My DEATH STAR

Bayangan nya

Semua menjadi gelap.

Sedikit demi sedikit tubuhku terjatuh. Dan aku kehilangan semuanya.

Author POV

Gress terjatuh. Ia pingsan, kesadaran nya mulai hilang.

Berjam jam kemudian. Polisi hutan menemukan Gress yang tergeletak di dekat jurang. Mereka membawa Gress ke rumah sakit terdekat.

"Dok.. nampak nya pasien mengalami depresi berat."

"Segera ambilkan alat alat ku. Kondisinya memburuk."

Percakapan dokter dan suster itu terdengar nyaring di telinga Gress. Gress dapat mendengar suara suara yang ada di sekitarnya.

Suara suara alat milik dokter itu terdengar bagaikan musik yang terus diputar. Tiada henti nya mereka merawat mengotak atik nya.

4 hari kemudian suara suara itu berhenti. Suara suara itu menghilang.

Gress POV

Kini aku bisa membuka mataku. Tuhan, bantu aku, bantu aku.

"Buka mata mu Gress. Bukalah, demi aku."

Suara itu menggema di telinga ku. Seseorang menyuruhku bangun dari keadaan ini.

"Bangun Gress...!!"

Suara itu mengagetkan ku. Aku tetbangun.

Tak ada satu pun orang di ruangan serba putih ini. Hanya aku. Siapa yang membangunkanku. Siapa?

Menghela nafas panjang. Ya, hanya itu yang bisa kulakukan sekarang.

Aku melihat bayangan di jendela. Itu seprti ada orang yang melihatku dari luar jendela. Aku seperti mengenal nya. Tapi, siapa dia?

Dia melambaikan tangan nya pada ku. Wajahnya nampak sangat bersedih.

Tok.tok.tok.tok..

Seseorang mengetuk pintuku. Bayangan di jendela itu pun hilang.

"Masuk lah.."

"Rupanya kamu sudah bangun.. semoga lekas sembuh ya."

Ucap pria dengan pakaian pasien.

"Aku kemarin melihat mu. Polisi hutan yang membawamu."

".."

"Oh iya. Aku hampir lupa. Nama ku Adam."

"Hmm. Aku Gress."

"Ada apa dengan mu, kenapa polisi hutan yang membawamu?"

"Entahlah. Cerita itu nggak penting. Pergilah.! Aku mau istirahat."

"Eh nona manis. Apa km tau es?"

Aku memiringkan kepalaku untuk mencerna kata kata nya.

"Nona manis. Jangan bersikap kaku. Kamu ini sedingin es."

"Aku.. aku hanya merasa hancur."