Aku memandang keujung tiang bendera. Tanganku dalam posisi menjewer telinga. Kakiku ditekuk satu. Terik matahari membakar semangatku.
Pak Redho botak, semoga tambah botak. Makiku dalam hati.
Setelah aksi kejar-kejaran dengan Pak Redho dan guru BK lainnya, aku dihukum. Gilang tidak ikut dalam hukumanku. Yah diakan sudah mengerjakan pr.
"Bu Ezra jahat banget sih!" umpat seseorang disampingku. Aku menoleh, anak kelas 8-D sepertinya. Kuperhatikan penampilannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Cukup manis, pikirku.
Karena merasa diperhatikan, dia menoleh kepadaku. "Hai! Dihukum juga?" tanyanya berbasa-basi.
Aku memutar bola mata dengan malas. Ganteng tapi otak udang. Udah tau tapi masih nanya. "Ehem." jawabku sembari kembali ke posisi hukuman.
"Pangeran Adji Detora. Dan, lo..?" ia mengulurkan tangannya kepadaku. Aku memerhatikan tangannya. Tanpa membalas ulurannya, aku menjawab dengan penuh kekonyolan.
"Lo gak kenal gue?" dia terkekeh.
"Lo ngerasa terkenal?" lalu tawanya meledak. Aku mencibir malas. Dasar SKSD.
"Jadi, orang terkenal. Nama lo siapa?"
"Tasya."
"Doang?"
"Tiara Anastasya."
"Nama lo cantik. Kayak orangnya." gombalan murahan.
"Gue tau kok, gue cantik. Jadi gaperlu bilang makasih kan?"
"Hahaha. Lo itu imut banget sih."
"Gaperlu dibales kan?"
"Adji! Tasya!" tegur seorang guru.
Dengan ekspresi polos, aku menjawab. "HADIR BUU." Adji terbahak. Guru yang menegurku merasa sangat marah. Wajahnya berubah warna menjadi warna biru keungu-unguan.
Macam ayam keselek tulang kentucky. Pikirku.
"Tasya! Benarkan posisi hukumanmu!"
Aku kembali ke posisi hukuman.
Tong teng tong teng. Teng tong teng tong. Teng teng teng teng. Teng tong teng tong.
Itu suara bel sekolahku. Bunyinya mirip intro pengumuman di kantor-kantor besar atau di waterpark gitu deh. Aneh, kan?!
"Yipiiii!" teriakku dan si Am- Ag? A.. Siapa? Oh, tolong salahkan saja ruang penyimpananku yang sangat minim. Hanya memuat nama-nama artis hollywood macam Justin Timberlake atau Matty BRaps. Atau Maxime yang kece abishz.. Uh aku tau aku tau. Ya, dia adalah selingkuhanku. Okeh, itu mulai menyimpang dari topik. Jadi, namanya A siapa?
"Kok lo ikut-ikut sih?" aku bersungut kesal.
"Hukuman gue udah selesai. Lo juga, kan?" aku mengangguk.
"Ayok kekantin. Gue traktir." aku menaikkan sebelah alisku. Yah walau tidak bisa.
Dia membalikkan badan. Mendekat kearahku. Dan jari-jari lentiknya menghapus kerutan di dahiku dan menurunkan alisku. "Kalo gabisa, jangan dipaksa. Muka lo jadi jelek kalo gitu."
Aku menjauh darinya. Karena menyadari aku menjadi artis dadakan. Dalam arti yang buruk. "SKSD." ujarku.
Kudengar bisikan-bisikan adik kelas.
Dasar cabe. Carper sama kam Adji lagi.
Huaaa.. Mau digituin juga ama bang Adji.
Woy centil amat sih tu kakak kelas.
Itu Adji sama Tasya kan?
Ih, Kak Tasya centil banget sih. Dasar cabe limbung!
Itik! Cabe-cabean murahan.
Anjir romantisnya kak Adji sama kak Tasya.
Oke. Yang terakhir itu salah fokus.
Aku memutar kepalaku. Memberikan tatapan nyalang untuk orang-orang tadi.
Huh! Kebanyakan tidak tahu diri! Mereka itu... Cewek-cewek dengan dandanan super duper tripel fourpel tebaaal.. Ih.. Jijik ma yeyek deh liatnya.
Aku menerobos kerumunan itu sembari menabrakan bahuku dengan keras dan sengaja.
"Ngaca!" sinisku.
👧👦👧👦👧👦
Budayakan vote and comment.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chat.
Teen FictionDidalam hujan, gadis itu berteriak. "LO SALAH DEY! LO SALAH?!" Deyran menaikkan alisnya. "Gue?" Tasya memeluk badannya yang gemetar. "IYA! LO SALAH! LO SALAH BESAR?!" "MAKSUD LO APA SIH?!" "LO SALAH WAKTU MALEM ITU LO NGE-CHAT GUE DULUAN DAN LO...