Another Truth

99 10 0
                                    

"Hoy! Bangun bangun bangun !!" teriak Sasha.

"Ck! Ngantuk!" balas gue.

"Ini waktunya kuliah, bukan sleeping beauty."

"Hemm... iya gue tau."

"Lo gak inget?"

"Apaan..?"

"Hari ini kan hari terakhir kita kuliah. Habis itu libur panjaaaaaaaangggg....... horeeee...!!"

"OH YA ! KENAPA GUE SAMPE LUPA ??!! YA AMPUN ! AKHIRNYA HARI HARI YANG GUE NANTI TERCAPAI JUGA...!! WOOO!!!"

"Lebay deh San."

"Suka suka gue. Ya udah gue mandi dulu kah."

"Sana sana hush hush!"

Mumpung lagi rajin nih, gue yang mandi dulu, biasanya si Sasha duluan. Gue masih kepikiran deh tentang rencananya Steven. Hrgh... nyusahin doang.

*natap ke atas*

Gudang.

Emang itu gudang? Gudang atas ? Tempat berkas Ziko ? Berkas apa? Warisan? Argghh... Kenapa gue harus kenal Ziko! Kenapa coba hari pertama gue itu harus bermasalah sama Ziko. Dasar tuh cowok. Troublemaker.

Tapi, cowok kayak Ziko termasuk kategori lumayan deh. Bahkan di atasnya lumayan. Jangan sampe deh gue suka sama tuh makhluk. Tapi..

"Dor!"

"Eh ya ampun!! Sinbi....!! Kalo jantung gue copot salah lo ya!"

"Ahh... ogah. Lagian, lo napa sih, dari tadi gue perhatiin ngelamun ke atas sambil ngalungin handuk." tanya Sinbi.

"Hish. Lo kan udah denger ceritanya Steven tentang gudang atas ini. Dia kan bilang di situ tempatnya berkas berkas Ziko. Dan gue kepo itu berkas apa."

"Oh.. inget inget! Kepoan lu."

"Bilang aja lo juga kepo." kata gue.

"Iya sih. Tapi, tenang aja, habis ini semua kampus bakal libur panjang. Dan saatnya We'll be a detective!"

"Sok inggris."

"Emang inggris."

"Hah!? Terserah lo deh. Gue mau mandi."

"Oh, pantesan kayak ada aroma semacam bunga raflesia gitu deh." kata Sinbi lalu kabur.

"Sinbiiiiiiii......!!!!"

***

Kriing.... Kriiing ...

"Bel sudah berbunyi. Sekarang waktunya kalian istirahat. Saya akhiri pertemuan saya kali ini. Terima kasih atas perhatiannya anak-anak." kata Bu Rena, dosen Bahasa Indonesia.

"Sama sama bu."

"Minggir." kata Ziko.

"Ck, sabar dulu napa sih. Orang juga mau berdiri kok." jawab gue.

"Lo lemot."

Dasar cowok.! Sekali ngeluarin kalimat, kalimatnya nusuk banget. Rapuh nih hati lama lama. *alay mode on*

"Kantin yuk!" ajak Brian.

"Eh.. iya deh. Temen temen lo gak ikut ?" tanya gue.

"Ntar ke kantin sendiri. Udah jadi adat deh pokoknya."

"Oh, haha.." ketawa gue jayus banget deh.

Brian POV

"Mau pesan apa ?" tanya Krysan.

Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang