Prolog

67 4 1
                                    

Di malam yang dingin gadis itu berjongkok di sebelah gundukan tanah dengan batu nisan yang tertancap di ujungnya. Ia menaburkan beberapa bunga diatas gundukan itu dalam diam. Setelah itu barulah cairan bening yang ditahannya mengalir begitu saja di kedua pipinya. Ia menangis dalam diam sambil mengelus nisan itu dengan tangannya yang bergetar.Cukup lama ia terdiam hingga akhirnya bibirnya yang pucat bersuara.

"Gi.. Aku kangen.." Lirihnya. Hanya 3 kata namun semua orang yang mendengarnya akan mengetahui seberapa besar kerinduan yang ia pendam. Tiba-tiba sebuah tangan hangat menyentuh lengannya yang dingin diterpa angin malam. Ia menoleh lalu matanya yang sembab mendapati pria yang cukup tinggi berada di hadapannya sambil menatapnya sendu.

"Aku pulang" Gadis itu mengecup lama nisan itu lalu berjalan disamping pria tadi menjauh dari makam tadi.

***

TBC..

Jangan jadi silent readers.. Need Your Voment. Thankies ^^

Just With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang