Gress itu bisa

50 10 2
                                    

Pria dengan tudung hitam itu mulai memasuki rumah ku dengan sopan. Ia mulai melangkahkan kaki nya mendekati ku. Kini tangan ku mulai dingin. Yang kubayangkan adalah sebuah kejutan. Aku berharap Charlist memeberiku kejutan.

Kini ia berada tepat di depan ku. Mendongakkan wajahnya.

Orang dengan wajah sangat putih dan kantung mata gelap. Ya, ia menatapku. Menatapku penuh kebencian. Menurutku ini bukan kejutan Charlist.

Aku sangat takut. Sangat takut, ia menyeramkan. Seperti mahluk asing yang menyerupai manusia. Dan sebuah tanda di kepalanya yang berwarna hitam.

Dan kukunya sangat tajam.

"Siapa kamu.!"

Orang itu hanya menatapku penuh kebencian. Sedangkan Ara hanya bersembunyi di belakangku.

"Aku hanya ingin melihat takdir Charlist. Sudah lama aku tak bertemu dengannya. Dimana dia? Kau pasti tau. Katakan, dimana dia?"

"Aku nggak tau dimana dia. Apa maksudmu tentang takdir Charlist!"

"Hmm.. dia akan menceritakan padamu. Tunggu saja. Dia benar benar meninggalkanmu rupanya. Tapi percayalah dia akan kembali. Dia tak kan melakukan kesalahan besar untuk yang ke dua kali dalam hidupnya."

"Siapa kamu!"

"Aku? Kau akan tau saat ajal menjemputmu. Saat itu juga kau akan mengenalku."

Mahluk itu hilang di sertai kepulan asap.

Sungguh, saat ini aku merasa gila, benar benar gila. Dimulai dari kepergian Charlist. Lalu halusinasiku, dan mahluk itu.


Ara POV

Baru kali ini aku merasakan hal aneh bersama Gress. Baru kali ini aku mengalami hal yang mengusik ketentraman.

Aku menutup pintu dan jendela, dengan segera aku mengantar Gress ke kamar nya. Aku yakin dia sangat kaget dengan mahluk itu.

Lama lama aku kasihan pada Gress. Jika dia terus terusan mengalami hal semacam ini, aku yakin mentalnya dapat terganggu.

Kini Gress sudah terlelap dalam tidurnya. Aku turun untuk menonton tv.

Hatiku tak tenang, aku takut jika terjadi sesuatu yang lebih buruk pada Gress.

~~~00.00

Tiba tiba Gress berteriak sekeras kerasnya. Ia berteriak, menangis histeris.

Entah apa yang terjadi, aku berlari menemuinya dikamar atas.

"Gress..bangun .bangun Gress!"

Kubangunkan Gress, nampaknya ia mengalami mimpi buruk.

Hh...hh..h...

Keringat nya bercurcuran. Mata nya nampak sembab. Ia pucat.

"Gresss... tenang aku disini. Nemenin kamu kok."

Kataku seraya mengambilkam Gress minum.

"Ara.!Mahluk itu mengajak ku pergi."

"Pelan Gress. Ceritakan dengan tenang.!"

"Mahluk itu Ra... dia mengajak ku menuju kematian. Dia bilang aku akan bertemu Charlist di sana, dikematian. Dia memaksaku. Aku bersikeras untuk melepaskan diri. Hingga akhirnya mahluk itu mendatangkan temannya."

My DEATH STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang