Langit bersama bintang.
Pantas benar memang mereka bersanding.Langit....
Kau tahu, betapa aku meratapi perasaanku sendiri.
Betapa gilanya diriku setelah meraung menyuarakan kata cinta.Sempat sekali, sayang.
Berpikir menyerah pada rasa apa ini namanya, dan merelakan dirimu pada Bintang kekasihmu.Tapi percuma sayang.
Percuma aku menguburnya.
Lebih baik memupuknya, menunggunya hingga berbuah sampai jatuh busuk dan mati. Lagi....Cinta katanya semanis gula ditambah senyuman pujaan hati. Tapi aku bertaruh sayang, bahwa senyummu lebih manis dari cinta itu sendiri.