Keesokan harinya Yoongi terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Jimin di sebelahnya. Ia memutuskan untuk mandi dan melanjutkan pekerjaannya menulis lagu. Ya, Yoongi bekerja sebagai seorang composer lagu untuk menghidupi dirinya dan juga jimin berkat kerjanya yang baik Yoongi dapat membeli apartemen mewah yang sekarang ia dan jimin tempati.
Gubrak
Yoongi yang baru selesai memakai baju langsung panik dan lari ke arah dapur. Saat sampai di dapur yoongi melihat jimin yang sedang menggosok pantatnya akibat jatuh dari kursi.
"Dasar bodoh" kata yoongi sambil memberi bantuan kepada jimin agar dapat berdiri.
Tetapi jimin malah menolak pertolongan dari yoongi dan berdiri sendiri. Yoongi terlihat kesal akibat tingkah laku istrinya tersebut, karena geram yoongi langsung pergi ke ruang studio untuk melanjutkan pekerjaannya lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah 3 hari mereka saling menghiraukan satu sama lain dan sekarang yoongi sudah menyelesaikan lagunya dia keluar dari studio dan mendengar bel pintu apartemen mereka berbunyi.TING TONG TING TONG
Jimin langsung berlari dari kamar dan membuka pintu apartemen mereka.
"Hosoek hyung" teriak jimin sambil memeluk hosoek dan mengajaknya masuk kedalam.
" Jiminnie kau makin ceria saja" kata hosoek yang hanya dibalas dengan senyuman oleh jimin.
"Dimana yoongi hyung?" Sambung hosoek.
"Siapa dia? Aku sepertinya tidak tahu orang itu" kta jimin seperti orang tak berdosa. Hosoek yang berada didepan jimin menjadi bingung dan yoongi yang mendengar itu dari kejauhan sangat kesal karena perkataan istrinya itu.
"Ooh....maksud hyung itu yoongi hyung yang hanya mementingkan diri sendiri dan alat-alat studionya itu ya. Aku baru ingat" kata jimin sambil bergaya seperti seseorang yang sedang mengingat sesuatu.
"Kau ada masalah apa sama yoongi hyung?" Tanya hosoek yang bingung melihat sahabatnya seperi itu.
Jimin hanya menggelengkan kepala dan tersenyum. Di kejauhan yoongi yang sedang mendengar dari jauh menahan amarahnya.
Setelah beberapa jam jimin dan hosoek mengobrol hoseok akhirnya pamit pulang karena ada urusan.
Jimin duduk di sofa setelah mengantar hosoek pulang sampai di lobby apartemen, yoongi datang kearahnya dan langsung menarik jimin kedalam kamar.
Sesampai ia didalam kamar yoongi langsung mendorong jimin kekasur dan mengunci pintunya.
Jimin yang melihat yoongi mengunci pintu dan membuka ikat pinggangnya langsung bingung, ia tidak tahu harus melakukan apa sebagian dari dirinya ketakutan kalau apa yang akan ia jalani ini akan sakit dan sebagian dari dirinya yang lain menginginkannya.
"Apa kau tahu jimin kau melakukan kesalahan yang sangat besar" kata yoongi sambil melepas celana dan bajunya meninggalkan ia hanya mengenakan boxernya saja.
"Hyuung"
"Kau tahu mungkin setelah ini kau akan mengingatku karena aku akan menjadi ayah dari anak-anak kita" kata yoongi sambil menindih tubuh jimin dengan posisi yoongi diatas.
"Mungkin akua akan dibunuh oleh Jin hyung" kata yoongi berbisik ke telinga jimin.
"Tapi siapa peduli bukan jadi kau mau kita melakukan berapa ronde?..... Honey?" Bisik yoongi yang membuat seluruh badan jimin bergetar.
"Hyuung..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai maaf kalau updatenya lama ^^ untuk chapter selanjutnya bagi yang masih 18 tahun kebawah sebaiknya melwati chapter selanjutnya.Maaf kalau banyak typo dan bahasa yang tidak jelas harap maklum^_^.
