhirnya aku berinisiatif memulai pembicaraan.

"Jadi... Siapa namamu?"

"Clarisa"

"Oh. Aku Liana" kataku sambil mengulurkan tangan. 

"Suatu keberuntungan bisa mengenalmu Liana" katanya sambil membalas uluran tanganku.

"Maaf atas segala kekacauan yang kuperbuat. Aku berjanji akan mengganti biaya perbaikan pintumu." Lanjutnya

"Tidak masalah, itu tidaklah seberapa.Hmm... Ngomong-ngomong kamu bisa menceritakan masalahmu kepadaku. Tetapi jika kamu tidak siap menceritakannya sekarang tidak masalah" Sebenernya aku sangat penasaran apa yang terjadi padanya hingga banyak sayatan-sayatan di dada dan perutnya. 

" Kamu seharusnya sudah tahu apa pekerjaanku. Yang aku ingat saat itu ada seorang client mabuk yang mendorongku kasar ke atas ranjang dan menindihku. Dia mengeluarkan cutter dari saku celananya. Dengan liar ia menyayat-nyayat bagian dada dan perutku. Tenagaku tidak cukup kuat untuk mendorongnya. Aku pasrah dengan kelakuannya, sampai ia menyuntikan sesuatu ke tanganku. Aku tidak tahu pasti apa yang ia suntikan. Dan saat terbangun aku sudah berada disni. Sebelumnya, aku sudah mengalami hal ini. Tapi yang inilah kejadian yang paling parah." Jelasnya panjang lebar

Aku bersyukur berada disana dan menolongnya waktu itu. Mungkin kalau aku meninggalkannya begitu saja, aku akan merasa menyesal seumur hidup.

"Oh ya, bagaimana kamu bisa menemukanku ? Apa yang kamu lakukan disana? Apakah kita satu profesi?" tanyanya yang membuyarkan lamunanku.

"ehm itu..... tidak.. aku adalah salah satu client disana. Seharusnya aku menuju kamar nomor 435, tetapi karena kondisiku yang setengah mabuk aku salah ruangan dan masuk kekamarmu."

"ohhh" jawabnya dibarengi dengan anggukannya

Setelah selesai makan, kami mencuci piring kami masing-masing. Aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Selama mandi aku memikirkan apa yang telah terjadi selama 2 hari ini benar-benar gila. Sudah 2 hari juga jadwal rutin tiap malamku terganggu. Clarisa, wanita itu yang menyebabkan ini semua. Aku sangat menyukai keberadaannya disini walaupun dia telah membuat banyak kekacauan di rumah ini. Menurutku dia wanita yang baik hanya saja nasibnya yang kurang beruntung harus bekerja sebagai PSK. Sedangkan aku ? Hidupku sangat berkecukupan dan aku malah menggunakan uangku untuk mendapatkan kepuasan yang penuh dosa. Aku merasa hidupku lebih hina dari pekerjaannya.

Saat aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Clarisa sudah tertidur pulas di ranjangku. Selesai mengeringkan rambut dan mengganti baju aku menuju tempat tidur. Dia menggunakan 3/4 tempat tidurku. Aku sudah tersiksa semalaman kemarin karena harus tidur dilantai dengan beralaskan bedcover dan sekarang aku ingin hakku kudapatkan kembali. Kutepuk-tepuk tangannya beberapa kali tetapi tidak ada reaksi darinya. Akhirnya kutarik tangannya. Bukannya bangun, Clarisa malah menarik balik tanganku dan membuatku jatuh ke pelukannya.

*Deg*

Aku merasa jantungku berpacu lebih cepat. Kini wajahku sudah berada di lehernya. Wangi tubuhnya sungguh manis seperti permen karet. Bukannya melepaskan pelukannya, aku malah memeluknya balik. Aku merasa nyaman dipeluknya. Inilah yang aku butuhkan selama ini. Mungkin aku kurang mendapat kasih sayang dari orangtuaku makanya aku senang sekali mendapatkan pelukan seperti ini. Semoga dengan ada Clarisa disini aku bisa mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan terkutukku itu.




TBC

Buat kedepannya saya bakalan jarang update, soalnya senin udah mulai kuliah lagi + kerja. Tapi saya tetap usahain update seminggu sekali.

Have a nice day everyone!


Wrong RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang