#22 - Wortel, Telur atau Kopi?

3.7K 98 2
                                    

Seorang anak mengeluh kepada ayahnya mengenai sulitnya kehidupan. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap berhasil menyelesaikan satu persoalan, persoalan lain pun muncul.

Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala.

Beberapa saat kemudian, air dalam panci-panci itu mendidih. Panci pertama dimasukkan wortel. Panci kedua dimasukkan telur. Panci ketiga dimasukkan beberapa biji kopi. Kemudian membiarkan semuanya hingga mendidih.

Selama itu, ia terdiam seribu bahasa. Sang anak bingung, tidak sabar menunggu dan merasa heran atas kelakuan ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah pun mematikan kompor itu.

Ia menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya dalam sebuah piring. Lalu mengambil telur dari panci kedua dan meletakannya persis di samping wortel. Terakhir, ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"

"Wortel, telur dan kopi" jawab sang anak. Ia pun menyuruh sang anak mendekat, kemudian memintanya memegang wortel. Anak itu melakukannya dan mengatakan kalau wortel itu terasa lunak.

Kemudian, sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah dipecahkan dan dikupas, sang anak mengatakan kalau telur itu kini terasa keras.

Kemudian, sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.

Sang ayah menjelaskan kalau setiap bahan mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih. Namun, selepas perebusan itu, masing-masing menjadi berbeda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus berubah menjadi lunak dan lembek.

Pada telur sebaliknya, semula mudah pecah, setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Tapi, biji kopi menjadi unik. Setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.

Maka yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya.

"Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"

Sumber: inspirasional.com

Quote of The Story => "Sang ayah menjelaskan kalau setiap bahan mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih. Namun, selepas perebusan itu, masing-masing menjadi berbeda."

Conclusion:

Setiap individu memiliki jalannya masing-masing dalam menyikapi setiap persoalan yang muncul dalam kehidupnya. Pilihan akan ada dan selalu ada untuk dipilih. Wortel mewakili mereka yang kuat di awal namun mulai menyerah seiring waktu.

Telur mewakili mereka yang lemah di awal namun menguat seiring waktu. Tapi, biji kopi mewakili mereka yang mampu beradaptasi,"menyerap" ke dalam lingkungan hingga membawa perubahan ke arah lebih baik, tanpa kehilangan jati dirinya.

Kumpulan Cerita Bijak Kisah Inspirasi dan MotivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang