Rooftop kedua : I Can

2.2K 113 9
                                    

Rooftop kedua : I Can

♪ ♪ ♪

I can right when it's wrong.

I can sing just any song.

I can dance I can fly

And touch the rainbow in the sky

I can be your good friend.

I can love you until the end.

♪ ♪ ♪

"Ney... jawab aku!" tatapan mata Niklas yang tajam membuatnya tak bisa berkutik atau sekedar mencari alasan untuk kabur. Pemuda keturunan Bavaria ini sedang dalam mode curiga akut. Mana berani dia berbohong atau berkelak, yang ada selama 24 jam non stop dia akan dihantui pertanyaan mengintimidasi pemuda Jerman-Korea ini.

"Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku, pretty boy?"

"Tentu saja tidak... aku hanya..."

"Niklas!" seseorang berteriak dari belakang mereka. Ketika berbalik, kedua pemuda tampan itu menemukan Jaehyun sedang berlari mendekat. Taeyong tidak bisa berbuat banyak kecuali menatapnya antusias.

"Jaehyun memanggilku? Apa ini mimpi? Oh my God! Dia mendekat? Dia datang kemari? Apa yang harus aku lakukan sekarang?" benaknya kalut hanya untuk menyusun sikap ketika bertatap mata dengan pujaan hatinya. Apalagi saat ini, Jaehyun berlari kearahnya dengan senyum yang terkembang di wajah pria pucat ini. Dia buru-buru sadar dari pikiran kacaunya ketika tangan Jaehyun melambai dan memetik di depan wajahnya.

"Oke Ney, bersikaplah cool dan jangan sampai memalukan dirimu sendiri di depan Jaehyun. You can do it, Hermano. You can do it." Batinnya mencoba bersemangat. Jangan sampai moment langka ini dikacaukan oleh ke gugupannya.

"Ehh? Iya Haas? Ada... apa?" dia bertanya dengan sedikit gugup lantaran manik mata indah Haas menatap langsung miliknya.

Ini keajaiban dunia.

"Aku membutuhkanmu..."

"Untuk?

"Rapat di ruang olahraga bersama Minho Sir Alex?" dia menjawab dengan nada bertanya.

Oh goodness!

"Sekarang yah? Maaf aku lupa. Aku belum mengerjakan tugas jadi aku lupa kalau ada rapat. Rapatnya sekarang yah? aduhh. Maaf!" Jawaban paniknya itu lantas membuat Haas tersenyum tipis.

"Calma, hermano. Calma. Hey, tenanglah lil boy. Rapatnya baru akan dimulai." Haas memegang kedua bahu pemuda manis itu dengan kedua tangan kokohnya. Ingatkan Ney untuk memajang baju yang ia kenakan sekarang di dinding rumahnya sebagai pencapaian terbesar dalam kehidupan SMA nya.

Haas. Kau membuatku meleleh. Jangan tersenyum atau aku akan mati karena kehabisan oksigen!

Pemuda latin ini menggigit bibirnya nerveous. Pipinya pasti sudah bersemu dengan indahnya.

" Jadi sekarang, apa kita bisa ke sana?" tanpa berpikir dua kali, ney mengangguk antusias, menarik tangan Haas dan berjalan ke ruang olahraga.

Another World (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang