Ahh, Kak Boby

54.1K 217 18
                                    

Warning 18+

~~~

Aku mencintai kakak kandungku sendiri, konyol bukan? Ya, cinta memang konyol dan tidak masuk akal..
Aku tidak tahu mengapa aku bisa mencintai kak Boby..
Boby Chaesar, kakak tampan yang aku miliki. Lelaki idola semua wanita, termasuk aku sangat mengidolakannya...

Mengapa dia harus menjadi kakakku..
Membuat hubungan ini terbatasi..
Diam-diam, aku dan kak Boby menjalin sebuah hubungan rahasia yang tak diketahui oleh siapapun, termasuk Mama dan Papa..
Hanya aku, kak Boby dan Tuhan-lah yang mengetahui hubungan ini...

~~~

Shania Pov

Namaku Shania Junianatha, gadis kelas XII IPS-2. Hari ini aku sedang bersiap untuk melakukan rutinitas keseharianku. Aku sedang berdiri di depan kaca, menilai apakah penampilanku sudah rapi..

Kurasa penampilanku sudah rapi, tapi masih ada yang kurang..

"Apa ya yang kurang..hmm.." aku menggumam sambil berpikir apa yang kurang dari penampilanku.

Ah iya, bando! Bando pemberian kak Boby tempo hari lalu, bando kesukaan kak Boby. Kak Boby terlihat sangat senang ketika aku memakainya.

Aku segera membuka laci meja riasku, mencari bando pemberian kak Boby...
Ini dia ketemu! Segera aku memakainya, dan penampilanku sudah terlihat sempurna di mata kakakku.

Oh iya, kalian belum aku perkenalkan dengan kakakku yang tampan ya? Baiklah akan aku perkenalkan.
Kak Boby Chaesar, kakak tampan yang aku miliki. Memiliki lesung pipi ketika ia sedang tersenyum, hidung yang mancung dan mata sipit tapi tajam seperti elang. Sempurna bukan?

Diam-diam aku mencintai kak Boby, entah mengapa aku bisa mencintainya.. Aku selalu cemburu ketika melihat kak Boby bersama gadis lain, selalu merengek seperti anak kecil ketika permintaanku tidak dituruti olehnya.

Sakit rasanya memendam perasaan ini selama bertahun-tahun. Was-was kalau kak Boby dekat dengan gadis lain, khawatir kalau kak Boby memiliki pacar. Aku tidak ingin kak Boby meninggalkanku.. Aku tidak bisa hidup tanpa dia. Kak Boby tidak boleh mengetahui perasaanku padanya! Aku takut dia akan marah dan meninggalkanku. Biar aku dan Tuhan yang mengetahui perasaan ini, tak akan kubiarkan orang lain mengetahuinya.

"Shania.." tiba-tiba ada yang memanggilku. Suara ini..suara laki-laki yang sangat aku cintai.

Tiba-tiba kak Boby memelukku dari belakang, menciumi rambutku. Dalam diam aku tersenyum. Tangannya melingkar di perutku, tanganku memegang tangannya. Kalian tahu apa yang aku rasakan sekarang? Senang, itulah yang aku rasakan sekarang. Detak jantungku berdetak dengan sangat cepat. Mataku terpejam menikmati ciuman kak Boby di rambutku.

"Shampomu selalu membuatku ingin terus menciumi rambutmu.." katanya masih betah menciumi rambutku.

Aku tersadar, dan cepat-cepat melepaskan pelukannya. Aku tidak mau Mama dan Papa tahu apa yang dilakukan kak Boby kepadaku. Tapi, tangannya semakin erat memeluk perutku. Sekuat tenaga aku mencoba melepaskan pelukan kak Boby, tapi percuma, kak Boby terlalu kuat.

"Kak..udah dong, lepasin, aku takut kalau Mama sama Papa tahu kak. Please, lepasin." aku memberontak.

"Gak akan Shan, pintunya tadi udah aku kunci." ucapnya santai.

"Kak Boby! Tau ah aku marah sama kak Boby!" aku pura-pura marah dan ngambek kepada kak Boby.

Lalu, dia melepaskan pelukannya. Jurus yang ampuh untuk meluluhkan hati kak Boby. Haha.

"Yah, jangan marah dong. Ya udah, kakak minta maaf ya. Dimaafin kan?" ucapnya dengan tatapan memohon. Pandangan kami bertemu melalui pantulan kaca.

RandomWhere stories live. Discover now