Part 6
~~~~
"huh , aku cuma mau bilang kalau aku mau biayain kebutuhan kamu , Dhila , dan calon anakku yang kedua" ucap Iqbaal dengan ritme suara yang gugup
"Bukan itu , bunda gak mau kamu cuma , biayain , tapi Bunda mohon kalian berdua rujuk , demi Dhila ..dan calon anak kalian yang kedua bunda mohon" BundaRike mungkin sangat menginkan Iqbaal dan kamu kembali bersatu ia sangat sedih melihat hubungan kalian , padahal dulu kalian tak pernah ada kotroversi sampai kalian cerai
Iqbaal memandangi Dhila , Dhila sedikit lebih kurus , mungkin ia turut sedih atas berpisahnya kedua orangtuanya
"(Namakamu) , masih trauma bun , mungkin waktunya sekarang gak tepat " lirih (namakamu) sepertinya ia mengingat saat dimana Iqbaal menyakitinya
"Ayolah Iqbaal , kamu kenapa diem aja tolong bunda mohon sama kamu"
Bastian mendengar semua percakapan mereka , karena Bastian menguping di balik tembok
"Baal baal , gua dah yakijn lo pasti bakalan balik lagi kekakak gua , mana bisa lo idup tanpa kakak gua cih banci !!"
Bastian kembali kemeja belajarnya dan kembali belajar
"bunda mau kalian pikirin lagi , ingat ini demi Dhila dan anak yang lagi dikandung sama (namakamu)"
SKIP
"Kak , ingat dia udah pernah nyakitin elo , udah mabuk-mabukan lagi , sok jantan ishh "
"Bastian , ngomong yang baik dong , disini ada Dhila" (namakamu) menutup kedua telinga Dhila dengan tangannya lalu membukanya lagi
"Iya nih , om kibo jangan jelekin Ayahnya Dhila dong , mau gimanapun om tetap lebih jelek dari Ayahnya Dhila"
"Iya Dhila sayang , emang om kalah ganteng , tapi om gak kalah baik , iyakan ?"
Dhila hanya terdiam dan menatap bundanya
"Gimana sayang , menurut kamu ?"
Kini (namakamu) bertanya pada Dhila
"Dhila pengen bunda sama ayah bersatu lagi :')" ucap Dhila penuh harap
"Pasti sayang , tapi bunda butuh waktu :')
Sementara Iqbaal yang ehm gitulah frustasi kaya orang gila *eh di kantornya
"Ya ampun baal , ya lo ajak ketemuan aja (namakamu) nya terus lo , minta maaf kek atau apa gitu , ya lo romantisin lagi lah cium tanganya , oh iya (namakamu) lagi hamil kan ?"
Iqbaal hanya mengangguk
"Ibu hamil itu kan mudah luluh gitu ya lo elus gitu perutnya atau apa deh pokonya terserah elo dah"
"Gue coba deh entar ke toko nya gue aja bicara "
Aldi hanya menggeleng melihat sikap bos sekaligus sahabatnya ini turut prihatinlah
"Emang lo gak cinta lagi sama (namakamu) baal ?"
"Cintaaaaaaaaa banget sayaaaaaang banget Al"
"Terus kenapa lo cerai-in ?"
"Gara-gara lo !!"
"Loh kok gara-gara gue sih "
"Coba lo gak ngajak gue waktu itu minum , gue gak bakalan mabok dan (namakamu) gak bakalan marah"
"Tapi baal , yang gue denger dari siapa adek ipar lo ?"
"Bastian" Iqbaal menjawabnya malas sebenarnya enggan mengatakan nama yang sering membuatnya sebal itu
"Nah dia bilang lo kasar gitu ke (namakamu) , sampe dia pingsan aja lo gak tangkep atau khawatir gitu , terus dia ternyata hamil masih aja lo cerai sama dia"
"Lo sih ngurus surat cerainya kecepatan "
"Terserah lo deh baal , gue bingung ama lo , lo itu udah jadi seorang Ayah dan bentar lagi lo punya anak 2 , tapi lo masih gak gentle dalam ngambil keputusan "
"Daripada lo anak lo udah mau 3" Iqbaal malah meledek Aldi , memang istri Aldi Salsha tengan mengandung anak mereka yang ke 3
"Tapi gue tegas dan bertanggung ja.."
Belum Aldi menyelesaikan ucapannya Iqbaal sudah meraih kunci mobilnya dan keluar dari ruangannya
"Yee dianya pergi biar deh biar diruangan ini gak ada orang stress lagi "
Lo kali yg stress di ngomong sendiri kata kak Elsass
SKIP
"Yaudah baal , ngomognya di kursi itu aja " (namakamu) menunjuk kursi panjang yang terletak dekat dengan pintu masuk Toko kue (namakamu)
"Enggak (namakamu) gak bisa disitu ini penting , " Iqbaal menggenggam kedua tangan (namakamu)
"Gak bisa ninggalin toko lagi rame pegawai aku pasti kewalahan"
"Ck shhhhss"
Iqbaal langsung menggengong (namakamu) ala bridal style dan setenhaj berlari kearah mobilnya
"Iqbaaaaal pelaaanpelaaan aku lagi hamil"
Iqbaal tak memperdulikannya ia terus berlalri sambil menggendong (namakamu) masuk sampai kedalam mobilnya
Didalam mobil Iqbaal
(Namakamu) mengatur nafasnya yang duduk disamping Iqbaal
"Hah hah "
Iqbaal memalingkan wajahnya kearaj (namakamu) sambil fokus menyetir
"Maaf (namakamu) tapi ini sangat penting buat kehidupan kita , kita bicarain di rumahku"
(Namakamu) lebih memilih diam sampai akhirnya mereka sampai dirumah yang sempat ia tempati bersama Iqbaal , rasa kangen ada di lubuk hati (namakamu) karena ia sudah 4 bulan tidak tinggal disitu
Setelah duduk disofa
Iqbaal memulai pembicaraanya
"(Namakamu) please , aku mau kita kembali , bersatu sayang " Iqbaal menyelipkan rambut (namakamu) ketelinga kanannya
"Tap..." Iqbaal memotong perkataanmu
"Please aku gak akan mabuk lagi janji , lebih bertanggung jawab , aku sadar aku salah tapi aku masih sangat-sangat sayang dan cinta sama kamu "
Iqbaal meraih (namakamu) dalam dekapannya memeluk lembut dan menggecup pipi kanan (namakamu)
"Please , terima aku lagi aku sayang sama kamu cinta banget"
Tiba-tiba
"BRAKK !!!" Itu suara pintu yang dibanting
Siapa itu ?
Ternyata Bastian
Bastian menghampirimu dan Iqbaal dan melepaskan pelukan kalian berdua
Bastian menarikmu berdiri dan merangkulmu
"Heh kobal , gue gak mau kakak gue sama lo lagi , lo udah buat hati kakak gue hancur !!"
"Itu hak kakak lo bas , jangan halangin lagi , gue bakalan rubah sikap gue , "
"Hallahh banyak alasan lo"
BUGH !!
Satu bogeman melayang ke Iqbaal tepat disudut bibir kirinya
Tes
Sepercik darah keluar dari ujun bibir Iqbaal
(Namakamu) menghampiri Iqbaal , dan mengusap darah yang mengalir itu
"Kamu gak apa-apa baal ?" Ucapmu penuh kekhawatiran
Iqbaal tersenyum seakan rindu dengan sikap perhatian (namakamu) terhadapnya
"Bas , jangan bersikap kaya gitu " ucapmu menasehati
"Kak ingat dia pernah gak perduli ama Lo , dia itu GAK BERTANGGUNG JAWAB KAK !!" Bastian seakan murka tangan sudah mengepal kuat , sedangkan Iqbaal masih memegangi ujung bibirnya.
~~~
(Namakamu) menghampiri Iqbaal , dan mengusap darah yang mengalir itu
"Kamu gak apa-apa baal ?" Ucapmu penuh kekhawatiran
Iqbaal tersenyum seakan rindu dengan sikap perhatian (namakamu) terhadapnya
"Bas , jangan bersikap kaya gitu " ucapmu menasehati
"Kak ingat dia pernah gak perduli ama Lo , dia itu GAK BERTANGGUNG JAWAB KAK !!" Bastian seakan murka tangan sudah mengepal kuat , sedangkan Iqbaal masih memegangi ujung bibirnyatapi ia berusha untuk berdiri
"Bas , gue tau gue salah , dan gue sadar gue gak bisa hidup tanpa kakak lo , dan Dhila , gue gak bisa egois , jujur gue kangen sama (namakamu) dan Dhila , dan gue mohon sama lo , jangan halangin gue sama kakak lo buat bersatu lagi , apa lo tega liat kakak lo lagi hamil dan kerja , gue masih cinta dan sayang sama (namakamu) bas !!" diakhir kalimat Iqbaal menaikkan volume suaranya
Iqbaal mendekap tubuh (namakamu) erat , namun penuh kasih sambil mengecup keningmu mesra
"Hahhhh terserah lo dah capek gue sandiwara kayak disinetron aja , dan buat lo Iqbaal D Ramadhan , sekali lagi lo sakitin kakak gue , jangan harap lo bisa napas lagi " kata-kata bastian memang santai , dan penuh kekocakan namunnn besss nyelekit oyy
"Bastian " tegurmu
"iya-iya , baal minta duit lo !!"
"nih anak dah minta bentak-bentak lagi"ucap Iqbaal pelan sambil merogoh kantung celananya
TAP
Iqbaal melemparkan dompetnya yang tebal kearah Bastian , dan Bastian langsung menangkapnya , tentunya memeriksanya terlebih dahulu , setelah melihat banyak warna biru dan pink di dompet tersebut
"buat gue semua ?" tanya Bastian sambil cengar-cengir
Iqbaal mengangguk malas
"makasih ya KAK IQBAAL BYE gue mau beli gadget baru , terus cari cewek baruuu" Sungguh tidak sopan , berbicara sambil berlari dan lompat-lompat
"Kamu kasih semua ?"
Iqbaal mengangguk
"iya biar dia gak ganggu kamu sama aku , love you sayang"
"love you too "
Iqbaal mungkin sudah sangat-sangat kangen dengan (namakamu) ia langsung memulai pagutan mesra dengan (namakamu)
Hanya deruan nafas yang terdengar
SKIP
SKIP
SKIP
SKIP
SKIP
Damai saat ini sudah mulai terasa dikeluarga kecil Iqbaal , Iqbaal mulai memperbaiki hubungannya denganmu , setelah rujuk , Iqbaal benar-benar berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama pada (namakamu) yang sekarang sudah kembali berstatus menjadi istrinya
Iqbaal mengambil cuti seminggu dari kantor , ia sangat ingin menemani (namakamu) yang sedang hamil full seminggu itu , kalian tau ? Tingkat perhatian Iqbaal sangat bertambah pada saat (namakamu) hamil , sama halnya dengan kehamilan (namakamu) yang pertama Iqbaal sangat perhatian , karena ia sangat suka dengan wanita yang sedang hamil (?) tentunnya wanita yang mengandung anak-anaknya
Pagi ini cukup cerah , ditambah lagi Iqbaal yang cuti seminggu , semakn cerah
(namakamu) duduk di sofa , dan Iqbaal _-_ ia tiduran dipahamu sambil mengelus perutmu lembut dan sekali mengecupnya lembut
"kamu kenapa sih kalau aku lagi hamil selalu aja ngelus , cium , bicara sama kandungan aku ?" tanyamu
"karena aku cinta sama kamu dan anakku yang kamu kandung sayang " jawab Iqbaal masih dengan posisi yang sama
"Bundaaaaaaa..." teriak Dhila sambil berlari padahal ia masih menuruni anak tangga sambil membawa album foto berukuran sedang
"apa sayang ? pelan pelan nanti jatuh , sini duduk , yah duduk dulu biar Dhila duduk ditengah"
Dengan malas Iqbaal bergeser
Dhila pun duduk di antaramu dan Iqbaal
"ininih bun , siapa sih yang cium-cium perut bunda ini , disini bunda lagi hamil Dhila kan ? jelek banget yang cium aku , ih kenapa gak Justin Bieber aja yang cium perut bunda , ini malah orang jelek"
"hushhh itu ayah tau , ayah kece gitu dibilang jelek" tegurmu
"sama om babas bilangnya ayahnya ganteng , kece , udah ada orangnya malah dibilang jelek" ledek Iqbaal
"hehe engga ah ayah Dhila kan ganteng" Dhila memeluk Iqbaal mengecup pipi kanan,kiri,kening,hidung,dagu,dan bibir Iqbaal sekejap
"kangen sama ayahh " ucap Dhila manjaa
"uluh uluh , manja banget anaknya Rhoma Irama" Iqbaal terkekeh sambil mengelus rambut Dhila dan Dhila kembali melepaskan pelukannya dan mengadu pada bundanya
"aa bunda , ayah nyebelinnn " Dhila memelukmu
"ayah udahlah jangan gitu "
Dhila manyun sambil menyederkan kepalanya di bahumu
"hahaha udah ah jangan ngambek " sekilas Iqbaal mengecup pipi kanan Dhila
"ehm ayah , bunda , ciuman di b..bibir sama pasangannya tuh gi mana sih rasanya ?"
"ih Dhila apaan sih , bunda gak suka kamu bicara kayak gitu , masih kelas 3 sd udah tau kaya begituan siapa yang ngajarin "
"haha pasti tau dari om bastian yaaa haha , ciuman yang paling enak itu sama bunda kamu , kalau bunda ayah cium behh pasti tuh diem aja , bunda kan wangi ya , terus cantik lagi jadi waktu masa kuliah gitu ayah itu dianggap keren bisa dapetin bunda kamu "
"baal , jangan diladenin kalau Dhila nanya " ucapmu diselingi rasa malu dan pipi yang merah merona
"ayah dulu pacaran sama bunda berapa tahun ?"
"ehm 1,5 tahunan lah , terus tunangan terus nikah, terus bikin kamu (?) kamunya lahir , terus bikin lagi terus.."
"ihh apaaan sih cerita masa lalu sama anaknya yang gak bener , udah ah bunda mau nelfon om bastian biar anterin barang-barang aku sama Dhila yang ketinggalan" setelah (namakamu) beranjak Dhila kembali bertanya-tanya pada Iqbaal , ayahnya ini
"bunda mirip kan sama aku yah ?"
"sedikit , bunda kan cantik , kamu cantiknya sedkit"
"ihh ayahhh "
Hubungan yang baik antara Ayah dan Anaknya
~~~
"belajar yang rajin ya sayang , jangan nakal disekolah" nasehat Iqbaal saat mengantar Dhila bersekolah
"sip ayah , nanti Dhila siapa yang jemput ?"
"ayah , yaudah buruan masuk kesekolah "
setelah salim dan cipikacipiki , Dhila turun dan masuk kesekolah
dan Iqbaal cusss kerumahnya untuk menemani Istri tercintanya
"Bundaaaaaa " Iqbaal
berjalan kearah kamar , menacarimu sambil bersenandung kecil
"apa sih teriak-teriak " ucapmu sambil menyisir rambutmu
"wahh ada ibu hamil yang baru mandi , cantik , harum pengen cium deh" Iqbaal mendekat kearahmu yang duduk dimeja rias
mengecup lembut lehermu , menyebabkn kamu merasa kegelian
"jangan mulai " tuturmu sambil berdiri dan menghadap Iqbaal
"hehehe abisnya kamu cantik banget "
"gombal "
.......... . . . NEXT ⇨

KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife
Romance~~~ BRAAK Suara itu berasal dari raport Dhila yang dibanting oleh ayahnya "Iqbaal D Ramadhan" "Jelek banget nilainya , waktu kelas 2 semester 2 Dhila juara 1 , sekarang udah kelas 3 , malah rangking 7 , Ayah kecewa , nilai Dhila jelek , Ayah bakalan...