Sensei

17.6K 104 38
                                    

Warning!
18+!

Aku menganggumi guru Sejarah ku. Aku sangat menyukai cara dia mengajar, menyukai dia saat tersenyum, aku akui senyuman nya sangat manis sekali.

Dan suatu ketika, aku melakukan hal gila dengan nya. Rasa nya seperti melayang ke langit ketujuh.

~~~

Shania POV

Pernahkah kau kagum dengan gurumu sendiri? Bukan, bukan hanya kagum tapi melainkan suka. Iya suka.

Aku menyukai Pak Boby dari pertama kali ia mengajar di kelasku. Guru Sejarah yang menurutku paling tampan diantara guru-guru lain nya. Senyum nya manis, ganteng dan juga sangat cerdas.

Kadang kami saling bertatapan mata, dan aku kadang selalu menunduk ketika ditatap oleh nya. Aku tidak mampu menatap bola mata kehitaman nya dan matanya yang tajam seperti elang.

Oh iya, perkenalkan namaku Shania Junianatha. Panggil saja Shania. Aku saat ini duduk di bangku kelas XIII. IPS 1.

Saat ini aku sedang membaca-baca buku Sejarah yang aku pinjam di perpustakaan. Entahlah, sekarang aku menjadi suka pelajaran Sejarah sejak Pak Boby yang mengajar.

Bangku pojok nomor satu dekat dengan pintu, itu adalah letak mejaku. Menurutku itu spot yang tepat untuk bisa menyerap pelajaran.

Tiba-tiba Pak Boby masuk ke dalam kelas, spontan semua murid yang belum duduk di bangku nya kembali duduk di bangku nya masing-masing.

"Loh kok Pak Boby masuk sini? Kan ga ada pelajaran nya Pak Boby." ucap teman sebangku ku, Nabilah.

Pak Boby hanya tersenyum. Manis itu lah yang aku lihat. Aku begitu kagum dengan makhluk ciptaan Tuhan yang berada di depanku saat ini.

"Saya hanya ingin memanggil Shania Junianatha." ucap Pak Boby memandangku.

DEG

Kenapa Pak Boby memanggilku? Apakah kemarin ulangan sejarahku tidak tuntas.
Tapi aku rasa, nilai sejarahku bagus deh. Tapi kenapa ya Pak Boby memanggilku.

"Saya Shania pak. Ada apa ya?" ucap ku berdiri.

Pak Boby membenarkan letak kacamata nya. Lalu tersenyum memandangku. Aku menunduk, aku tidak mampu memandang tatapan mata nya.

"Shania, bisa ikut ke ruangan saya?" ucap Pak Boby lembut.

Hatiku berdebar saat ia memintaku untuk ke ruangan nya. Ingin rasa nya aku ikut ke ruangan nya. Tapi pelajaran jam pertama sudah hampir dimulai.

"Tapi Pak, pelajaran jam pertama mau dimulai." ucapku.

"Aku sudah ijin dengan wali kelas dan guru yang mengajar di jam pertama." tiba-tiba tanganku dipegang oleh nya, dan ia menggandeng tanganku.

Aku menengok ke belakang, teman-temanku menganga. Dan dapat kulihat raut wajah patah hati dan iri dari teman-temanku yang perempuan. Teman-teman perempuan di kelasku memang semua menyukai Pak Boby, sama seperti ku juga.

Di perjalanan, Pak Boby masih setia menggenggam tanganku. Belum dilepaskan oleh nya. Lalu sesampai nya di depan ruang guru ia mulai melepas genggaman tangan nya.

RandomWhere stories live. Discover now