A Truth

102 13 1
                                    

Steven POV

"Gary.....! Lo jadi ikut gue gak ??" teriak gue.

"Eh..!! bentaaaaaar..!!"

"Kebiasaan deh, ngaret."

Bruk !

"Udah! Let's go !" kata Gary.

"Hengh.. lo lama banget deh. Udah mau sore nih!"

"Maaf... Cepetan jalan."

Oke, sekarang gue dan Gary mutusin buat ngintrogasi Krysan dkk. Kepo mulu gue kalo gak cepet cepet tahu kebenarannya.

Steven POV End

.....

Biip! Biip!

"Eh, siapa sih?" tanya Zuyi.

"Gak tau. Bukain dah." bales Sasha.

"Eh! lo siapa?" tanya Zuyi.

"Gue Steven. Ini Gary." balas Steven.

"Lo Zuyi kan ??" tanya Gary.

"Iya, napa?" awab Zuyi cuek.

"Ya ampun, gue ngefans banget ama lo. Lo itu first look gue, sumpah! Gue langsung suka sama lo pas lo mau jemput si, si, oiya, Krysan.!" kata Gary panjang lebar.

"Eh, iya deh." jawab Zuyi. Dia gak tahu harus gimana, karena Gary itu masih asing di mata Zuyi.

"Huh! Tujuan gue kesini mau ketemu sama Krysan. Ada?" tanya Steven.

"Ada kok, masuk masuk."

"Masuk ke hati lo? Mau dong...,, semangat gue!" kata Gary.

"Udah gak usah didengerin." kata Steven sambil bungkam mulut Gary.

......

"Krysaaaaan........" teriak Zuyi.

"Kenapa sih kenapaa...!" bales gue malas. Siapa suruh neriakin gue disaat gue lagi mesra mesraan sama kasur ma guling.

"Dicari tuh!"

"Eh, siapa lo ?" tanya Krysan.

"Gue Steven. Ini Gary. Lo pasti udah kenal Gary. Langsung to the point aja. Gue kesini mau lo nyeritain asal usul lo pindah ke kos ini. Gue ingin kebenaran dari mulut lo." kata Steven.

"Kenapa harus gue? Sedangkan lo bukan siapa siapa gue."

"Ini semua demi lo dan temen temen lo. Gue cuma mau bantuin aja."

"Bantuin apa?"

"Gue bakal bantu kalo lo udah cerita."

"Maksa banget lo."

"Daripada lo mati disini."

Gue langsung kaget sama yang dikatan Stev-iya Steven. Orang asing yang pingin gue cerita semua hal ke dia. Hellaww... ntar awas aja kalo dia ngapa-ngapain gue sama temen gue. Awas aja.

"Oke oke, gue bakal cerita."

*flashback Krysan dkk*

"Ma, jangan tinggalin Krysan... Krysan sendiri, ma. Cukup papa yang tinggalin Krysan, mama jangan..! Ma, bangun ma!"
kata gue, nangis.

Saat itulah saat yang paling buat gue terpuruk. Mama cuman satu-satunya keluarga gue yang masih sama gue. Dan sekarang, beliau sudah tiada. Lengkaplah hidup gue udah. Gue udah gak punya siapa siapa.

Udah 1 tahun gue tinggal sendiri.
Sampai semua kehidupan gue berubah setelah gue ketemu Sasha, Sinbi, Zuyi, dan Yena.

Gue akhirnya mutusin buat tinggal sama mereka. Beda dengan gue, mereka masih punya ortu yang lengkap. Cuman, mereka milih buat tinggal bareng.
Rumah asli gue, gue tinggal. Gue gak ada niatan buat jual. Rumah itu banyak kenangan antara gue sama ortu gue. Walaupun gue tinggal sama temen temen gue, sesekali gue kembali ke rumah buat ngelepas rindu gue.

Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang