"Apa?"
.
.
.
.
.
.
."Apa?" Teriak yoongi saat jimin selesai mengatakan apa yang yoongi ingin hindari.
"Kita harus membuatnya yoongi... kita harus melakukan itu." Balas jimin dengan wajahnya yang memerah.
"APA KAU GILA?" Bentak yoongi sambil memasang wajah sangarnya ia melihat jimin langsung ke matanya yang membuat jimin menjadi takut.
"Kau mau aku dibunuh oleh Jin-hyung? Apa kau tidak memikirkan keselamatanku?" Lanjut yoongi dengan suara yang lebih halus.
Jimin hanya bisa menundukkan kepalanya dan bermain dengan jarinya, sebelumnya ia pernah beberapa kali melihat yoongi marah kepadanya tapi tidak sampai membentaknya.
"Tapikan itu hanya kegiatan membuat anak" balas jimin dengan suara yang sangat kecil agar yoongi tidak mendengarnya, tetapi Tuhan berkwhendak lain yoongi mendengarnya
"Hanya katamu? Kau tahu jika ingin membuat anak kita harus melakukan sex dan jika kita melakukan sex aku tidak bisa berhenti begitu saja dan kau akan sangat kesakitan dan jika kau kesakitan sedikit saja maka jin-hyung akan membunuhku" kata yoongi sambil kembali duduk di sofa tetapi jimin masih berdiri.
" tapi kita tidak perlu memberitahunya kalau kita melakukan itu dan kalau kita ingin memberitahukannya kita bilang saja kalau aku tidak menangis dan kesakitan tetapi aku sangat menikmatinya tanpa rasa sakit sama sekali." Jawab jimin sambil tersenyum dan wajahnya sudah sangat merah semerah buah tomat.
"Kita memang bisa menyembunyikannya disaat itu tapi disaat kau hamil dan akan melahirkan itu dipastikan akan sakit"
" tapi aku menginginkan..."
"Jimin berhentia aku tidak akan mengizinkanmu jika kau ingin mempunyai seorang bayi maka adopsilah" jawab yoongi merasa kesal.
"Maaf." Kata jimin.
Suasana menjadi sepi tidak ada yang mengeluarkan satu katapun yang ada hanya yoongi yang memejamkan matanya sambil bersandar di sofa dan jimin yang berdiri sambil menunduk.
Akhirnya jimin yang memutuskan untuk berbicara. " aku akan tidur" kata jimin pergi ke kamar mereka,beberapa saat kemudian yoongi juga menuju kamar untuk tidur.
Saat yoongi masuk kamar ia melihat jimin sudah berganti baju menjadi piyama tidur berwarna putih. Yoongi memutiskan untuk mengganti bajunya juga, setelah itu ia melihat jimin tidur menghadap langit-langit tetapi ketika yoongi tidur dikasur jimin langsung membelakangi yoongi.
"Jiminnie"
Tidak ada jawaban dari jimin
"Baby"
Masih tidak ada jawaban."Jimin"
"Jangan bicara padaku lagi. Kau tidak ingin menyakiti aku kan ? Jadi berhenti bicara padaku mulai sekarang"
"Apa? Hanya karena aku tidak mengizinkanmu mempunyai anak kau jadi menghiraukanku?"
"Baiklah jika kau mau aku tidak berbicara padamu"
Malam itu terasa aneh bagi mereka berdua biasanya mereka akan saling berdekatan dan saling mengucapkan selamat malam tetapi sepertinya tidak untuk malam ini.
-----------------------------------------
Maaf jika ada banyak typo dan kata yang tidak jelas, ini adalah cerita pertama saya jadi harap dimaklumi ^_^