Rasa sakit itu tak bisa Michael utarakan dengan kata-kata.
Dan bagi Ashton yang hanya bisa menatap sahabatnya tergantung di langit-langit ruangan dengan bagian kulit menganga hanya bisa mengrenyit nyeri.
Luke menatap kubangan penuh darah dan Michael secara bergantian, ia terkejut melihat hal yang ada di hadapannya, ini semua seperti mimpi buruk yang menjadi nyata.
Ia baru saja melihat kekasihnya terpotong, terbagi menjadi bagian-bagian di hadapannya. Lalu sekarang sahabatnya tergantung di langit ruangan. Hanya besi-besi itu yang menahannya terjatuh ke lantai.
"Please.. Please help me.." Rintih Michael ditengah tangisannya.
Ashton mengrejapkan matanya saat otaknya bekerja.
Ia bisa melihat besi seperti sebuah pembuka brankas di dinding, disana terdapat dua buah pembuka besi.
Di samping Luke, dan disampingnya.
"Greetings fellow! How's your journey?"
Suara nyaring milik seorang lelaki terdengar jelas dari speaker tersebut. Membuat Ashton dan Luke geram seketika.
"Oh cutie pie. Please don't look at me like that. I know you guys enjoyed it!" Tawanya membuat telinga tiga pria itu seakan mau pecah.
"Shut the fuck up!" pekik Ashton geram, "Shut up. S-shut up!"
Tawa dari balik speaker terdengar semakin nyaring, dan semakin berat. Tawa itu terdengar gelap dan menyeramkan, bulu kuduk Luke dan Ashton merinding dibuatnya.
"You can't tell me what to do, Irwin." Suara itu amatlah berat dan dalam.
Jantung Ashton berdegup sangat cepat.
Lelaki dibalik speaker itu tertawa pelan, "Sekarang.. Saatnya bermain. Kalian bisa lihat, disana ada dua pembuka pintu besi, silahkan kalian putarkan benda itu untuk menyelamatkan dirinya," Tawa misterius terdengar pelan, "Kalian mempunyai lima menit untuk menurunkannya. Lebih dari itu? Aku akan menurunkannya dengan caraku. Have fun, fellas!"
Suara bel berdering kencang, sebuah jam yang menghitung mundur muncul di dinding samping mereka.
Tangisan Michael terdengar semakin kencang. Kulitnya yang tertarik semakin melonggar, memperlihatkan otot dan daging merah didalamnya.
"Guys please just help me!" Pekik Michael, membuat kedua adam tersebut sadar dan segera berlari kearah lingkaran pembuka brangkas itu.
Kedua tangan lelaki itu sudah bersiap mengenggam dan memutarkannya kuat-kuat, tanpa mereka ketahui bahwa..
"Fuck!" Pekik Luke kesakitan.
***
HELLO HELLO HAHAHAHA AKU BARU LANJUT LAGI INI I'M SORRY THAT AKU ILANG SANGAT LAMA DAN TIDAK KEMBALI KEMBALI BUT NOW HERE I AM.
Curhat sedikit, aku kena writers block yang bikin aku gabisa nulis atau lanjut ceritaku sama sekali, tapi aku sekarang nulis ini huhu sebuah keajaiban emang.
So anyway, I hope you guys enjoy this shitty chapter! Luvs!
- isa x
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Game ✘ HAS Sequel
FanfictionEnam murid Sekolah Menengah Atas bermain permainan yang berbahaya. Permainan ini adalah permainan yang hampir sama dengan permainan yang sebelumnya 'Hide and Seek'. Permainan yang mematikan ini pun berlanjut, membuat satu persatu dari mereka pergi...