Awal yang aneh

197 8 0
                                    

"Aduh! Alya! Kamu nih! Jangan gitu dong ah! Ngeselin banget sih lu nyet!" Tuturku dengan nada kesal. "Hihii, itu balasanku kepada kamu karena dirimu tidak mentraktir aku sewaktu kita jalan-jalan kemarin." jawabnya sambil nada sok dramatis dan gayanya sok girly, padahal sebenarnya karakter nya gak kayak gitu. "Aaelah, sensi banget sih jadi orang. Itu kan karena gue gak bawa ATM, makanya gue cuman bawa uang seadanya." balasku sambil sedikit tertawa. "Iyadeh iya gembrot!" Katanya sambil menjulurkan lidahnya yang berarti mengejek. "Sialan tandon instan lu!" Sahutku sambil sedikit tertawa.

TING TONG TING TONG

*bel masuk sekolah berbunyi*

Oh iya gue lupa ngasi tau ke lo semua. Ini hari pertama MOS, dan yah kalian tau sendiri kan kalo MOS itu gimana? Yap mengerikan.

*semua siswa kelas 1 harus ke lapangan untuk apel*

Gedubrak!

"Aduh! Lo kalo jalan liat-liat dong! Ada mata gak sih?!" Tutur gue sambil membersihkan baju gue yang sedikit kotor karena jatuh di tabrak oleh salah satu siswa di sekolah itu juga. Eits wait, kok dia make jas OSIS sih? Berarti dia kakak OSIS dong? Mati gue baru hari pertama udah marah marah sama kakak OSIS?!

Gimana reputasi gue nanti?

Gue hari pertama sudah marah marah sama kakak OSIS, gimana para OSIS gak suka ngeliat gue coba?

Mampus gue, gue pasti bakal di-cap junior yang gak sopan nih sama kakak OSIS. Gimana dong?

Pikiran-pikiran negatif pun langsung memenuhi otak gue.

"Aduh kak, maaf yah. Tadi secara spontan aja kok Alexa marah-marah nya. Plis jangan marah. Ini masih hari pertama, Alexa gak mau buat masalah. Apalagi sama kakak OSIS." Tuturku malu. "Oh iya, gapapa kok. Tadi juga gue yang salah. Jalan gak liat liat. Gapapa kan tadi? Ada yang luka gak?" Tanya-nya. "Iya, gapapa kok. Gaada yang luka." Sahutku. "By the way, nama lo Alexa ya?" Tanya-nya. "Iya, nama panjangnya Alexa Aleeya Nathania. Nama kakak siapa?" Tanya gue. "Oh iya, perkenalkan nama kakak Yogi. Nama panjangnya Yogi Nathan Putra. Salam kenal yah." sahutnya sambil menunjukkan senyum nya ke gue. "Iya kak salam kenal yah, yauda deh Alexa baris dulu yah." Sahutku. "Iya." Sahutnya singkat. Gue pun berjalan ke arah barisan gue. "Eh, Alexa tunggu!" Tiba-tiba Kak Yogi pun berteriak seraya memanggil gue. "Ya ada apa?" sahut gue. "Alexa masuk di kelompok berapa?" Tanya-nya. "Kelompok 3 kak. Kenapa?" Sahutku. "Oh oke, gapapa kok. Cuman nanyak aja. Oke dadahhh." Sahutnya dengan ekspresi senang, yap dari situ sudah ketebak kalo dia orangnya friendly.

*Selesai Apel*

"Nyet, bagi goceng dong." kata Alya sambil menunjukkan muka memelas yang sebenernya malah kayak ngeden. "Ogah ah! Enak aje lu! Mending gue pake buat beli Pop Ice. Weeekkk hahahaha." Sahutku sambil memamerkan selembaran uang Rp. 5.000,00. "Dasar pelit lu mah." Sahutnya dengan nada kecewa.

TOK TOK TOK

"Permisi, di sini kelasnya Kelompok 3?" Tanya seorang kakak OSIS yang ternyata Kak Yogi sambil menunjukkan wajah tampannya, tak heran jika hampir satu sekolah suka sama dia. Serentak semua menjawab "Iya, betul sekali!". "Di sini kakak mencari salah satu siswi bernama Alexa Aleeya Nathania. Yang merasa namanya saya sebut tadi, silahkan berdiri dan ikut saya." katanya. Pada saat itu memang sedang jam istirahat.

Mampus gue, ini pasti mau ke ruang kepala sekolah. Aduh, gue harus segera minta maaf ke Kak Yogi nih atas kejadian tadi.

"Kak Yogi. Alexa minta maaf yah. Alexa beneran refleks kok tadi marah marah nya ke Kak Yogi. Plis jangan masukin Alexa ke ruang kepala sekolah." Mohon ku. "Hahahahaha. Siapa juga yang mau masukin ke ruang kepala sekolah?" Katanya sambil tertawa. "Lah memangnya sekarang mau kemana?" Tanyaku. "Yah memangnya gak boleh senior ngajak jalan junior pas waktu istirahat?" Sahutnya sambil senyum malu-malu. "Ehh hehe iya gapapa kok hihi." Kataku. "Mau gue traktir makan bakso?" Tawarnya. "Eh gausah, gapapa kok. Alexa bawa uang sendiri." Kataku. "Ih gapapa kok. Kak Yogi lagi goodmood sekarang, jadi lagi pengen nraktir adek kelas cantik. Eh ups!" Sahutnya sambil malu-malu. Mampus gue keceplosan argh. "Hah? Apa kak?" Tanya gue karena gak terlalu jelas dengar apa yang Kak Yogi bilang pas kata-kata terakhir. "Eh gapapa kok." Sahutnya. "Yaudah dehh." Kataku.

Never Know This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang