"Hiks.."
"Yak jimin tidak perlu menangis begitu kita bisa membuatnya lagi ok" kata yoongi sambil tersenyum dan memeluk jimin walaupun terlihat biasa saja di dalam hati yoongi sebenarnya sedang menangis.
"Hiks.. Hiks..Hiks.." jimin semakin melesakkan kepalanya ke dada yoongi
"Ayolah jangan menangis ayo kita ke rumah jin hyung saja" ajak yoongi yang di jawab dengan anggukkan oleh jimin.
Selama di mobil jimin hanya menatap keluar dan yoongi yang sedang menyetir sesekali menatap khawatir orang yang berstatus istrinya(suaminya) itu.
.
.
.
.
.
.
.
"Wah kalian datang kebetulan kami sedang berkumpul ayo masuk" seru namjoon yang membuka pintu untuk yoongi dan jimin .kenapa namjoon yang membuka pintu padahal mereka kerumah jin adalah para sahabat mereka itu sedang merayakan hari jadi pernikahan namjin yang ke dua jadilah pasangan itu membuat pesta."Hei jiminie kau kenapa kenapa kau dari tadi seperti orang yang tidak punya tujuan hidup?" Itu adalah hoseok yang sedari tadi memperhatikan jimin yang tidak bergerak dg pandangan kosong sejak duduk di sofa
"Jimin dan aku gagal mempunyai seorang anak"
"MWOOO!!!!" Semua orang termasuk jimin melihat kearah yoongi dan selanjutnya semua orang di situ menatap ke arah jimin yang juga kaget berbeda dari yamg seharusnya tapi lama kelamaan pundaknya bergetar dan perlahan memegang perutnya.
'Apa aku salah bicara?' Batin yoongi
'Oh tidak jngan menangis' batin semua orang kecuali yoongi dan jimin.
"HUWAAAA AEGYA AYAHMU TIDAK MENGAKUIMU" tangis jimin dengan tangan sambil menggosok perutnya sendiri.
"Mwo? Jadi kau hamil?" Tanya yoongi yang dibalas tatapan datar oleh semua orang.
"Yak hyung jadi kau tidak senang kalau aku hamil? Hiks..hiks..hiks.."
"Yak bantet tentu saja aku senang. Tapi kau setelah keluar dari kamar mandi langsung menangis jadi mana kutahu kau berhasil 'DUNG'" kata yoongi tanpa jeda sam bil memperagakan kata DUNG di depan perutnya.
"HUUUUWWAAAAA" itu jimin yang makin menangis keras.
"Yak kenapa kau malah tambah menangis eoh?" Tanya yoongi bingung karena jimin menangis meraung-raung.
"Hyung jangan bilang bantet. Nanti kalau anak kita bantet seperti hyung bagaimana? Akukan mau anak kita tinggi sepertiku" kata jimin sambil memperagakan kata tinggi dan bantet dengan tangannya.
'Anak ini tidak sadar diri' batin semua orang sambil ber facepalm ria
"Baiklah jadi apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanmu dan agar anakku bisa 'tinggi' seperti katamu" tanya yoongi lembut
"Apa saja?" Tanya jimin
"Apa saja"
"Benarkah?" Tanya jimin lagi yang dibalas anggukkan dari yoongi.
"Baiklah kalau begitu carikan eskrim vanila rasa sambel terasi-"
"Yak mana ad-"
"Tunggu aku belum selesai bicara" potong jimin sambil mengangkat tangannya tanda sinyal berhenti
"Lalu kau makan didalam air di kolam renang jin hyung tanpa memakai pakaian pada jam 12 malam tepat nanti dan kau harus memvidiokan itu"
"MWO!!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai ketemu lagi!
Maaf ya kelamaan update karena wattpad sialan author yang sering error -_-
Tapi gak papa yang penting author masih bosa update >_< hehe. Makasih atas responnya melalui vote atau comment dan juga para reader yang gak ninggalin jejak gak papa author masih berbaik hati. Tapi lain kali tolong tinggalin jejak ya ^_^