Part 4

3K 162 2
                                    

"Hyuuung..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hyuuung jaanganh ...aahhh" desah jimin karena suga mulai menjilat, menghisap, dan menggigit kecil tengkuk lehernya.

"Hyungh-ah janganh aku mohon..aaahhhh.. hen..ahh.hen mmmhhhh"
Kata-kata jimin terpotong karena yoongi mencium dirinya. Ciuman panas itu bertahan sampai jimin mendorong tubuh yoongi menjauh karena ia kehabisan nafas.

Nafas jimin terengah-engah membuat lawan mainnya menimbulkan senyum kemenangan dari bibirnya.

"Kau yang bilang kita HARUS membuatnya bukan? Sekarang karena kau tidak menjawab pertanyaanku tadi, aku sudah memutuskan akan menjalani lima ronde bagaimana?" Bisik yoongi sambil menempelkan bibirnya pada telinga jimin yang membuat jimin langsung terangsang.

"Apa kau bil...."

KREEEK

kata-kata jimin harus terpotong lagi karena yoongi merobek kaus jimin dan langsung melepaskan celana dan juga boxer jimin.

Yoongi mulai melepas boxernya dan memperlihatkan juniornya yang sudah sangat tegang.

Jimin yang melihatnya langsung memerah dan menutupi wajahnya.

"Ku mohon jangan menutupi wajah malaikat itu sayang" kata suga sambil menarik tangan jimin dan melingkarkannya di lehernya.
Kemudian suga melebarkan kaki jimin dan

"Aaaahhhhh......aaahhhh.hyunaaaaahhhhhh"

Suga langsung menusuk lubang perawan jimin dan langsumg bergerak tanpa mempersiapkan lubang itu.

"Maafkan aku jiminnie ngghh aku tidak bisa tahanhh dan aku juga harus mengnggghhhh hukummu oohhhh astaga holemu aaahhhh.."
Yoongi mempercepat gerakannya dan jimin mulai mengeluarkan air mata karena kesakitan dan tidak bertahan lama karena menjadi nikmat.

"Hyunghhhh akuhhhh aahhh astagahhhhh ngghhhh ahhh sampaihhh ahhhh"

"Bersama-sama sayang"

Dengan itu mereka berdua mengelurkan cairan sperma bersamaan. Jimin langsung lemas sementara yoongi hanya tersenyum

"Sayang kau tahu..."
Jimin melihat yoongi denan tatapan bingung.

"Kita hanya baru melakukan satu ronde masih ada 4 ronde lagi yang menunggu" kata yoongi sambil tersenyum.

"APA??"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan paginya yoongi bangun duluan dan jimin masih tertidur. Tempat tidur mereka sangt berantakan dan bayangn yoongi dan jimin yang terlihat dari kaca pun sama berantakannya. Mereka menjalankan tujuh ronde semalam yang terhenti karena jimin yang tiba-tiba tertidur saat melakukannya.

"Jiminnie" yoongi memmbangunkan jimin dan untungnya sang istri langsung merespon dengan membuka sebelah matanya.

Yoongi tersenyum. Tetapi saat jimin mencoba untuk duduk di kasur ia merasa sakit yang luar biasa danlangsung mempoutkan bibirnya. Yoongi yang melihat itu langsung tertawa. Dan jimin tambah marah dan membalikkan tubuhnya.

"Hei maafkan aku kau pasti kelelahan iyakan? Tapi apa aku tahu jika nanti kau hamil pasti aku yang kurang tidur" kata yoongi sambil memeluk tubuh jimin dari belakang.

Jimin yang tahu maksud yoongi langsung berbalik dan tersenyum .

"Hyung ayo kita mandi aku merasa lengket" kata jimin sambil melebarkan tangannya seperti anak yang ingin di gendong.

"Apa ini kau ingin di gendong? Jimin kan sudah besar jadi bisa berjalan sendiri iyakan?" Goda yoongi.

Jimin mempoutkan bibirnya lagi dan mencoba berdiri.
"Ya sudah aku memang sudah besar. Jadi karena aku sudah besar aku akan bilang pada hosoek hyung untuk menjadi ayah dari anakku" kata jimin mencoba berjalan tapi sambil tertatih.

Yoongi yang mendengar itu langsung menggendong jimin ala bride style dan menuju ke kamar mandi.

Dikamar mandi mereka tidak melakukan apa-apa selain berendam bersama.

Setelah selesai mandi dan berpakaian yoongi membantu jimin berpakaian. Tetapi

Ting tong Ting tong

Keduanya saling bertukar pandangan dan jimin langsung melebarkan matanya.

"Hyung aku lupa kalau jin hyung dan lainnya akan datang" kata jimin.

"Apa katamu?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hai maaf ya kalau updatenya lama soalnya banyak tugas dari sekolah^^. Besok akan di update lagi tungguin ya ^_^

Maaf kalau banyak typo dan kata yang tidak jelas.

Baby ? // A YoonMin FanFicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang